•Chapter 7•
Beberapa hari kemudian...
Sudah sekitar 30 menit Rosé duduk di kantin, membiarkan mie dalam baksonya mengembang sempurna. Sedari tadi ia hanya mengaduk-aduk bakso tersebut. Tanpa berminat memakannya.
Sepertinya selera makan Rosé menghilang. Ada sesuatu yang mengganggu fikirannya. Ia pun beralih mengambil ponselnya. Ternyata tidak ada notif apapun. Ia kembali mematikan ponselnya dan menaruhnya lagi.
"Hey, bengong aja lo" ucap seseorang sambil menepuk pundak Rosé, yang membuatnya kaget.
Rosé mengerjapkan matanya. "Ah, nggak"
"Nggak apanya?- eh, tumbenan ini bakso masih banyak"
"Gapapa." Singkat, padat dan jelas itulah jawaban Rosé. Gadis itu tetap mengaduk-ngaduk baksonya. Namun pandangannya beralih pada sekelompok anak basket yang berada di lapangan yang tak jauh dari kantin tempatnya ia duduk.
Sedangkan orang yang disebelahnya - Jane, ia menatap Rosé heran. Ia mengibas-ngibas tangannya di depan wajah Rosé. "Ish, apaan sih Jane,"
"Mikirin apa sih lo? Salah satu anak basket itu?"
"Nggak."
Tatapan Rosé kembali beralih pada baksonya. "Terus, kemaren di chat kenapa lo nanyain salah satu anak basket? Kak Vantae pula yang ditanyain."
Rosé hanya memutar bolanya malas. Kalau sudah begini, sepertinya sahabatnya sedang kepo maksimal terhadapnya. "Lo gak mau cerita sesuatu ke gue, Roséanne Alleta Sanjaya?"
Gadis itu menghela nafasnya terdahulu sebelum menjawab pertanyaan sang sahabat. "Udah sekitar lima hari ini kak Vantae nyamperin aku terus, ngechat aku juga. Bahkan pernah nganterin aku pulang."
"Ha? Seriusan lo Rosé. Dan lo baru cerita sekarang?"
Rosé hanya mengangguk. "Terus-terus gimana?"
"Entahlah, males cerita. Lagi pula udah empat hari ini juga dia gak nyamperin aku. Mungkin waktu itu iseng-iseng aja."
"Jangan gitu. Siapa tau dia beneran suka sama lo"
"Bodo ah Jane, aku pergi dulu" ucap Rosé sambil menyubit pipi gembil Jane, lalu melenggang pergi dari kantin.
Memang benar, sudah sekitar empat hari ini Vantae tidak menghampiri Rosé. Bahkan mengirimnya pesan pun tak pernah. Mungkin dia memiliki alasan tersendiri.
♒♒♒
Dan malam ini, Rosé tengah duduk di tempat tidurnya. Fikirannya masih tentang Vantae yang sudah tak menghubunginya beberapa hari.Rosé menggeleng pelan, tidak mungkin ia bisa secepat ini terbawa perasaan pada orang yang baru beberapa hari ini sering menghubungi dan menghampirinya.
Tapi kenapa ia merasa sangat kehilangan saat Vantae tak menghubunginya?
'KLINGGGG..
Tiba-tiba ponsell Rosé berbunyi, pertanda ada pesan yang masuk. Gadis itu langsung buru-buru mengambilnya. Dan seketika senyumnya meredup.
Kalian tau siapa pengirim pesan itu? Siapa lagi kalau bukan si operator sialan yang memberitahu jika kuota internet Rosé hampir habis.
"Oke, ini nggak banget. Tapi kenapa aku ngerasa nyari si dia terus sih? Gak mungkin kan kalo aku jatuh cin-" Rosé langsung menutup mulutnya, dan memejamkan matanya sebentar.
KAMU SEDANG MEMBACA
How About Us? [✔]
Acak[C O M P L E T E D] Vantae Kimona seorang pemuda yang notabenya sangat susah jatuh cinta, namun tiba-tiba menyukai seorang gadis cantik yang bermata indah. Bahkan sahabatnya pun terheran saat mendengar pengakuan Vantae yang menyukai seorang gadis. B...