Mungkin Judulnya gak nyambung sama isi nya tapi sambung2 aja😅.Kira-kira siapa Cast buat Eve ama Daniel nya
“benarkah? Bagaimana aku bisa bertanya?” tanya bertubi-tubi Eve dengan semangat
“ Tuan akan pulang sore nanti, Eve bisa bertanya nanti”
“ baik aku akan menunggunya”######
“Dimana anak kecil itu?” tanya ku langsung saat melihat laki-laki yang ku ketahui bernama Daniel itu sedang berjalan memasuki area mansion.
Bukanya menjawab pertanyaan yang aku lontarkan laki-laki itu hanya berjalan menuju kearah ku yang berada di lantai 2, sungguh itu membuat ku muak untuk melihatnya berjalan dengan angkuh.
“Bukanya kau harus menjawab tuan Daniel yang terhormat” ku lontarkan kata-kata agar dia menjawab pertanyaan ku, namun dia tidak mengeluarkan suara sama sekali sampai ia tiba tepat di depan ku, dan kurasakan tubuhku mengingat akan ketakutan atas pembantaian yang aku lihat saat itu.
Dia mencondongkan tubuhnya dan mensejajarkan wajahnya tepat di depan wajahku yang mungkin sudah pucat.
“Penyambutan yang cukup indah, namun aku lebih suka jika bibirmu berucap lebih manis” ucapnya dan akan menyentuh wajahku dengan tangan besarnya, namun aku melangkah mundur untuk menghindarinya.
“aku ucapkan sekali lagi, dimana anak itu?”balasku dengan mata yang menyorot kemarahan
“besama orangtuanya” balasnya singkat dan berlalu pergi
“dimana orang tuanya?” ucapku lagi dengan mengekor di belakangnya
“Neraka” balasan yang membuatku membulatkan mata dan meneteskan air mata untuk kesekian kalinya
“kau membunuhnya?” tanya ku dengan lirih karena aku tak bisa melindungi anak yang tak bersalah itu, dia tak menjawab pertanyaan ku.
Ia memasuki ruangan yang selama ini menjadi kamarku, ku ikuti langkahnya dan berakhir di kamar yang mengurungku selama ini.
“Kau membunuh anak kecil yang tak bersalah itu, kau benar-benar membunuhnya?, kau iblis, kau iblis yang sangat busuk” ucap ku lantang tepat di belakangnya dengan tangisan yang tak pernah berhenti di wajahku
Dia berbalik dan mencengkram leherku dengan erat menyebabkan aku kesulitan bernafas.“aku memang menyukaimu, tapi bukan berarti aku menyukai jika kau menghinaku” ucapnya dengan terus mencekik leherku, sampai aku benar-benar kehabisan oksigen. Ia melempar tubuhku dengan tak berperasaan sampai tubuhku membentur kursi yang ada di rungan ini.
EvePOVend
Setelah ia melempar tubuh Eve, ia berjongkok dan mengendong tubuh yang sudah tak sadarkan lagi dan meletakkannya dia tas kasur, setelah itu ia mengobati luka yang lagi-lagi disebabkan olehnya.
Setelah mengobati luka pada tubuh Eve, Daniel membuka laci di dalam nakas sebelah tempat tidurnya dan mengambil tali intuk di ikatkan ke tubuh Eve,karena ia yakin setelah ini Eve berkemungkinan besar akan melarikan diri darinya.
####
Eve terbangun saat malam menjelang pagi, ia mendapati tubuhnya telah berganti baju dan terikat pada ranjang, ia mencari sosok yang laki-laki menyeramkan itu namun ia tak menemukanya di ruangan itu.
Bukan masalah yang sulit untuk Eve melepaskan ikatan tangannya, dengan beberapa menit ia sudah melepaskan ikatan itu dari tangan mungilnya walaupun saat ini pergelangan tanganya yang menjadi kemerahan.
Dengan cepat Eve menuju balkon kamar dan mendorong pintunya, namun pintu yang di dorong Eve terkunci, itu tak membuat Eve menyerah untuk mencoba lari. Ia mencari kesembarang tempat untuk menemukan sesuatu yang bisa ia gunakan untuk membuka pintu, saat mencari ia menemukan pisau di dalam lemari pakaian, dan bukanya hanya satu pisau yang ia temukan tapi puluhan pisau.
“apakah bisa untuk membuka, masa bodoh bisa atau tidak, aku akan mencobanya”
Dengan kekuatan penuh Eve berusaha membuka pintu itu dengan pisau tadi dan perlu beberapa menit untuk Eve bisa membukanya, dengan sedikit harapan eve menuruni balkon dengan tali yang mengikatnya tadi dan membawa satu pisau kecil yang ia temukan, ia berhasil turun tanpa suara.
Ia mengendap untuk bisa keluar dari halaman mension yang sangat lusa, saat ia menemukan pintu belakang yang di jaga 2 orang penjaga bertubuh kekar, namun bersyukurnya penjaga itu sedang tidur, dengan berjalan pelan eve berhasil kaluar.
Saat Eve berjalan menuju jalan yang kemungkinan di gunakan untuk kendaraan pria itu, Eve sadar jika ia tak bisa berjalan di jalan ini, ia tau kemungkian jika pria itu akan melewati jalan ini, dengan sisa kekuatanya Eve berlari menjauhi jalan itu dan menerobos kedalam hutan, entah apa isi di dalam hutan yang akan menanti Eve.
Normalpov
Di lain tempat, dimana Daniel sedang duduk dan memperhatikan gadis nya sedang berusaha melepaskan ikatan pada tangan mungilnya, hanya tersenyum. Dan saat Eve dapat meloloskan diri, lagi-lagi wajah rupawan itu hanya tersenyum melihat aksi yang di seguhkan gadisnya.
“cepat bunuh penjaga pintu belakang” setelah mengucapkan perintah pada bawahanya Daniel segera pergi untuk mencari gadis kecilnya yang mungkin sedang kelelahan dan tersesat.
Daniel membawa beberapa pengawalnya dan meminta mereka untuk menyusuri hutan untuk menemukan Eve.
Setelah beberapa menit mereka mencari, mereka menemukan gadis yang tertidur di bawah pohon dengan pakaian yang berantakan dan luka yang masih mengeluarkan darah pada tubuh Eve.“Hanya ini kemampuanmu melarikan diri?” Daniel mengucapkan kata itu dengan suara yang sangat keras
“hanya ini?.... kau salah, aku masih memiliki sesuatu untuk mu” balas Eve yang terbangun dari istirahatnya, Eve mengeluarkan pisau dibelakang badanya, mengarahkan pisau itu tepat di depan wajah Daniel
“kau ingin membunuhku?” balas Daniel meremehkan gadis mungil di depanya.
Saat daniel tersenyum meremehkan tingkah gadisnya, Eve dengan tenang tersenyum membalas senyum daniel dan membuat seketika daniel berhenti tersenyum dan segera merebut pisau pada genggaman eve.
____________________________________
👉Jangan lupa👈
👍vote dan komen yaaaaa 👍✌Maafkan typo yang✌ bertebaran dimana mana
Maafkan juga kalau salah penulisanya yaa
Cerita makin garing dan gak jelas!!
Elfa
KAMU SEDANG MEMBACA
Murderous Man
FantasyDaniel Rikzard "Ingin melarikan diri lagi? Tentu kau bisa melakukanya tapi jika tertangkap kau harus menerima hukuman mu, entah kaki atau tanganmu yang aku ambil dan aku pastikan kau tak akan bisa lari lagi" Evelincia Ryanza "Aku harus lari, terus...