31. Apakah sebuah pilihan?

2.3K 207 30
                                    

Jangan lupa Vote dan Komen
Typo bertebaran, komen jika menemukan typo


14April2021

“apa dia sudah buka suara?” tanya Daniel pada anak buahnya yang menyiksa seseorang yang telah membantu gadisnya pergi.

“tidak ada kata yang di ucapkan tuan”

“bodoh tak berguna” murka Daniel yang mulai membabi buta kembali, Daniel menyerang anak buahnya dengan sekali tembakan yang membuat semua orang yang berada di sana menjadi sangat terkejut dan ketakutan.

“tak ingin melihat ini?” ucap Axel yang baru memasuki rungan setelah Daniel menghabisi anak buahnya sendiri, ia tak mencegahnya karena memang itu yang ia inginkan, Darah.

“apa yang kau bawa?” tanya Daniel yang muali mengalihkan pandanganya dengan pandangan yang terus menajam dengan kemarahan yang terus memuncak.

“ sepertinya gadis kecilmu ingin mengatakan sesuatu”

Daniel segera mengambil tisu yang berada di genggaman Axel  denga cepat dan membaca apa isinya.

maafkan aku, aku harus pergi. Jika memungkinkan aku akan menemui mu

“segera cari  kebradaan Kenanda dan Evelin dan laporkan apapun yang di temukan” marah Daniel setelah membaca pesan Eve.

     Daniel murka dan menendang mayat-mayat yang telah dia habisi tadi.

      Jika Eve berpikir Daniel akan sedikit tenang setalah mebaca pesanya itu salah, Daniel semakin murka dan mulai tak terkendali untuk memecahkan kepala siapapun yang mengganggunya.

      Dan Eve melupakan fakta itu.
Keputusan Eve untuk meninggalkan sementara Daniel adalah kesalahan yang terus terulang dalam pikiran Daniel.

     Gadis itu benar-benar harus di ikat dalam artian yang sesungguhnya, bagi Daniel selalu percaya dan memberikan kebebasan untuk  Eve namun sepertinya untuk selanjutnya ia tak akan pernah lagi menjadi orang baik.

    Daniel tak perlu menahan apa  yang harus ia  lakukan. Sedari awal Eve adalah miliknya dan tentu saja ia harus mendepatkannya kembali.

****

     Semua usaha Daniel selama hampir satu minggu seperti tak mendapatkan hasil, entah bagaimana Eve seperti tak pernah ada di bumi,bahkan Kenanda yang biasanya mudah di lacak juga menghilang dan kelompoknya yang entah bagaimana ia bentuk pun sudah terpecah.

     Semua cukup aneh menurut Daniel namun ia terus mengkerahkan semua anak buahnya untuk mencari Eve.
Dan tentu saja Axel dan dokter Nial termasuk di dalamnya.

*****

     Daniel memandang tajam pada gadis yang bersembunyi di belakang dokter Nial yang tak lain adalah lia, gadis itu selalu mengikuti kemanapun dokter itu pergi.

    Dan tentu saja dokter Nial akan membawanya karena ia tahu nasib apa yang akan di dapat oleh Lia jika sampai ia di introgasi.

“Katakan dengan jujur dimana Eve?” Tanya Daniel langsung pada Lia dengan suara yang cukup keras.

   Lia yang mendapatkan pertanyaan sedikit terkejut dan mengeratkan tangannya pada dokter Nial yang selalu membantunya.

    Lia terus merunduk dan tak berani menatap semua orang yang berada di ruangan yang sama dengan dirinya, ia terus memandang sepatu putih yang ia kenakan tanpa mau melihat seseorang yang mengajukan pertanyaan untuknya.

Murderous ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang