Wah Author sampai lupa kalau janjiin bakal UP kalo 50 pembaca.😅
Jangan lupa VOTE dan KOMEN ya
Akan Up jika pembacanya Lebih dari 70 atau vote nya 20Keadaan sudah tidak memungkinkan Eve untuk berfikir dan sesegera mungkin ia turun dengan hati-hati menuju bawah berharap di bawah sana ia menemukan cahaya.
#######
Setelah beberapa menit Eve menuruni tangga yang menurutnya tidak akan berakhir ia melihat cahaya remang dan mengikuti cahaya itu, berharap untuk menemukan kebebasan.
EVEPOV
Bau apa ini? Sangat menyengat dan tempat apa yang aku masuki, tanah yang lembab dan suara rintihan yang tak ku tahu dimana asal suara itu, aku terus mengikuti cahaya remang yang menurutku adalah cahaya lilin.
Tepat setelah mendekati lilin itu aku melihat banyak orang terkurung di dalam penjara bawah tanah ini, itu yang aku pikirkan saat ini karena banyaknya jeruji besi yang di dalamnya terdapat beberapa orang dengan penuh luka di sekujur tubuhnya.“salah rungan cia” suara yang ku hindari terdengar sangat mengerikan dan setelah suara itu terdengar, ruangan yang mulanya remang menjadi terang
Tapi sungguh bukan ini yang ingin aku lihat saat terang, orang –orang yang aku lihat tadi, keadaanya saat remang dan saat terang sangat berbeda, diantara mereka yang terkurung aku dapat meyimpulkan bahwa beberapa yang sudah tidak bernyawa.Dan membuat kaki ku lemas dan tidak dapat menopang tubuhku sendiri.
EVEPOVEND
“kamu ingin menjadi salah satu dari mereka?” Tanya laki-laki yang berdiri tidak jauh dari eve terduduk dan membuat seketika tubuh Eve menegang.
“atau kamu ingin melihat mereka berteriak , merintih, memohon untuk mati saat ini ? Itu lagu yang sangat indah bukan?” lanjut laki-laki itu dengan senyum yang entah apa artinya
“kenapa kamu melakukan semua ini, apa salah mereka dan apa salah ku hingga kamu menculik ku” tanya Eve setelah menghilangkan rasa takut yang menyelimutinya
“mereka penghianat dan hanya kematian yang tepat untuk mereka dan kamu?....kamu tidak salah, kamu hanya milikku dan sewajarnya jika kamu di sini?” jawaban enteng yang tidak pernah ingin di dengar oleh telinga Eve.
“milik mu?.....aku tak pernah bertemu dengan mu dan apa maksud dari kepemilikan itu, kamu pembohong” ucap Eve dengan penuh kemarahan dan menunjuk laki-laki yang tepat berada di depanya.
“benarkah?... bunuh mereka semua” ucap laki-laki asing itu dengan senyuman menakutkan dan meninggalkan ruangan yang di sebut Eve adalah penjara dan selang setelah laki-laki itu pergi datang beberapa laki-laki bertubuh besar yang menuju semua sel yang ada dan menyeret semua yang berada di dalam dan segera melakukan perintah oleh laki-laki asing yang sudah tidak berada di rungan itu lagi.
Eve yang menyaksikan pembantaian di hadapannya merasa tidak kuat dan terjatuh dengan tangisan yang membanjiri pipi putihnya, Eve ingin menolong tapi bagaimana ia akan menolong dengan tubuh mungilnya ini, bahkan Eve memeluk dengan erat anak kecil yang berda dalam sel yang dekat dengannya sedang menangis karena melihat banyak orang di bunuh dengan sangat kejam.
Saat semua sudah tewas dengan tubuh yang tidak utuh lagi dan laki-laki berbadan kekar yang membunuh semua orang yang ada di dalam sini kecuali Eve dan anak kecil yang di peluk oleh Eve, berjalan menuju Eve dan menarik anak kecil dalam dekapan Eve dengan kasar namun eve tidak menyerah dan terus memeluk anak kecil itu hingga tubuh Eve terluka dan kepala Eve terbentur jeruji besi dan menyebabkan darah keluar dari kepalanya, namun tidak membuat Eve melepaskan anak itu, hingga suara bariton menghentikan kegiatan itu.
“sudah kukatakan untuk membunuh semuanya dan kalian menyisakan satu sampah kecil, bahkan kalian menyakiti gadis ku!” ucap laki-laki asing itu berjalan santai menuju ke arah Eve yang sudah lemas karena darah yang terus keluar dari kepalanya
“cepat bunuh anak ini, dan kalian tunggu hukuman kalian” ucap laki-laki asing itu menarik anak dalam dekapan eve, membuat eve yang setengah sadar berdiri kembali dan ingin melindungi anak kecil itu namun sebelum eve sampai pada anak kecil itu, laki-laki asing itu segera menggendong eve dan berjalan keluar dari ruangan yang sangat mengerikan itu.
“jangan bunuh anak itu, aku mohon. Dia tidak bersalah” ucap eve lirih sebelum kesadarannya benar-benar menghilang
######
Perban yang menghiasi kepala dan jarum infus yang menusuk tangan mungil itu tidak membuat sang empunya untuk membuka mata, namun setelah beberapa hari ia akhirnya membuka perlahan kelopak matanya dan di sambut oleh perempuan berbaju seperti maid yang membawa nampan makanan.
“Nona sudah bangun?...nona makan dulu, nona sudah tidak makan selama 2 hari” jelas maid itu membantu eve bangun dari tidurnya
“siapa anda?” ucap Eve sopan karena maid yang ada di depannya lebih tua darinya
“saya kepala pelayan disini, tuan sedang keluar maka saya yang menjaga nona saat ini”
“tuan?, tuan siapa?”
“tuan Daniel nona”
“jangan panggil aku nona, anda lebih tua dari saya dan nama anda siapa?”
“maaf saya tidak bisa, nona bisa memanggil saya dengan jyo”
“saya akan memanggil dengan bibi jyo bagaimana? Dan saya kan makan jika bibi jyo berhenti memanggil ku dengan nona” ucap eve dengan senyum yang mengembang di bibir mungilnya
“baiklah” ucap bibi jyo menyerah dengan gadis manis yang di sukai oleh tuanya.
“ Bibi Jyo, tahu dimana anak kecil yang aku peluk terakhir kali atau bibi melihat ada mayat anak kecil?” Tanya Eve langsung mengingat anak kecil yang ingin ia selamatkan terakhir kali
“Saya tidak tahu ada anak kecil di sekitar mansion ini, tapi jika Eve panasaran bisa bertanya langsung pada tuan”
“benarkah? Bagaimana aku bisa bertanya?” tanya bertubi-tubi Eve dengan semangat
“ Tuan akan pulang sore nanti, Eve bisa bertanya nanti”
“ baik aku akan menunggunya”
_____________________________________
👉Jangan lupa👈
👍vote dan komen yaaaaa 👍✌Maafkan typo yang✌ bertebaran dimana mana
Maafkan juga kalau salah penulisanya yaa
Cerita makin garing dan gak jelas!!
Elfa
KAMU SEDANG MEMBACA
Murderous Man
FantasiaDaniel Rikzard "Ingin melarikan diri lagi? Tentu kau bisa melakukanya tapi jika tertangkap kau harus menerima hukuman mu, entah kaki atau tanganmu yang aku ambil dan aku pastikan kau tak akan bisa lari lagi" Evelincia Ryanza "Aku harus lari, terus...