15.***

12.7K 641 17
                                    

Maaf ya untuk keterlambatan UP
AUTHOR masih sibuk mengurus tugas kuliah yg bejibun di tambah kerja yg gak ada libur😂😂.

Dan part ini belum di edit jadi mungkin banyak typo nya
Dan untuk cast dan nama aslinya tunggu di part selanjutnya.

💜
💜
💜
💜
💜
💜

" ini hanya untuk saat ini karena otaknya terus menampilkan gambaran kekejaman mu, mungkin saat bangun nanti ia akan melupakannya" jawan dokter itu dengan enteng

"jika sampai ucapan mu tidak terjadi, aku akan membunuhmu"

" tenang, asalkan kau tak menampilkan reka ulang film horor mu"jawab santai dokter nial dan melangkah pergi meninggalkan kediaman itu

#####

Apa yang di katakan oleh dokter Nial tak sepenuhnya benar, saat Eve membuka mata kembali ia masih mengingat kejadian sadis itu namun tak se histeris saat ia membuka mata pertama kali, itu membuat Daniel sedikit merasa lega namun Eve menjadi lebih pendiam dan menjaga jarak darinya.

Sudah beberapa hari ini Daniel selalu dirumah dan mengajak Eve untuk berbicara maupun melakukan banyak hal namun jawaban singkat dangan kepala yang menunduk yang selalu menemaninya.

"Eve kau ingin keluar dan bermain?" tanya Daniel untuk kesekian kalinya dan mendapat balasan sekedar tatapan mata yang mengamatinya sebentar lalu menunduk kembali, dan itu membuat Daniel mendesah.

"bagaimana kalau malam ini kita ke taman?... kau suka bunga kan?" dan pertanyaan ini mendapat balasan dengan anggukan kepala yang senantiasa memandang tangannya sendiri

"jadi ayo bersiap"

******

Eve memandang anak-anak yang berlarian di depannya dengan tersenyum tipis, sedikit membuat Daniel lega, namun tak berselang lama Eve berjalan sendiri dan di ikuti Daniel. Eve berhenti tepat di depan klinik Hewan, dan memandang kucing berwarna abu-abu dengan mata yang berbinar.
"kau menginginkannya?" tanya Daniel yang tau bahwa gadis di depannya sangat menginginkwn kucing berbulu lebat itu.

"tidak, aku ingin pulang" balas Eve dan mulai murung kembali, dan mereka berjalan kembali untuk menuju mobil dan bergegas untuk pulang.

Dalam perjalanan Eve selalu memandang keluar jendela dan Daniel selalu memainkan handphonenya. Dan kali ini usaha Daniel gagal kembali, Eve belum merasa nyaman pada nya.

Sesampainya mereka di mansion, Eve segera menuju kamar dengan di ikuti Daniel, dan betapa terkejutnya saat ia masuk ke dalam kamar dan di sambut se ekor kucing yang ia lihat tadi,membuat Eve segera menggendong kucing kecil itu dan menciumi nya dengan gemas.

"Terimakasih" ucap Eve dengan tulus dan tersenyum ke arah Daniel

"Hanya itu?" pertanyaan Daniel membuat Eve yang sedang asik dengan kucing barunya mengerutkan kening dan melepaskan kucing itu dari pelukannya.

"kembalilah tersenyum atau marah saja pada ku" ucap Daniel dengan memeluk tubuh mungil itu dengan sangat erat.

"akan ku coba" balas Eve dan melepaskan pelukan itu dan menggendong kembali kucing yang sedang bermanja-manja di kaki Daniel, "akan kau beri nama siapa?" tanya eve kembali.

"terserah dirimu, ini adalah kucing mu"

"em.... dia selalu ingin bersama mu jadi.... aku beri nama Didi" jawaban Eve membuat Daniel bingung

" lihat... kucing ini selalu ber manja di kaki mu" balas Eve yang menyadari kebingungan Daniel dan memperlihatkan kucing itu yang sedang ber manja di kaki Daniel.

Setelah perbincangan singkat itu Daniel kembali keruang kerjanya dan Eve bermain bersama kucing barunya di kamar,namun kucing itu selalu ingin keluar ruangan, Eve membiarkan kucing itu dan mulai memejamkan matanya untuk istirahat karena jam sudah menunjukan lewat tengah malam, namun belum sampai ia tertidur ia mendengar pintu yang terbuka oleh kucing barunya.

Eve sedikit bingung bagaimana kucing itu bisa membuka pintu, memang pintu itu ia tidak kunci tapi bagaimana se ekor kucing kecil bisa membukanya.

Tak ambil pusing ia segera mencari peliharaanya itu.
Ia pernah merasakan hal yang saat ini ia rasakan, berjalan di lorong-lorong gelap dengan perasaan yang berbeda mungkin dulu dengan keinginan tahuannya yang tinggi namun saat ini ketakutannya yang lebih tinggi, dengan sisa keberaniannya ia terus berjalan dan memanggil nama kucing itu.

" didi....didi, ayo kembali ke kamar" ucap Eve pelan dan terus mencari kucing mungil itu dan berusaha mencari saklar lampu, ia terus memanggil kucing itu, saat ia menemukan se ekor kucing yang sedang duduk di atas meja ruang tamu ia tersenyum cerah dan segera berlari menuju kucing itu dan betapa terkejutnya bahwa kucing itu tidak sendirian.

Sesosok laki-laki dengan tubuh yang tidak terlalu besar dan tinggi seperti Daniel sedang berdiri tak jauh dari rungan itu, kenapa Eve bisa melihatnya jawabnya karena rungan ini sedikit terang di banding rungan yang lain.

"siapa?" tanya Eve dan segera menggendong kucingnya

"lapar" bukanya membalas pertanyaan Eve laki-laki yang sedari tadi hanya berdiri memandanginya menjawab pertanyaan dengan jawaban yang tak terduga.

" kau lapar?... ayo ke dapur aku juga lapar" balas Eve pergi menuju dapur dan di ikuti laki-laki itu.

Sesampainya mereka di dapur Eve melepaskan Didi, dan kucing kecil itu langsung berlari entah kemana lagi, membuat Eve dongkol dengan kucing bermata biru itu.

"aku akan membuatkan mu makanan yang bisa kita makan, kamu tunggu dulu" tanpa memikirkan Didi yang kabur kembali ia segera mengambil bahan-bahan yang akan ia gunakan, namun Eve bukan gadis yang pintar memasak dan berhubung banyak bahan yang tidak ia mengerti kegunaannya ia hanya bisa membuat nasi goreng dan menyediakanya pada laki-laki yang sedari tadi hanya terdiam melihatnya berkutik dengan alat-alat dapur.

Belum sempat Eve menyendokkan nasi kedalam mulutnya ia sudah di kejutkan dengan laki-laki yang di depannya itu dengan piring kosong yang di sodorkan kepadanya.

"kau sudah menghabiskannya?" tanya eve dengan wajah yang terkejut karena baru saja ia meletakan piring di depan laki-laki itu dan ia berbalik untuk mengambil makannya.

"lagi" balas laki-laki itu, Eve segera mengambil piringnya dan memberikan lagi nasi yang ia buat untuk laki-laki itu.

Saat eve sedang asik memandang bagaimana lahapnya laki-laki di depannya ia di kejutkan dengan suara Daniel yang entah dari mana sudah berada di belakangnya

"Axel kembali keruangan mu, dan siapa yang mengijinkan mu keluar!" ucap Daniel dengan tegas

______________________________________

👉Jangan lupa👈
👍vote dan komen yaaaaa 👍

Maafkan typo yang✌ bertebaran dimana mana

Maafkan juga kalau salah penulisanya yaa

Cerita makin garing dan gak jelas!!

D.Elfa


Murderous ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang