10OKTOBER2020
Ig:d.elfanabila
YouTube:Han Elfa BilaNote
*Cerita My Obsession akan di up ulang dengan cerita yg lebih kompleks dan punya gambaran yg jelas. Jadi jalan cerita akan sangat berbeda dengan yg saat ini.
🍁🍁🍁🍁🍁🍁
"Segera selesaikan kesalahpahaman, karena itu sangat menjengkelkan"
🍁🍁🍁🍁🍁🍁
______________________________________
Sudah hampir satu minggu Eve menunggu pria itu muncul tapi yang di tunggu tak pernah muncul di hadapannya bahkan kabar pun Eve tak mengetahui.
Eve menjadi resah apa sebenarnya yang dilakukan Daniel di luar sana. Bukan hanya resah yang Eve rasakan namun juga kesal.
Eve sudah bisa berdiri sendiri, Eve tahu efek obat yang diberikan Daniel sudah mulai menghilang sehingga ia sudah mulai membiasakan diri untuk menyambut dimana ia akan bisa berjalan kembali.
Namun yang ia tunggu bukan itu, ia menunggu pria kejam itu menjelaskan semua yang harus ia ketahui. Ia bingung dengan perasaannya sehingga ia perlu sedikit informasi yang mungkin dapat menuntunnya.
Sudah lelah menunggu seperti orang bodoh yang hanya terdiam memandang pintu utama, Eve memutuskan untuk menuju dapur untuk mengambil makanan atau minuman yang dapat ia bawa ke kamar untuk menemani waktu bosannya.
*******
Daniel menatap seseorang di depannya dengan pandangan yang sulit di artikan benci?... Marah?... Senang?... Entah Daniel pun sedikit bingung dengan dirinya, ia sangat membenci pria di hadapannya namun saat melihat wajah yang menyerupai gadisnya ia menjadi bingung. Dimana rasa bencinya.
"kenapa?.... tak ingin membunuhku.. bunuh saja seperti kau membunuh kedua orang tuaku" ucap Ken sedikit terbata karena sudah banyak mengeluarkan darah dari tubuhnya.
Entah peluru atau pisau yang melukai tubuh kekar itu, Namun itu bukan sepenuhnya kesalahan Daniel.
Daniel hanya berusaha berbicara dan meluruskan kesalahpahaman yang timbul namun pria yang berstatus sebagai kakak dari gadis yang ia cintai itu sudah di buta kan dengan dendam membuat pria itu dengan bodohnya menyerang Daniel tanpa persiapan.
"begitu?.. aku harus membunuhmu?" senyum Daniel timbul membuat ruangan yang mencekam itu menjadi semakin menakutkan.
"dan membuat gadisku menangis dan membenciku, itu tidak mungkin bukan?" lanjut Daniel dengan wajah yang dibuat menyedihkan karena mengingat Eve akan mengagis kembali.
"jangan pernah menyentuh ADIKKU!!!!" balas Ken marah dengan berusaha mengumpulkan sisa tenaganya.
"aku hanya akan mengatakan bahwa adikmu akan menyandang status sebagai istriku jadi ku peringatkan untuk tidak mengusik kehidupanku" Daniel mulai meninggalkan Ken yang tersungkur lemah di hadapannya.
"JANGAN GILA" ucap Ken dan entah bagaimana ia bisa memiliki kekuatan untuk mengejar Daniel yang sudah hampir meninggalkannya dan melayangkan tinju tepat pada wajah Daniel.
Daniel yang mendapatkan pukulan tepat pada wajahnya hanya tersenyum mengusap darah yang keluar pada sudut bibirnya dengan cepat.
"kau memang bodoh dari dulu, tapi kupikir kau sudah lebih pintar untuk saat ini. Dan ternyata pikiranku meleset, kau lebih bodoh dari pertama kita bertemu" balas Daniel mencemooh Ken yang sudah di amankan oleh anak buahnya.
"biarkan dia, sekarang kita pulang" ucap Daniel pada semua anak buahnya untuk meninggalkan Ken dengan anak buahnya.
"aku sudah sangat merindukanya" ucap Daniel pada dirinya sendiri membayangkan wajah Eve yang menunggunya walaupun sangat mustahil pikir Daniel saat mengingat wajah dingin Eve.
********
Waktu sudah menunjukan pukul hampir jam 3 pagi dan Eve tidak merasa nyaman pada tidurnya sehingga membuka mata dan hanya memandang lampu tidur yang menyala tepat di sebelahnya. Bahkan lampu yang diampun dapat menghiburnya.
Hanya diam dan terus memandang lampu tanpa bosan membuat Eve tak sadar jika seseorang memasuki kamarnya dan menaiki kasur yang ia tempati. Eve terkejut dengan tangan yang melingkar pada perut ratanya sehingga dengan cepat membalikan tubuh mungilnya untuk menghadap siapa yang berada di belakangnya.
"Daniel..." lirih Eve yang mendapati pria yang ia tunggu-tunggu sudah berada tepat di depannya.
"kau belum tidur?" tanya Daniel yang terkejut dengan Eve yang masih membuka matanya.
"seharunya sudah tidur apa yang kau pikirkan hemmm....?" tanya Daniel penuh dengan lembut dan membelai kepala Eve dengan pelan dan penuh kasih.
Daniel bingung dengan gadis di depannya, Eve hanya terdiam melihat wajah Daniel tanpa mengatakan sepatah kata apa pun. Mata itu tak memancarkan kebencian dan itu membuat Daniel semakin bingung.
"apa yang kau inginkan Eve" panggil Daniel menyadarkan Eve yang terdiam karena terkejut dengan kehadiran pria itu.
"kemana saja? Apa yang kau lakukan? Kenapa wajahmu terluka? Apakah nyaman dengan pakaian seperti itu saat tidur?" tanya Eve bertubi membuat Daniel terdiam untuk sesaat karena terkejut kembali
"sakit?" tanya Eve tanpa sadar menyentuh pipi Daniel yang terluka.
Daniel yang sadar karena sentuhan Eve hanya dapat tersenyum dan memeluk Eve dengan tiba-tiba. Eve yang awalnya terkejut hanya dapat diam menerima pelukan itu.
"aku sangat merindukanmu" ucap Daniel tak bisa menyembunyikan rasa senangnya.
"jawab pertanyaan ku" lirih Eve dalam pelukan Daniel.
"sakit" balas singkat Daniel membuat Eve heran, bukankah Eve menanyakan banyak pertanyaan? Kenapa jawabannya hanya satu kata.
"kau bisa mengobatinya?" tanya Daniel lagi dan di balas anggukan oleh Daniel.
Dengan semangat Daniel segera mengambil baju tidurnya dan segera menggunakannya tanpa malu di depan Eve. Eve yang melihat pemandangan itu hanya dapat memalingkan wajahnya dengan rona merah yang menghiasi pipi bulatnya.
Setelah berganti baju Daniel segera mengambil kotak obat yang berada di kamar mandi dan memberikannya pada Eve yang memalingkan wajah.
"kenapa kau menyembunyikan wajahmu Cia" panggilan Daniel menambah rona merah pada pipi Eve dan semakin membuat Eve memalingkan wajahnya.
"lihat aku"lanjut Daniel dengan mengarahkan wajah Eve dengan kedua tangannya.
"menggemaskan" ucap Daniel saat melihat wajah Eve yang memerah dan tanpa sepatah kata lagi Daniel segera menyerang bibir mungil Eve yang seakan menggodanya. Eve yang terkejut hanya diam mengikuti ciuman sepihak yang diberikan Daniel.
Ciuman yang lembut dan menuntun itu hampir membuat Eve kehabisan oksigen Setelah Daniel melepaskan ciumannya, Eve dengan tergesa menghirup oksigen untuk mengisi paru-parunya.
"obat yang sangat manis, sekarang waktunya tidur kembali" ucap Daniel menuntun tubuh Eve untuk berbaring kembali
Eve hanya menurut apa yang dilakukan Daniel pada dirinya,Eve bingung pada dirinya yang hanya diam di depan Daniel.Mereka mulai memejamkan mata dengan Eve yang berada di pelukan Daniel, seakan jika Daniel melepaskan pelukan itu Eve akan meninggalkan dirinya.
Daniel terus menciumi puncak kepala Eve sebelum kegelapan datang kepadanya. Dan Eve hanya terdiam mendengar suara jantung Daniel sebagai lagu pengantar tidurnya.
______________________________________
Jangan lupa
vote dan komen yaaaKalau bertemu typo segera melapor di kolom komentar oke👌
ElfaNabila
KAMU SEDANG MEMBACA
Murderous Man
FantezieDaniel Rikzard "Ingin melarikan diri lagi? Tentu kau bisa melakukanya tapi jika tertangkap kau harus menerima hukuman mu, entah kaki atau tanganmu yang aku ambil dan aku pastikan kau tak akan bisa lari lagi" Evelincia Ryanza "Aku harus lari, terus...