25. Semua hanya dugaan

4.8K 338 15
                                    

  07September2020

Halo pembaca setia Murderous Man, cerita tetap lanjut seperti biasa dan mengalami sedikit keterlambatan dalam menyapa pembaca untuk part ini, karena author sedikit sibuk mengerjakan tugas kuliah yang udah bejibun banyaknya.

Dimaklumi ya😄😄

Terimakasih dan sampai jumpa di part selanjutnya. 😄😄 

🌸🌸🌸
🌸

"Semua ini adalah salah? Jadi apa seharusnya ku percayai? Ya.. hanya diriku sendiri"

🌸
🌸🌸🌸

*************
*
**
**
**
**
*
*************

 

     Sepatu mengkilap dengan setelan hitam yang sangat rapi telah terpasang sangat indah pada tubuh besar itu.

    Eve memandang bukan karena sangat takjub dengan pahatan yang sangat sempurna itu ia hanya memikirkan bahwa pria itu akan pergi  untuk beberapa saat dan itu membuat ia sedikit lega.

     Karena beberapa hari ini ia selalu bersama pria tampan yang berita bagusnya adalah penculik sekaligus pembunuh orang tuanya.

“aku akan pergi selama dua hari, jika urusanku sudah selesai aku akan segera kembali. Jangan membuatku kembali marah” jelas Daniel dengan memeluk tubuh Eve yang berada di atas kursi roda. Tubuh mungil itu hanya merespon dengan diam.

     Eve memandang Daniel dan tak berniat untuk membalas ucapan itu.

“aku akan sangat merindukanmu” ucap Daniel lagi dan mengecup kening Eve cukup lama.

      Setelah kepergian Daniel Eve meminta pelayan untuk mendorong kursi rodanya menuju ruang kerja Daniel untuk belajar, karena Daniel meminta dokter Nial menjadi guru private Eve sementara.

     Dan entah bagaimana dokter muda itu sangat memiliki waktu luang untuk menjadi gurunya. Dan entah apa lagi yang akan di ajarkan dokter muda itu hari ini, pelajaran yang tak berguna pikir Eve saat ini.

******

     Eve masih menunggu dokter Nial yang belum datang karena memang waktu belum menunjukan kedatangan dokter Nial.

    Eve mengitari ruang kerja Daniel dengan kuris roda yang ia gerakan dengan tangan. Pandangan matanya jatuh pada buku dengan tulisan Daniel pada rak atas.

      Eve sedikit penasaran dengan buku itu, ia mulai menggerakkan tubuhnya untuk berdiri namun kakinya belum pulih sepenuhnya.

     Walaupun tak sakit lagi namun kakinya masih lemas, butuh sedikit tenaga untuk membuatnya berdiri dengan berpegangan pada meja dan kursi rodanya.

    Kursi roda yang sedikit goyang membuatnya terjatuh dan menghantam meja yang ia gunakan untuk berpegangan tadi. Ia merasa kesakitan namun hanya beberapa detik setelah mengetahui bahwa ia menemukan rungan rahasia lagi di dalam mension yang ia tinggali.

“ada berapa rungan rahasia di dalam rumah ini” keluh Eve pada dirinya sendiri.

     Eve menggerakkan lagi tubuhnya dan berusaha menaiki kursi roda yang sedikit berpindah tempat, dengan tenaga yang tersisa dan keringat yang membanjiri tubuhnya, Eve berhasil menaiki kursi roda.

     Ia menggerakkan kursi roda  untuk memasuki rungan yang sedikit gelap itu. Ia terkejut  karena rungan itu hanya berisi beberapa potong baju, figura yang berisi fotonya dan album foto kecil. Ruangan yang sangat sunyi.

Murderous ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang