Mommy Cantrac

26 ~ Lisa Bitch

"Apa?! ini tidak mungkin". teriak wanita itu setelah menerima telefon dari bawahan nya yang ia suruh tadi untuk melenyapkan plan dan ibu mean.

"Maaf, aku sudah berusaha untuk membunuhnya kemarin, bahkan aku sudah berhasil menembak nya namun wanita tua itu masih bisa membawanya untuk bersembunyi, lalu saat kemudian datang mean, ayahnya dan beberapa orang yang berpakaian jas hitam turun dari mobil, dan membawa mereka pergi! itulah informasi yang ingin aku sampaikan pada anda_____nona lisa". ucap wanita yang bernama north pada lisa tanpa ada embel-embel bos seperti biasanya.

"Shit! apakah menurutmu plan masih bisa selamat?". tanya wanita yang bernama lisa kepada orang suruhan nya.

"Masih nona, tapi tenang saja! aku tetap akan mencoba untuk membunuhnya, karena dia sudah membuat kak meplannie ku meninggal! dan aku akan membalaskan dendamnya".

"Woahhh, baiklah kalau begitu aku akan menelfon mu kapan-kapan, semoga kita masih bisa bekerja sama".

"Ya, semoga~~".

Tut.......tut.......
Sambungan telefon terputus.

Lisa merasa khawatir karena ia takut jika ketahuan oleh mean, bahwa ialah dalang di balik insiden yang menimpa plan.

Ia sangat tau apa yang akan mean lakukan pada orang yang berencana untuk menyakiti keluarganya.

Apalagi tabiat mean yang tidak akan pernah melepaskan orang itu hingga mati!.

Rasa takutnya semakin menjadi saat ia baru saja berbalik dan mendapati wajah orang kepercayaan mean sedang menatapnya dengan tatapan menyeringai dan memperingati.

'Gotcha, ketemu!'.

"Pe..perth? ada apa? kenapa kamu kesini? apa mean menyuruhmu untuk menjemput ku?". tanya lisa mencoba untuk menetralkan suara nya, dan menepis semua hal-hal yang ia takutkan dari tadi.

Mungkin saja memang mean berniat untuk mengajaknya untuk bertemu dan meminta maaf karena telah menolak ajakan makan siangnya kemarin.

"Em, bisa di bilang seperti itu, jadi apakah nona lisa bisa ikut denganku?". ujar perth sesopan mungkin hingga membuat kedua pipi lisa memerah.

Apa plan sudah meninggal? hingga mean menyuruh orang kepercayaan nya untuk menjemput ku? jika iya, maka aku harus mengucapkan banyak terima kasih pada orang itu. batin lisa senang.

Tanpa ia tau bahwa sebentar lagi ia akan mendatangi anaknya sendiri.

"Baiklah perth, aku akan ikut dengan mu, tapi bisakah kamu menungguku mengganti pakaian?". ucap lisa dengan sedikit bertanya membuat perth mengangguk.

"Iya nona lisa, anda harus menunjukan penampilan yang sangat mempesona di depan tuan mean". kata perth membuat lisa semakin percaya diri.

Bahkan rasa takutnya sudah tidak ada lagi, karena mendengar perkataan perth.

"20 menit oke?".

"Ya nona".

Setelah itu lisa segera berlari masuk ke dalam kamarnya dan bersiap-siap.

Sedangkan perth hanya mampu tersenyum penuh arti saat melihat punggung lisa yang sudah menghilang di balik pintu.

Berdandan lah yang sangat cantik nona, karena besok hari anda tidak akan pernah bisa lagi memakai baju mahal dan memakai makeup yang bagus, jadi aku maklumi. gumam perth.

.

.

20 menit kemudian

Lisa keluar dari kamar dengan gaun berwarna merah panjang tanpa lengan, dan makeup yang lumayan tebal namun masih terlihat cantik di ukuran wajah dewasa sepertinya.