29 ~ Mean and Plan

2.9K 241 30
                                    

Masih dengan scene meanplan romans, jdi yg mau bca slahkan😁.

Sudah dua bulan plan berada didalam rumah sakit, dan hari ini adalah hari dimana ia bisa pulang kerumah.

Sungguh ia sangat-sangat bosan berada dirumah sakit saat mean tidak ada bersamanya, karena ia tau betul bahwa pekerjaan mean tidak bisa ditunda.

Kecuali pekerjaan itu tidaklah penting maka mean akan tetap setia menemaninya, bahkan saat pekerjaan penting pun mean tidak ingin berangkat ke kantor dan meninggalkan dirinya.

Tapi plan tetap bersikeras untuk mean tetap masuk bekerja.
walaupun ia adalah bos di kantornya tapi ia harus memberi contoh yang baik pada bawahan nya yang bekerja disana.

Mereka juga butuh uang untuk makan, jika perusahaan bermasalah maka masih mereka juga terancam.

Kadang mean membawa pekerjaan nya dirumah sakit tempat plan dirawat.

Ia selalu menemani plan dalam suka dan duga, tapi hari ini saat plan bisa kembali kerumah, mean tidak ada bersamanya.

Padahal plan berharap bahwa mean akan datang dan menjemputnya sembari memberi ciuman hangat seperti biasanya.

Namun itu hanyalah harapan.

Mean tidak akan datang, karena ada urusan penting yang harus ia urus, katanya.

"Aku bosan". gumam plan masih menatap kearah luar jendela dengan tatapan tanpa minat tapi tetap menatap lurus kedapan.

Ia pun mengelus perutnya yang mulai membuncit, senang sekali mengetahui bahwa ia bisa hamil.

Namun perasaa sakit dan bersalah saat teringat bahwa dulu didalam perutnya ada sebuah nyawa yang belum lahir tapi sudah di renggut paksa oleh kakaknya.

Miris.

Ia benci mengingat hal itu, tapi akhir-akhir ini ingatan nya mulai kembali.

Membawa semua kenangan pahit dan manisnya dalam sebuah mimpi yang panjang.

"Jika saja waktu dulu aku tidak lengah dan lemah mungkin anakku sudah besar sekarang, dan aku tidak mungkin kehilangan ingatan, melupakan suami, anak dan cintaku pada mereka". ucap plan sambil mengelus perutnya dengan sayang.

Sungguh ia tidak menyesal, hanya saja ia merutuki dirinya yang bodoh dulu.
gampang disakiti dan cepat meneteskan airmata.

Sungguh jiwa-jiwa melankolis.

Ingat itu dulu, sekarang beda!.

Ia sudah melewati semua masa jatuh bangun saat ia kehilangan ingatan.

"Bagaimana kabarmu disana nak? apa kamu bisa mendengar suara ibu dari sini? apa kamu membenci ibu karena tidak bisa mempertahankan mu? sungguh ibu menyesal sayang, jika saja ibu____".

Ceklekk.....

Plan menghentikan ucapan nya dan langsung menatap kearah pintu yang baru saja terbuka.

"Mean?". lirih plan dengan mata berkaca-kaca hingga membuat mean segera berjalan kearahnya dengan cepat dan langsung merengkuh tubuhnya erat.

"Ada apa? kenapa menangis? apa perutmu masih sakit? mau aku panggilkan dokter hm?". tanya mean khawatir membuat plan menggelengkan kepalanya perlahan.

"Aku merindukan mu dan baby angel kita". ucap plan dengan suara yang bergetar membuat mean semakin mempererat pelukan nya.

"Baby angel?".

"Iya, baby kita yang sudah bersama dengan tuhan".

Deghh.....

Mean terdiam, hatinya berdenyut sakit saat plan mengungkit tentang bayi mereka yang telah pergi akibat kesalahan nya di masa lalu yang tidak bisa bertindak cepat dan tegas.

Mommy CantracTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang