Plan Po'v.
Aku mengerjapkan mataku perlahan, karena merasa ada sepasangan lengan yang melingkar di perutku membuatku tidak bisa leluasa bergerak.
Perlahan aku mencoba mengangkat tangan pria itu namun bukan nya terlepas malahan tangan itu lebih memeluk ku erat, hingga wajahku berada tepat di dada bidangnya.
"Tidurlah diluar masih gelap! nggak baik untuk kesehatan mu!". ucap nya membuatku terdiam sejenak, lalu setelahnya aku mencoba untu melepas pelukan mautnya ini, tapi suara yang ia keluarkan kali ini membuatku takut.
"Jika kamu bergerak sekali lagi, maka aku tidak akan tanggung-tanggung untuk melakukan nya sekarang! walaupun keadaanmu sedang sakit, aku tidak peduli!".Tubuhku bergetar ketika tangan nya mulai bergerak uber gerak liar di belakang tububku.
"Eemm, me..mean! berhenti, aku janji akan tidur! jadi hen..hentikan tanganmu sekarang juga". ujarku dengan terbata-bata karena merasa geli akan perlakuan nya.
Aku tidak percaya ada orang yang seberani dan senekat ini seperti dia. jerit batinku dalam hati.
"Baiklah aku berhenti!". ucapnya membuatku menghembuskan nafas perlahan. karena aku tidak ingin di bobol lagi jam segini. kalau hanya sekali sih nggak apa-apa, tapi orang ini nggak akan puas kalau hanya sekali.
Aku pun menutup mataku dengan cepat agar pria di depanku yang sekarang sudah terikat hubungan denganku merasa senang, karena aku menuruti perkataan nya.
Tidak! lebih tepat adalah perintahnya.
.
.
Sekarang telah menunjukan pukul 8 pagi, dan aku sedang duduk diam di atas kursi, meja makan bersama dengan ayah, ibu, juga mean.
dan beberapa pelayan yang tengah menaruh beberapa makanan yang telah siap di santap keatas meja."Aku dan ayah mean senang akhirnya kamu mau menikah dengan anak kami mean". ucap ibu mean dengan tersenyum manis padaku membuat ku merasa tidak nyaman.
"Ibu jangan membuat nya risih!". ujar mean dengan nada datarnya membuatku melebarkan mata, karena orang ini bisa cepat memahami apa yang aku rasakan.
Apa dia punya kekuatan super? hingga dengan mudahnya ia bisa menemukan keberadaan ku dan juga peka terhadap perasaanku!.
Tapi anehnya, dia tetap memaksaku menikah dengan nya. padahal ia tahu kalau aku tidak ingin terikat padanya apalagi hubungan yang sudah di tahap serius begini!.
"Nak plan? apa yang sedang kamu pikirkan?". aku tersadar dari lamunanku disaat bahuku di goyang-goyangkan oleh seseorang yang tak lain adalah ibu mean.
"A..apa?".
"Kamu baik-baik saja?". tanya aya mean padaku.
"Ya, om aku baik-baik saja!".
"Panggil dia ayah plan!". tegur mean tak suka namun tetap bersikap datar seperti biasanya.
Aku diam tak menjawab karena memang aku belum terbiasa dengan panggilan dan sebutan yang harus aku lakukan sekarang.
"Nak plan, mulai sekarang kamu bisa memanggilku ayah!". ucap ayah mean.
"Kamu tak perlu mendengarkan perkataan mean yang memang menyebalkan!". sambung ibu mean sambil memegang tanganku.
sedangkan aku hanya kembali tersenyum kearah ibu dan ayah mean.Dapat ku lihat bagaimana reaksi para pelayan saat mean menatapku terus tanpa berpaling kearah lain, membuatku malu.
Walaupun aku laki-laki, tetap saja jika di tatap terus maka akan salah tingkah, sama seperti sekarang!.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mommy Cantrac
RomansaPlan Adalah Murid Sma Yang Sangat Ceria. Dia Adalah Laki-Laki Seutuhnya Bahkan Mempunyai Pacar Perempuan Sebelum Datang Seorang Pria Dengan Anak Kecil. Tapi Semuanya Berubah Ketika Anak Kecil Itu Memanggilnya Dengan Sebutan "Mommy!". Dan Lelaki Itu...