20 ~ Past events 4

3.4K 328 45
                                    

Plan mengambil bayi nya yang berada di tangan kakak nya dengan perlahan, tanpa menoleh kearah suami kakak nya.

Belum sempat ia pergi, mean mengatakan sesuatu dengan suara yang datar membuat langkah plan terhenti sejenak.

"Hati-hati memeluk anak ku! aku tidak mau dia merasa sakit saat kamu memeluk nya". ucap mean membuat plan mengangguk kan kepalanya dan pergi dari sana dengan cepat.

Sungguh, melihat suami kakak nya yang terus menatap dirinya sedari ia datang membuat ia sedikit risih dan takut.

Ia pun membawa bayi nya ke ruang tamu yang dekat dengan ruang makan.
di taruh nya bayi itu dengan perlahan di atas sofa.

"Nyonya, apa anda membutuhkan sesuatu?". tanya bibi yang berperawakan ibu-ibu itu pada plan sambil membungkuk membuat plan terkejut dan langsung berdiri menghadap kearah bibi itu.

"Permisi, apa tadi ibu memanggil saya dengan sebutan nyonya?". tanya pemuda manis itu dengan menunjuk dirinya sendiri membuat sang bibi menahan tawanya karena melihatperlakuan plan yang sangat menggemaskan.

"Ya, memang nya kenapa nyonya?".

"Ahh, a..aku bukan nyonya disini, bibi tidak perlu memanggilku dengan sebutan itu. namaku plan, plan rathavit. adik dari nyonya meplannie! jadi panggil aku plan atau apa saja, asalkan jangan memanggilku nyonya! lagipula aku berada disini hanya untuk bekerja menjadi pengasuh". ujar plan berbelit-belit membuat bibi terdiam.

Bukankah, kemarin malam tuan menyuruh bibi lia dan yang lain memanggil anak ini dengan sebutan nyonya. tapi kenapa sekarang ia meminta bibi lia untuk memanggil namanya, lagipula anak ini hanya seorang pengasuh. walaupun dia adalah adik dari nyonya meplannie. batin pelayan yang lain saat mendengar pembicaraan sang bibi dengan pemuda kecil berwajah manis.

"Baiklah nyo__ maksud saya nak plan, kalau begitu saya pamit undur diri".

Setelah berucap begitu plan kembali duduk dan menatap wajah bayi yang ia lahirkan beberapa hari yang lalu.

Ia mengelus wajah cantik anak nya dengan lembut.

Plan terkesiap saat bayi nya tersenyum dengan mata yang terpejam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Plan terkesiap saat bayi nya tersenyum dengan mata yang terpejam.
sungguh ini adalah nikmat tuhan yang tidak bisa ia ungkapkan dengan kata-kata.

Walaupun dia masih berumur 13 tahun sekarang dan berjenis kelamin laki-laki, tetap saja ia yang mengandung dan melahirkan bayi ini, jadi rasa cinta dan sayang itu timbul sendiri tanpa ia minta.

"Ahh, aku melupakan dokter lestari dan yang lain nya!". pekik plan saat teringat jika ia belum memberitahukan kepada dokter lestari bahwa ia sedang berada di rumah kakak nya. jadi mereka tidak perlu mengkhawatirkan nya.

Dengan cepat ia merogoh saku celana nya tapi ia tidak menemukan ponselnya.

Sial, aku meninggalkan ponselku di atas nakas. batin plan.

Mommy CantracTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang