24 ~ You are my life plan

4.3K 329 59
                                    

Langit yang tadinya gelap kini menjadi terang.

Dengan harapan yang sangat besar berada di dalam diri mean.

Ia berharap plan benar-benar sudah mengingatnya.
karena menahan semuanya sendiri dari awal adalah hal yang paling menyakitkan untuk dirinya.

Pukul 08.55 pagi

Mean sudah duduk di sofa kamar rawat plan, dengan beberapa macam bubur dan susu berbeda rasa di atas nakas. sambil menatap wajah orang yang sudah lama ia cintai dan tunggu itu yang masih terlelap dengan sangat nyaman di atas kasur.

'Semoga ini adalah hari dimana plan mengingat ku, dan semoga juga hari ini adalah hari terakhir aku melihat nya menderita'. gumam mean dalam hati.

Setelah 5 menit menunggu, akhirnya sang pujaan hati yang di tunggu sedang mencoba menggerakkan kan jari-jari tangannya.

Dan dengan cepat mean melompat karena terkejut dan langsung berjalan kearah tempat plan tidur.

Sungguh ia sangat mencintai pria yang tengah berada di atas kasur empuk rumah sakit dengan beberapa selang infus di tubuhnya.

Tanpa pikir panjang mean langsung berteriak memanggil perth dan pengawal lainnya untuk memanggil dokter, padahal ia bisa menekan tombol khusus buat memanggil dokter, itu juga para dokter yang menangani plan sedang berada di ruangan sebelah kamar plan menginap.

Kata mean biar cepat manggilnya kalau sampai ada apa-apa sama plan.

Tapi ia sendiri yang lupa akan hal itu, karena sangking senengnya dengan apa yang ia lihat.

"Pengawal! segera panggilkan dokter kesini sekarang juga!". perintah mean membuat semua pengawalnya langsung pergi memanggil dokter di ruangan sebelah.

Tanpa di suruh pun, para dokter itu bisa mendengar suara mean yang sangat berat itu. karena memang, ruangan itu di desain tidak memiliki pengedap suara.

Semuanya langsung panik, karena mean, bahkan nyonya dan tuan phiravich yang baru sampai aja langsung terkejut dan masuk ke ruangan dengan tergesa-gesa.

Takut jika terjadi sesuatu kepada menantu mereka yang sangat imut dan baik hati itu.

"Apa yang terjadi mean? kenapa kamu berteriak, apa plan__". ucap ibu mean terhenti saat orang yang mereka khawatirkan mengeluarkan suara.

"Ada apa ini? kenapa ramai sekali disini mean?". tanya plan penuh tanya, dengan ekspresi yang sulit di artikan.

Mean tersenyum bahagia saat melihat mata indah menatapnya, lalu ia langsung mengecup dahi sang istri dengan sangat lembut dan penuh pengertian mengekspresikan bagaimana rasa cinta selama iji yang ia miliki untuk plan.

"Syukurlah kalau kamu baik-baik saja sayang, aku khawatir jika kamu tidak membuka mata indah mu lagi untuk menatapku, maafkan aku, aku memang bukan suami yang sempurna untukmu, aku bukan lah suami yang baik, aku tidak bisa menjagamu dengan baik seperti pria-pria di luar sana, aku__".

"Hikss". tangis nyonya phiravich membuat mean menghentikan ucapannya dan menoleh ke arah ibunya dengan tatapan penuh tanya, sedangkan plan dan juga tuan phiravich menatap nyonya phiravich dengan tatapan bingung.

"Ada apa? kenapa menangis?". tanya tuan phiravich sambil merengkuh pundak wanita yang selama ini ia cintai.

"Aku senang sayang, makanya nangis, hikss". ujar nyonya phiravich membuat semua yang ada di dalam kamar inap plan terkejut.

Bagaimana tidak, seorang nyonya phiravich yang biasanya terlihat elegan dan juga berkarismatik di depan public kini tengah menangis penuh haru di depan banyak orang.

Mommy CantracTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang