14 ~ Evil plan

4.4K 356 15
                                    

"Bagaimana dengan persiapannya?". tanya seseorang di balik telefon genggam milik orang lain yang ia pinjam tadi.

"Beres bos, semuanya sudah sesuai rencana! tinggal tunggu sasaran kita aja". jawab orang di balik telefon membuat orang yang di panggil bos tadi menyeringai.

"Baik, jika begitu aku percayakan semuanya padamu north. jangan biarkan ia lolos begitu saja!".

"Tidak akan bos! karena aku juga punya dendam yang harus ku balas karena telah membuat bos lamaku meninggal!".

"Baiklah kalau begitu aku akan menutup telefonnya sekarang juga, karena aku takut jika mean tau kalau aku membuat rencana pembunuhan tentang istri tercintanya". ucap orang itu lalu menutup telefonnya dengan cepat, dan segera berjalan kearah mean untuk berterima kasih karena telah meminjamkan telefon padanya.

.

"Mean terimakasih karena telah meminjamkan telefonmu padaku, sejujurnya aku tidak tau harus meminta tolong pada siapa lagi". ujar orang itu dengan wajah yang dibuat-buat sedih.

"Tak apa, kamu temanku jadi wajar jika aku harus membantumu!". ucap mean acuh membuat orang di sampingnya mengepalkan tangannya. karena sudah beberapa tahun ini, ia mencoba untuk mendekati mean tapi pria itu tetap kukuh mencari orang yang telah lama mengisi hatinya.

Membuat orang itu geram dan berusaha membunuh plan dengan remcana yang selama ini ia siapkan.

Menurutnya tidak ada yang pantas bersaing dengan mean selain dirinya seorang.

"Mean, bagaimana jika kita singgah di restoran dulu untuk makan siang!".

"Maaf, aku tidak bisa!". jawab mean masih acuh.

"Tapi kenapa, kan di depan sana ada restorang mean! aku laper". ucap orang itu dengan nada rengekan membuat mean menghela nafas panjang.

"Karena aku harus melihat keadaan istriku, dia lagi hamil jadi sepantasnya aku harus berada di sampingnya". kata mean tanpa menoleh kearah orang yang masih menatapnya dengan tatapan memohon.

"Aishh, kamu ini selalu saja memikirkan orang itu!". gerutu orang itu tak membuat mean mengiyakan ajakan makan siangnya tadi.

Karena sedari tadi pikirannya tidak tenang, dan selalu terfokus pada wajah plan yang kesakitan.

Dengan sangat professional mean menutup kepanikannya dengan wajah datar khas nya seperti biasa.
dan orang akan berpikir bahwa ia tidak memiliki rasa kasihan terhadap orang lain.

Ya memang, hanya orang yang ia cintailah yang mampu membuat dirinya menjadi orang yang tak berdaya dan selalu menunjukan kelemahannya.

Tunggu saja mean, suatu saat nanti aku akan mendapatkanmu walaupun banyak nyawa yang harus aku korbankan demi keuntungan diriku. batin orang itu dengan menatap keluar kaca mobil sambil tersenyum sendiri.

.

.

Plan menatap wajah ibu mertuanya dengan tatapan takjub, karena baru daja ia tinggal beberapa menit ibunya sudah membuat para bodygard itu jatuh terduduk di lantai dengan tangan terikat namun mata mereka terpejam.

Ia tau kalau ibu mean telah membius para bodygard itu dengan suntik, karena suntikan itu masih saja tertancap di lengan mereka dengan utuh. membuat pemuda itu bergidik ngeri dengan ibu mertuanya ini.

Cantik-cantik kok sadis!. ujar plan dalam hati, karena ia takut jika mengatakannya langsung pada ibu mertua nya yang cantik namun memiliki kepribadian aneh.

"Ayo plan, kita pergi! jangan menghayal terlalu lama". ucap ibu mean langsung menarik lengan plan dan membawanya ke mobil.

Sesampainya di mobil, plan menatap ibu mertuanya dan ingin bertanya. namun ia merasa takut dan enggan untuk bertanya.

Mommy CantracTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang