Acrasia [✔]

prolog.

Hi, welcome to Bae Yoobin's life.

Mahasiswa tingkat akhir yang lagi sibuk ngerjain tugas akhir. Rasanya kepalaku mau meledak; makanya aku lebih banyak meghabiskan waktu dengan kerja part-time di Jicake dibandingkan harus bolak-balik ke kampus tanpa kepastian.

Lagipula aku harus menikmati masa-masa terakhirku di Jicake, kan? Setelah lulus mungkin aku bakalan kerja full time di tempat lain.

Huh, I'm gonna miss this place; tempat kerja paling nyaman di dunia. Punya bos yang super baik, aroma cake yang lagi di bake, dan obrolan pelanggan yang samar-samar kedengaran di telinga sungguh menyenangkan.

Tapi hari ini nampak berbeda dibanding biasanya. Pagi-pagi sekali Jicake sudah penuhi oleh wartawan; alasannya karena semalam bosku—Jiho eonni—bertengkar sama mantan pacar suaminya—nama suaminya Jung Jaehyun, tapi aku sering memanggilnya Jung sajangnim. Status Jung sajagnim sebagai chaebol pasti membuat berita pertengkaran mereka jadi bahan incaran wartawan.

Kalau dipenuhi wartawan gini, Jicake kayaknya nggak bisa buka. Jiho eonni menyarankanku untuk membawa kue yang sudah terlanjur di bake ke rumahnya. Katanya akan ada teman suaminya yang menjemputku.

Cowok itu muncul lima belas menit kemudian di pintu belakang Jicake. Aku sudah siap-siap menunggu dengan tujuh box cake yang bertumpuk di samping tubuhku.

Cowok itu keluar dari mobilnya kemudian menghampiriku.

"Temannya Jiho?" tanya cowok itu, suaranya agak serak—tapi wajahnya datar tanpa ekspresi.

Aku mengangguk. "Temannya Jung sajangnim?"

Cowok itu mengangguk. Alih-alih menyebutkan nama, kita malah memperkenalkan diri sebagai teman dari Jiho eonni dan Jung sajangnim—pertemuan pertama kami emang agak unik sih.

Tapi justru pertemuan pertama itu yang akhirnya mempertemukan kami untuk pertemuan kedua, ketiga dan seterusnya.

Pertemuan pertama itu juga membawa kami merasakan yang namanya Acrasia; saat dimana kami tidak mampu mengontrol diri—untuk tidak jatuh cinta pada satu sama lain.

tbc.