LIMA - THE MEETING

4.5K 438 6
                                    

Di akhir minggu itu, Alyssa kembali meluangkan waktunya untuk mengunjungi apartemen Chandra. Namun kali itu ia memiliki misi khusus, yaitu untuk mendiskusikan perihal pernikahan mereka.

Ya, pernikahan. Ia bahkan tidak menyangka waktu begitu cepat berlalu. Tak lama setelah Chandra setuju untuk membantunya. Ia bersama keluarganya kemudian pergi menemui keluarganya untuk melamarnya. Semua hal ini terasa baru baginya.

Ada rasa bersalah di hatinya baik pada kedua orang tuannya juga pada kedua orang tua Chandra. Mereka tampak begitu bahagia ketika mendengar kabar bahwa ia akan menikah dengan Chandra, anak dari sahabat lama mereka.

Alyssa memencet bel pintu apartemen itu. Lama sebelum akhirnya pintu itu terbuka.

"Akhirnya dateng juga. Gue kira siapa awalnya karena tumben banget gak berisik." Celetuk Chandra lalu berlalu tanpa mempersilahkannya masuk. Chandra sudah tahu ia akan masuk bahkan tanpa ia persilahkan sekalipun.

"Iya.. kalau gue berisik lo nanti yang ngomel." Katanya.

Alyssa lalu pergi menuju dapur yang masih dalam satu ruangan apartemen Chandra yang memiliki konsep terbuka itu untuk mengambil segelas air. Langit kota Jakarta begitu terik selama perjalannya tadi.

"Chan." Katanya.

"Yap." Kata Chandra kembali memegang joystick XBOX-nya.

"Seperti yang gue bicarain kemarin via telepon, Nyokap gue tetep pengen pesta pernikahannya ngundang banyak orang, katanya dia gak rela pernikahan anak satu-satunya cuman di KUA." Kata Alyssa frustasi. "Gimana doong.."

"I've told you so." Katanya. "Nyokap lo pasti gak ngijinin lah anak cewek satu-satunya nikah cuman di KUA, bahkan nyokap gue pun akan ngomel abis ke gue kalau kita cuman nikah di KUA." Lanjut Chandra.

"Hm." Kata Alyssa sambil teduduk disebelah Chandra. "Tapi tadi pagi gue berhasil bujuk Mami untuk gak terlalu banyak ngundang tamu, cuman saudara dan kolega terdekat aja." Kata Alyssa. "Mami bilang dia sama tante Renny bakal bikin kepanitiaan buat ngurusin ini dan itu, juga sebisa mungkin meminimalisir keterlibatan kita karena mereka tahu kita sibuk." Lanjutnya.

"Thank God." Katanya. "Kerjaan gue lagi pusing banget, Bang Bintang balik jadi CEO yang berarti full force meeting dan target sana sini, happy sih dia balik tapi pusing gue.." Kata Chandra.

"Oh ya? Senior lo yang ganteng dan berkharisma itu kan?" Tanya Alyssa. Alyssa melihat Bintang untuk pertama kali di acara pertunangan Damar. Ia sebenarnya telah sering mendengar cerita tentangnya dari Chandra yang sepertinya sangat mengagumi seniornya itu.

"Hm.. semua orang lo bilang ganteng dan berkharisma Ca." Katanya singkat.

"Itu loh yang ketemu pas lo ngajak gue ke acara pertunangannya Damar." Katanya.

"Oh iya.. Bang Bintang yang itu.. plus istrinya yang lagi hamil." Kata Chandra seakan menekankan padanya bahwa Bintang telah memiliki seorang istri.

"Ckckck.. negatiiif mulu deh reaksi lo. Kan bukan berarti yang gue puji ganteng bakal gue gebet." Kata Alyssa sambil menatap sebal Chandra.

"Iya iya.. gue percaya deh.." Kata Chandra.

"Anyway, back to the topic.. tapi nyokap gue bilang ada beberapa hal yang mereka butuh kita putusin berdua." Katanya. "Nah makanya gue dateng ke sini buat ngajak lo diskusi." Lanjutnya.

"Hm.." Katanya. Alyssa kembali menoleh ketika Chandra masih sibuk memainkan game-nya.

"Berhenti dulu gak mainan lo." Kecamnya. Dengan pasrah Chandra lalu menghadap kepadanya.

Tangled UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang