Sejak kemarin malam, Alyssa masih belum mau berbicara dengannya bahkan untuk hanya sekedar memanggil namanya. Ia juga belum bercerita padanya tentang alasan mengapa ia berakhir di rumah sakit. Jika Renata tidak menginformasikan kondisi Alyssa padanya, mungkin ia akan berakhir tidak tahu jika Alyssa dilarikan ke rumah sakit. Ia telah mengenal Alyssa nyaris seumur hidupnya untuk hafal kebiasaannya gadis itu ketika ia sedang marah padanya. Sehingga ia mencoba mengerti mengapa Alyssa tidak langsung menghubunginya kali itu.
Malam tadi setidaknya ia bisa merasa lega karena Alyssa masih membutuhkannya. It's so heartbreaking seeing her cry. Dari cerita Renata ia menduga ada permasalahan lain yang ia hadapi di kantornya. Entah mengapa ia merasa Reno menjadi salah satu penyebabnya.
Chandra berjalan menuju lobby rumah sakit itu sambil menggenggam tangan Alyssa di sampingnya. Chandra bersyukur Alyssa tidak menolaknya, dari situ ia tahu dirinya masih memiliki harapan bahwa Alyssa akan memaafkannya jika ia melakukan hal yang benar kali ini.
Dokter mengatakan bahwa Alyssa sudah bisa pulang ke rumah siang ini, namun ia mengingatkan agar Chandra lebih ekstra menjaga istrinya itu karena ia dianjurkan bed rest di rumah setidaknya selama seminggu. Saat ia bertanya lebih detail tentang kondisi Kesehatan Alyssa, dokter hanya berkata bahwa istrinya itu stress dan kecapekan.
"Abis ini kamu mau makan siang dimana? Dokter bilang kamu gak dikasih pantangan makan apapun, katanya kamu harus banyak makan supaya lebih kuat."
Ia hanya terdiam di sampingnya. Alyssa terbiasa bercerita padanya jika sesuatu yang buruk terjadi di kantornya, biasanya ia akan mengajak Alyssa makan makanan yang disukainya untuk membuat perasaannya lebih baik yang seringkali berhasil. Hari ini ia sengaja untuk cuti dari pekerjaannya untuk menemani Alyssa yang sepertinya lebih membutuhkannya.
"Kita bisa makan apapun yang kamu mau, aku traktir.. hari ini dan besok aku cuti, aku bisa temenin kamu seharian.." Katanya lagi. "I'm yours, fully.." Lanjutnya mencoba tersenyum.
Namun Alyssa masih bergeming.
"Kamu masih gak mau ngomong sama aku?" Tanyanya, "Yaudah gak apa-apa kalau kamu belum maafin aku, I deserved it.. kamu bisa marah sama aku sampai kamu merasa itu cukup.." Katanya. "Tapi satu hal yang kamu harus tahu, aku masih akan memegang janji aku sama kamu, no matter how much you try to push me away away, I will always come back to you.." Katanya.
Dulu Alyssa pernah membuatnya berjanji untuk tidak meninggalkannya sekeras apapun gadis itu mencoba untuk menghindarinya. "Aku ambil mobil dulu ya.. kamu tunggu di lobby aja ya, kalau ke parkiran nanti panas." Lanjutnya. Chandra melepas genggaman tangannya ketika dirinya masih tidak mendapat respon dari Alyssa. Namun kemudian ia merasakan Alyssa kembali meraih tangannya, hal yang membuatnya menoleh padanya.
Wait..
"Mau ikut ke parkiran? Tunggu di mobil aja mending Ca." Katanya. Namun gadis itu tidak melepaskan genggaman tangannya.
Alyssa ingin tetap bersamanya? This is some progress.. and it excites him.. Sepertinya ia tidak perlu menunggu terlalu lama untuk mendapat pengampunan darinya.
***
Chandra menyetir mobilnya dengan senyum yang tersungging di wajahnya.
"Mau makan Mcdonald kesukaan kamu?" Tanyanya. Alyssa kemudian menggeleng. "Mau makan apa dong siang ini?"
Ia kemudian teringat nasi goreng yang ia buatkan untuknya pagi kemarin. Sepertinya ia menyukainya.
"Mau aku buatin nasi goreng lagi?" Tanyanya. Alyssa terdiam. "Diem berarti iya ya.." Lanjutnya. Alyssa tetap terdiam. Ia kembali tersenyum. "Ok.. kita pulang ke rumah, aku buatin nasi goreng paling enak di dunia." Katanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tangled Up
ChickLitAlyssa selalu menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupannya. Ia mengenal gadis itu sejak sekolah dasar. Tidak ada teman lain yang lebih mengenalnya selain gadis itu. Chandra tidak tahu, suatu pagi di akhir pekan itu akan mengubah seluruh peta per...