"Hoaamm.." Katanya kembali menguap untuk kesekian kalinya hari itu.. "Haciiim!" Lagi-lagi ia tidak bisa berhenti bersin. Pagi ini tampaknya kondisi tubuhnya tidak begitu baik.
"Ca, lo gak apa-apa kan? Sejak tadi kok kayaknya bengong.." Kata Renata di kantornya siang itu.
"Hmm.. Chandra kemarin ngasih gue rangkaian bunga."
"Ya biasa lah kalau itu.. kan dia suami lo."
That's the problem. He's her fake husband. That was his first time giving her flower in her entire life knowing him. Apa yang merasukinya tadi malam.
..and that moment when they almost kiss.. when she thought Chandra would kiss her. She didn't move, she didn't say anything.. like she really curious what it would feel like kissing him.
Sepertinya tinggal bersama Chandra terlalu lama membuatnya mulai berhalusinasi. Alyssa kemudian menggelengkan kepalanya, menghapus segala bayangan yang sejak kemarin malam mengganggunya. Ia tidak mau jatuh di dalam jebakan yang sama. Ia yakin ini hanya perasaannya saja.
"Ca, lo gak kenapa-kenapa kan? Kayaknya muka lo pucet deh, gak mau ijin pulang cepet aja buat ke dokter?" Tanya Renata khawatir.
"Huh? Enggak kok biasa aja ini flu kayaknya gara-gara perubahan cuaca dari Papua ke Jakarta." Jawabnya. Kepalanya sejak tadi begitu berat akibat flu yang sepertinya memburuk sejak tadi malam. Hal itu diperparah karena ia tidak bisa tidur semalaman memikirkan apa yang nyaris ia lakukan bersama Chandra. Ia yakin jika saja dirinya tidak bersin, sesuatu akan terjadi diantara mereka malam itu.
Stop baper.. lo gak boleh baper.. Chandra kalau becanda emang suka kelewatan.. lo pernah melewati ini dulu dan pasti bisa juga melewatinya kali ini.. – Ujarnya dalam hati pada dirinya sendiri.
Alyssa's Memory
"Chan.. lo berantem sama Reno?" Tanya Alyssa yang memang sengaja mengunjungi rumah Chandra malam itu untuk mengkonfirmasi berita yang didengarnya.
"Enggak.."
"Bohong.. itu muka bonyok gitu kenapa?"
"Jatoh dari kasur.." Jawabnya singkat.
"Kan gue udah putus sama dia, gak perlu lo santronin lagi orang gak jelas kayak dia." Katanya. "Mana sini gue liat.. udah dikasih obat lebam belom?" Lanjutnya memandang sudut bibir Chandra yang lebam.
Alyssa mendapat kabar dari temannya jika Chandra dan Reno berkelahi tadi siang. Hal yang ia ingin lakukan pertama kali adalah mencari dimana Chandra dan memastikan bahwa sahabatnya itu baik-baik saja. Alyssa tahu Chandra tidak sekuat Reno yang merupakan atlet bela diri ketika SMA dulu.
"Gak perlu.." Jawabnya.
"Hih.. ngeyel lagi.." Kata Alyssa kemudian mengeluarkan salep lebam dari tasnya.
"Jadi lo gak mau ngasih tahu gue kenapa lo berkelahi sama Reno?" Tanyanya sambil mengoles pelan obat yang ia bawa di beberapa lebam di wajah Chandra.
"Gak.. pokoknya lo jangan pernah berhubungan lagi sama dia.. jangan dengerin yang orang-orang katain tentang lo."
Deg. Apa yang Reno katakan hingga membuat Chandra begitu marah padanya?
"Aww.. pelan-pelan Ca." Katanya sambil meringis.
"Iya.. sori." Katanya. Entah mengapa kali itu matanya tiba-tiba memanas. Air matanya tertahan di kelopak matanya. "Kenapa? Dia ngomong apa tentang gue?"
"Lo gak perlu tahu." Jawabnya. Air matanya kemudiah turun tak lagi tertahan. Chandra kemudian terdiam menatapnya.
"Duh.. mewek lagi gue." Katanya. "Thank you ya Chan.. karena udah selalu ada buat gue." Katanya. Ia kemudian duduk di sebelahnya. "Gimana kalau kita main PS sampe malem?" Ajaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tangled Up
ChickLitAlyssa selalu menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupannya. Ia mengenal gadis itu sejak sekolah dasar. Tidak ada teman lain yang lebih mengenalnya selain gadis itu. Chandra tidak tahu, suatu pagi di akhir pekan itu akan mengubah seluruh peta per...