TIGA PULUH SATU- THE SEARCHING

3.6K 343 4
                                    

"Chan? Are you really asking if you could stay at my place tonight?" Tanya Damar mendatangi ruangannya tak lama setelah ia mengiriminya pesan singkat tadi.

Ia mencoba mencari alasan tentang permintaannya yang tiba-tiba itu namun kemudian Damar lebih dulu mencoba menebaknya sendiri. "Alyssa pergi ke luar kota dan lo butuh temen main game semaleman?"

"Ehm.. yap.. let's have fun tonight.." Katanya. "Bulan depan lo nikah kaan sama Mba Arini.. kapan lagi kita main game sampe subuh." Katanya berusaha untuk tidak menunjukkan permasalahan yang sedang ia hadapi kali ini.

Malam tadi ia mengabulkan permintaan Alyssa untuk meninggalkannya sendiri dengan membiarkannya tidur sendiri di kasur mereka sedangkan dirinya mengalah dan tidur di sofanya. Namun ia merasa itu tidak cukup bagi Alyssa karena keesokan harinya Alyssa berencana untuk menginap di rumah orang tuanya. Kali ini Chandra berusaha sebisa mungkin untuk tidak melibatkan kedua orang tua mereka ke dalam permasalahan rumah tangganya dengan Alyssa. Ia masih berusaha untuk menyelesaikannya sendiri. Sebuah rencana sebenarnya telah ia susun, namun untuk itu ia harus meminta bantuan seseorang.

"Dam.. oh iya.. lo inget gak orang yang disewa Bang Bobby waktu dia nyari Bang Bintang dulu?"

"Yap.. temen gue Chan, kalau gak keduluan sama antena Mba Leia yang nemuin Bang Bintang lebih dulu waktu itu, Joe bakal bisa nemuin dia tuh.. he's good at finding people.. for real.. tapi kekuatan antena cinta lebih keren lagi kali ya haha.." Katanya.

"Ckck.. istilah lo cringe.."

"Bomat.." Katanya. "What's with him? kenapa lo tanya tentang dia? Ada orang yang lagi lo cari?"

"Hm.. iya." Katanya. "Ada orang yang harus gue cari." Katanya, pandangannya kembali menerawang. Tidak ada cara lain untuk bisa membuat semuanya kembali kecuali membuktikan alasan sebenarnya mengapa Reva mengakhiri hidupnya ketika itu.

Telepon genggamnya berbunyi tanda pesan singkat masuk.

"Itu nomor Joe ya.. lo bisa hubungin dia, bilang aja lo temen gue, dia bakal cepet kok kerjanya." Katanya.

"Ok thanks Dam.."

"Chan.. I hope everything is alright?" Tanyanya kini kembali terlihat khawatir. "You know I'm always welcome if you want to talk about your problem.."

"It's alright Dam.. thank you though.. " Katanya.

"Ok.. yuk." Katanya.

"Yuk..?"

"Lo liat grup gak? Bang Bintang minta kita semua kumpul di ruang meeting.. urgent matter katanya."

"Huh?" Chandra kemudian membaca grup chat internal mereka dan benar saja apa yang Damar katakan. "Oh yap.. gue missed."

"Lo kira gue ke ruangan lo cuman buat nanya alasan kenapa lo mau nginep di gue?"

"Iya."

"Pede amat lo.." Katanya, Damar berhasil membuatnya kembali tersenyum. "Ayoo.. bawa bahan divisi lo buat rapat.." Katanya.

"Gak perlu.. udah ada di sini." Katanya menunjuk kepalanya.

"Huh show off.." Katanya. Chandra tersenyum dan kemudian mengikuti temannya itu menuju ruang rapat. Namun meskipun begitu, pikirannya masih tertuju pada satu orang.

Alyssa.. ia harap istrinya itu baik-baik saja di rumah.

***

"Yeaaah !! Gue menang lagi!!" Seru Damar. "Chan.. gimana sih lo, abis nikah kok keok gini.. waktu kosong lo dipake main yang lain sih soalnya ya?" Tanyanya.

Tangled UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang