TIGA PULUH ENAM - THE BABYMOON (2)

5.7K 357 12
                                    

Alyssa kembali menatap menu makan di tangannya yang terlihat begitu menggiurkan baginya. Ia merasa ayam betutu akan begitu lezat untuk dinikmati siang hari ini, namun kemudian varian bebek di menu restoran ini juga terlihat menggoda. Setelah itu matanya berpindah pada gambar nasi campur yang menyajikan varian isian yang lebih beragam yang membuatnya semakin bingung memilih menu makanan apa yang akan ia pesan kali itu. Alyssa menghela nafasnya, Ia ingin semuanya.

"Udah pesen semua aja kalau emang pengen coba semua." Celetuk Chandra padanya yang berhasil membaca ekspresi kegalauannya.

Tidak.. seharusnya ia bisa mengendalikan napsu makannya. Pagi tadi ia baru saja menghabiskan beragam hidangan yang tersedia di buffet hotel untuk sarapan.

"Chan.. aku udah makan banyak banget waktu sarapan di hotel tadi."

"Beda dong, kan sekarang makan siang."

"Tapi makan aku udah banyak banget."

"Ya gak apa-apa.. kan kamu makan bukan buat kamu sendiri." Katanya.

"Tetep aja.." Katanya

"Yaudah nanti kamu icip-icip aja, makanan yang gak abis biar aku yang abisin." Kata Chadra mencoba memberikan solusi.

Tawaran yang sebenarnya sangat menarik. Tapi entah mengapa ia begitu yakin seluruh makanan itu akan berakhir di perutnya. Hal yang terjadi juga pagi tadi, ia sengaja mengambil beragam makanan hanya untuk ia coba sedikit, namun kemudian berakhir dengan dirinya mengambil ulang karena belum merasa cukup. Entah mengapa semenjak kehamilannya, ia begitu gemar makan. Ia bisa menghabiskan dua piring makanan dalam satu waktu. Hal yang sebenarnya membuatnya takut karena semua itu membuat berat badannya semakin melonjak naik.

"Chan.."

"Hm.."

"Chan kalau aku gendut gimana?"

"Ya gak gimana-gimana.. lagian kan kamu lagi hamil ya udah pasti berat badannya bakal bertambah." Katanya.

"Chan.. beneran.."

"Iya beneran.. lagian seru kalau kamu chubby pipinya bisa diginiin nih." Katanya sambil memainkan pipinya. Hal yang biasa ia lakukan pada Chandra sebelum ia tidur.

"Chan ih.." Katanya.

"Kaan.. tiap malem kamu cubitin pipi aku, saatnya aku balas dendam cubitin pipi kamu juga." Katanya sambil tersenyum.

Setelah akhirnya memutuskan untuk memesan seluruh menu yang tadi membuatnya bingung, Tiba-tiba Chandra mendapat telepon dari seseorang. Dari ekspresi wajahnya yang tiba-tiba serius, ia menduga teleponnya itu terkait dengan sesuatu di kantornya. Sebenarnya ia sudah terbiasa dengan Chandra yang harus mengurusi pekerjaan di sela hari liburnya, sehingga ia tidak memprotes ketika Chandra tetap membawa laptop kerjanya kemanapun ia pergi, bahkan saat ini.

"Ca, hm.." Katanya terdengar sedikit ragu.

"Kenapa? Kerjaan lagi ya?"

"Hmm.. iya.." Katanya terdengar sangat menyesal. "Tapi komputerku di kamar hotel." Katanya

"Mau ke kamar aja sekarang?" Tanyanya menawarkan. Tempat makan mereka tidak jauh dari hotel yang mereka tempati.

Sesungguhnya ia sama sekali tidak merasa kesal dengan hal ini, sudah lebih dari tiga hari ini tidak ada seseorang yang mengganggu acara mereka, menurut Alyssa hal itu sudah seperti sebuah keajaiban.

"Gak perlu, gak akan lama kok, kamu pesen dulu aja makanannya, aku bakal naik sebentar ke kamar, paling lama sekitar 30 menit-an. Is that alright?" Tanyanya.

"Hmm.. beneran? Aku sih gak apa-apa nunggu." Katanya. Sesungguhnya ia memang sudah merasa sangat lapar untuk menunda makan siangnya dan ikut bersama Chandra ke hotel.

Tangled UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang