DUA PULUH TUJUH - THE SUDDEN MESSAGES

3.5K 337 6
                                    

Chandra terbangun lebih dahulu pagi itu dan kemudian menatap wajah gadis yang saat ini masih tertidur di hadapannya. Entah mengapa ia kembali teringat bahwa waktunya bersama Alyssa tidak akan lama lagi. Ia tidak bisa terbangun di sebelahnya lagi jika istrinya itu telah berangkat ke Amerika untuk melanjutkan kuliahnya nanti.

Apa yang akan terjadi padanya?

Jika Chandra mengingat hal itu, hatinya selalu dilanda kecemasan. Ia takut jika dirinya tidak lagi bisa bertemu dengan Alyssa setiap saat seperti biasanya. Sungguh sulit membayangkannya karena selama mereka bersahabat, Chandra dan Alyssa tidak pernah berpisah lebih lama dari satu bulan, apalagi kondisinya saat ini mereka telah memutuskan untuk menjadi sepasang suami istri.

"Ca.. bangun.." Bisiknya di telinganya.

"Masih ngantuk.." Katanya lalu kembali tertidur sambil memeluknya.

"Ca.. katanya bakal ada meeting weekend pagi ini.." Katanya lagi lalu membelai wajah istrinya itu.

Sesungguhnya satu bulan ke belakang ini dirinya dan Alyssa banyak melakukan pertengkaran kecil karena hal-hal sepele, salah satunya adalah kebiasaan lemburnya. Jujur, sebelumnya Alyssa tidak pernah seperti ini, namun satu bulan terakhir ini Alyssa selalu mengungkapkan kekesalannya setiap kali dirinya pulang lebih dari jam enam sore dan berakhir dengan memungguinya di saat mereka tidur. Baru malam kemarin akhirnya mereka berbaikan setelah seri pertengkaran mereka yang kesekian kali akibat lembur yang ia lakukan secara berturut-turut di minggu ini.

"Oh my God! Aku lupa.. Kamu sih.. aku kan kalau abis.. itu pasti overslept.."

"Lah yang mulai kemarin siapa yang kesel sekarang siapa.."

"Pokoknya salah lo.."

"Iya deh salah gue yang begitu charming dan menggoda iman ini.. jangan marah lagi dong kan udah baikan kemarin malem.. ya ya ya" Katanya membujuk istrinya itu. "Mending sekarang kamu mandi nanti aku anter ke kantor ya."

"Hm.. gak perlu.. aku naik ojek online aja." Tukasnya. "Kalau naik mobil nanti pusing sama parfum mobil yang kemarin kamu ganti itu."

"Lah udah aku ganti lagi kok."

"Enggak ah.. pasti baunya masih nyisa deh."

"Alright then, yang penting ati-ati dan gak ngebut bapak ojeknya." Katanya tidak mau membuat pertengkaran kecil lagi setelah ia baru saja berdamai bersama istrinya itu kemarin malam. "Yaudah sana gih mandi, giliran aku deh yang bikin sarapan buat kita pagi ini." Lanjutnya.

Satu hal lain yang terjadi satu bulan terakhir ini adalah mood swing istrinya yang tidak bisa ditebak arahnya. Chandra terkadang bingung apa yang sebenarnya diinginkan istrinya itu, jika ia tidak sengaja memberikan jawaban yang salah, Chandra benar-benar bisa disikat habis olehnya.

***

"Presentasi proposal riset kok weekend gini deh, aneh banget." Katanya.

"Hmm, calon klien kita ini dari Self Regulatory Organization (SRO) asing, mereka pengen tendernya ini dilakukan weekend. Kabarnya representative mereka di Indonesia bakal ikut hadir hari ini. Ibu Ani pengennya kita hadir di sana.. lengkap semuanya." Katanya.

Ibu Ani adalah managing director Lembaga riset yang menaungi Alyssa saat ini.

"Bos kamu yang nyebelin itu masih jadi managing director?"

"Hm.. iya.. aneh banget gak bosen-bosen, gue sih kalau jadi dia mending jadi senior researcher aja yang gak perlu ribet urusan administrasi." Katanya lalu terlihat sedikit meringis.

Tangled UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang