Alyssa terbangun dibalik selimut tebalnya. Ia melihat jam masih menunjukkan pukul enam pagi di samping tempat tidurnya.Shit. She's still sleepy.
Ia memiliki kebiasaannya untuk terbangun tepat pukul enam pagi secapek apapun dirinya atau semalam apapun tidurnya. Selalu seperti itu. Alyssa kemudian terbangun, ia menguap panjang. Ia menoleh dan menemukan Chandra masih meringkuk di sofa di seberang tempat tidurnya.
Poor him.
Seperti kesehariannya, setelah terbangun Alyssa tidak pernah bisa kembali tertidur. Biasanya ia melanjutkan aktivitas paginya dengan minum segelas air putih, meregangkan badannya, lalu pergi mandi untuk kembali memulai aktivitasnya. Namun kali itu sebelum ia mengambil segelas air, ia menghampiri Chandra yang sedang tertidur pulas dengan hoodie yang menutupi wajahnya. Alyssa kembali ke tempat tidurnya dan menarik bed cover kasurnya untuk menyelimuti Chandra yang sejak tadi malam harus tidur tanpa selimut karena harus mengalah untuknya.
Yesterday was so hectic for both of them.
Harum parfum pakaian Chandra yang khas tercium di sepanjang malamnya. Hal itu karena Ia mengenakan pakaian yang dipinjamkan Chandra tadi malam, yang tentu saja terlalu kebesaran untuknya. Ia kemudian mengingat kembali gurauan mereka malam kemarin tentang lingerie yang ia kenakan. Sesungguhnya ia tersipu malu karena itu, Gurauannya bersama Chandra sebelumnya tidak pernah menyinggung topik itu.
"Huh.." Gumamnya sebal. "Gue pake merah, mau apa lo!" Katanya berbisik lalu meninggalkan Chandra sendiri.
Langkahnya berjinjit melewati kelopak bunga yang bertebaran di kamar hotel itu. Orang tua Chandra pasti membayangkan malam kemarin akan menjadi malam paling romantis bagi mereka berdua, namun kenyataannya mereka tertidur secepat mereka menyentuh tempat tidur masing-masing. Apa yang sebenarnya terjadi kemarin masih terasa seperti mimpi bagi Alyssa. Status dirinya secara hukum kini adalah istri sah dari seorang Chandra Adhitya, sahabatnya sejak kecil.
Dua minggu lagi ia akan pergi meninggalkan Chandra. Selama ikut membantu mempersiapkan pernikahan ini, dirinya juga sibuk untuk melakukan persiapan studinya ke luar negeri. Hal-hal seperti pengajuan visa, pencarian apartemen tempatnya tinggal, packing kebutuhan selama di sana, dan lain-lain. Semuanya sudah selesai dipersiapkannya dan ia sudah tidak sabar untuk pergi.
Bukankah semua yang ia lakukan kini adalah untuk itu?
Setelah melakukan peregangan singkat, ia memutuskan untuk mandi. Di shower kamar mandi hotel itu Alyssa kembali berpikir. Setelah ia memulainya bersama Chandra, bagaimana strateginya untuk kemudian mengakhirinya?
****
Alyssa mengumpat ketika ia lupa tidak membawa baju ganti maupun kimono hotel ke dalam kamar mandi kali itu. Entah mengapa ia sejenak lupa saat ini ada Chandra yang bisa melihatnya setengah telanjang jika ia harus keluar hanya dengan handuknya. Namun kemudian ia sadar akan kemungkinan besar Chandra belum bangun dari tidurnya. Selain itu, walking closet mereka cukup jauh dari tempat tidur mereka, sehingga ia pasti tidak akan melewati Chandra.
Perlahan Alyssa menggeser pintu kamar mandi itu, kepalanya melirik ke kanan dan ke kiri dan menilai kondisi saat itu aman, tidak ada Chandra di sana. Ia kemudian berjinjit untuk menuju walking closet mereka sambil menoleh ke belakangnya untuk mengecek siapa tahu ada seseorang yang datang sebelum kemudian..
"KYAA..."
Tubuh Alyssa membeku seperti baru saja melihat hantu. Ia melihat Chandra sedang berdiri di sana sambil menatapnya hanya memakai sehelai handuk putih yang menutupi badannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tangled Up
ChickLitAlyssa selalu menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupannya. Ia mengenal gadis itu sejak sekolah dasar. Tidak ada teman lain yang lebih mengenalnya selain gadis itu. Chandra tidak tahu, suatu pagi di akhir pekan itu akan mengubah seluruh peta per...