Two weeks before the wedding..
Pukul 12 belas siang, namun ia masih berada di tengah meeting alot bersama Bintang dan Bobby terkait pengembangan sistem perusahaannya. Hari ini sepertinya jam makan siangnya akan kembali tertunda.
"Jadi gimana kalau implementasinya kita majukan minggu depan?" Kata Bintang.
"Feasible sih Bang kalau memang mau dimajuin. Laporan hasil pen test dari Indri kemarin lancar udah baik. Kita bisa luncurin beta-nya untuk dicoba minggu depan di app store." Kata Chandra.
"Ok kalau gitu.. dua minggu lagi acara lo kan? Masih bisa dikejar?"
"Hm?" Kata Chandra. Ia kemudian sadar acara pernikahannya akan berlangsung dua minggu lagi. "Iya bisa kok." Katanya menyanggupi.
"Yaudah kalau gitu. Gimana Bob menurut lo?" Tanya Bintang pada Bobby.
"Menurut gue ada baiknya kita segerakan, sebelum perusahaan sebelah juga rilis aplikasi mereka." Kata Bobby.
"Sip." Kata Chandra. Kemudian telepon genggamnya bergetar. Alyssa meneleponnya.
"Angkat aja dulu Chan." Kata Bintang mengerti.
"Halo." Kata Chandra. "Iya, ini aku masih meeting, nanti aku telepon lagi gak apa-apa?" Katanya.
"Oh lagi ada temen lo ya di situ? gue mau ngomongin tentang jadwal fitting besok sih, jangan lupa ijin ke bos lo yaa." Timpal Alyssa. Chandra memutuskan untuk menggunakan kata 'Aku' jika berada di sekitar rekan kerjanya. Hal itu karena Bintang pernah menanyakan padanya kenapa ia masih menggunakan kata 'gue elo' pada Alyssa. Ia mencoba menggantinya untuk menghindari kecurigaan teman-temannya.
"Hm ok.. thank you udah ingetin." Katanya. Sesungguhnya ada efek aneh bagi Chandra setiap dirinya melakukan itu. Cukup awkward karena hubungannya dengan Alyssa tidak pernah sampai pada tahap itu.
"Yaudah kalau udah selesai kabarin ya." Katanya.
"Hm." Jawabnya, lalu menutup teleponnya.
"Semangat bro.. dua minggu lagi deg-degan gak lo?" Tanya Bobby pada Chandra.
"Yaa.. biasa aja sih gue." Katanya mencoba santai. Selama dua bulan ini cukup meguras tenaganya karena disamping deadline pekerjaannya ia harus disibukkan juga dengan persiapan pernikahannya. Walaupun banyak hal telah diurusi oleh keluarganya, namun masih ada beberapa hal yang memang harus ia dan Alyssa sendiri yang pikirkan bersama.
"Masa? Gue sih dua minggu sebelum udah deg deg-an abis, bakal hidup bareng sama Kei seumur hidup gue, excited.. tapi juga ada sedikit ketakutan." Kata Bobby membagi kisahnya.
"It's gonna be ok.. you love her right?" Tanya Bintang.
Chandra terdiam dan hanya membalasnya dengan senyuman, tidak ada yang mencurigai reaksinya karena semuanya sudah terbiasa dengan sikap Chandra yang jarang membagikan isi hatinya pada orang lain. Hanya dirinya yang tahu bahwa sikap diamnya bukan karena ia tidak mau membagikan isi hatinya, namun lebih karena ia pun tidak tahu jawabannya.
****
Chandra memarkirkan mobilnya di depan sebuah ruko tempat mereka akan melakukan fitting terakhir baju pernikahan mereka nanti. Alyssa sepertinya telah sampai lebih dahulu darinya. Ada sesuatu hal yang harus dikerjakannya sebelum bisa izin keluar.
"Mas Chandra?" Kata seorang Ibu padanya.
"Alyssa udah dateng dari tadi ya bu?"
"Iya, gak apa-apa ayo masuk, tadi baru buat penyesuaian akhir ukuran bajunya. Nanti gantian buat Mas Chandra. Duduk dulu saja biar saya bawa dulu bajunya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Tangled Up
ChickLitAlyssa selalu menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupannya. Ia mengenal gadis itu sejak sekolah dasar. Tidak ada teman lain yang lebih mengenalnya selain gadis itu. Chandra tidak tahu, suatu pagi di akhir pekan itu akan mengubah seluruh peta per...