Perjalanan Waktu begitu Cepat

90 16 0
                                    

Dengan perjalanan waktu, sekolah Sari pun siap melaksanakan ujian kenaikkan kelas.

Hari ini adalah waktu diumumkanya hasil pembelajaran selama dua semester penuh, dan seperti biasa siapa yang akan menjadi pemuncak-pemuncak kelas, dan juara umumnya atau siswa yang memiliki nilai tertinggi, semua siswa pun membawa orangtua nya masing-masing.

"Ma, pa siapa yang mau jemput rapor ku ke sekolah?" Tanya Sari

"Hmmmm gimana kalau mama aja de yang jemput rapor adeknya, soalnya papa ada metting ni di kantor." Jawab papanya Sari

"Iya pa." Sambung mamanya Sari

"Yaudah, jadi mama ni." Kata Sari

"Iya.....emangnya jam berapa acaranya dek." Sahut Sari

"Ya.....mungkin pukul 09:00 pagi de ma."

"O yaudah nantik mama nyusul ya."

"Ok de ma, ya udah aku berangkat duluan ya ma, pa, assalamu'alaikum." Kata Sari sambil memcium punggung tangan, dan kening papa, mamanya.

"Yaudah hati-hati ya dek, wa'alaikumussalam." Sahut papa, dan mamanya Sari

"Iya pa, ma."

Sari pun meraih motornya, dan berangkat. 15 menit setelah itu Sari sampai di sekolahnya Sari meletakkan motornya di parkiran, dan  Sari langsung dihampiri oleh sahabatnya yaitu Dilla.

"Assalamu'alaikum Sari....." sapa Dilla

"Wa'alaikumussalam, ceria amat kayaknya." Sahut Sari

"Yaiya dong, sekarang kan hari spesial, hari dimana diumumkan hasil pembelajaran 2 semester penuh, dan siapa yang akan mendapat nilai tertinggi gitu." Kata Dilla

"Trus......." sahut Sari

"Yaelah Sari, aku kan mau tau siapa yang akan menjadi nilai tertinggi di kelas X ini, aku atau kamu gitu."

"Oooooo."

"Kok kamu dingin amat sih Sari?" Tanya Dilla

"Nggak ada." Jawab Sari dengan ketusnya

"Helloooooo, ini nggak Sari yang aku kenal ya, Sari yang aku kenal itu humoris orangnya bicara terus tanpa henti."

Sari hanya membalasnya dengan senyum nggak iklasnya.

"Sari.....kamu ada masalah, cerita dong." Kata Dilla

"Nggak." Sahut Sari

"Trus......kamu kenapa."

"Nggak ada."

"Kamu jujur nggak, kalau nggak kamu berdosa ya."

"Nggak-nggak aku nggak mau dosa, iya aku jujur aku belum sarapan heheheh."

"Ya Allah Sari kamu belum sarapan, hahahahah sampai segitunya ya, hahaha."

"Heheheh."

"Ini mudah ni, besok kalau kamu punya suami, dan tiba-tiba sikap mu dingin, itu tandanya kamu belum makan atau sarapan, jadi ambilin makanan aja de, hahahahahah."

"Ih.....Dilla apaan sih."

"Hahahaha yaudah ni aku ada bawa bekal dua, kamu makan aja satu."

"A.....banyak amat emang nya kamu mau piknik apa, hahahahah."

"Aduh......kamu nggak tau aja dengan sahabatmu ini, makan ku itu banyak tapi berat badan ku nggak namba-namba."

"Heheheh iya ya."

"Yaudah ni."

"Mmmmmm nggak de, nantik kamu nggak kenyang lagi, aku beli aja de."

"Sari......kamu ambil aja, ini la gunanya sahabat tau, kamu nggak mau ngambil yaudah aku nggak mau ngomong dengan mu."

REMAJA HIJRAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang