Sekarang adalah hari dimana siswa-siswi SMAN 1 kec. Lareh Sago Halaban kembali ke sekolah, dan menepati kelas baru nya.
Paginya Siap sholat subuh Sari bersiap-siap untuk pergi sekolah, Sari mengenakkan seragam sekolahnya, dan dilengkapi dengan hijab panjangnya.
Setelah itu Sari turun untuk sarapan, dan sesudah Sarapan Sari memasukan botol minuman ke tasnya, dan berpamitan untuk berangkat ke sekolah.
"Ma, pa aku berangkat sekolah dulu ya, assalamu'alaikum." Kata Sari sambil mencium tangan, dan kening mama, papanya.
"Wa'alaikumussalam dek, hati-hati ya."
"Iya ma, pa."
Sari pun meraih sepeda motornya, dan pergi sekolah.
Sesampainya di gerbang sekolah Sari melihat banyak siswa-siswi yang ada di sekolahnya untuk menunggu teman-teman mereka termaksud Dilla, tapi Sari sangat sedih karena laki-laki yang biasa menunggu, dan menyapanya setiap pagi yaitu Angga tidak ada lagi.
Sari pun meletakan sepeda motornya di parkiran, dan menghampiri Dilla.
"Assalamu'alaikum, kamu kenapa, a pasti kamu lapar kan, kamu belum sarapan kan." Kata Dilla
"Wa'alaikumussalam, nggak ada, aku udah sarapan kok." Sahut Sari
Tet.....tet.....tet
(Bel sekolah pun berbunyi)"Itu bel udah bunyi aku mau tarok tas dulu ya, kan mau upacara." Kata Sari
"Yaudah cepat ya." Sahut Dilla
"Iya........"
Setelah upacara mereka pun menuju kelas barunya yang telah ditentukan oleh guru.
Dilla, dan Sari tidak satu kelas lagi.
"Sar.....kita nggak satu kelas lagi." Kata Dilla
"Iya La, yaudah aku ke kelas dulu ya." Sahut Sari
"Ada apa sih dengan Sari." Batin Dilla
Sari memasuki kelasnya. Tak lama mereka pun belajar, di jam istirahatnya Dilla pergi ke kelasnya Sari.
"Hai........gimana kelasnya Sar...bagus nggak." Kata Dilla
"Alhamdulillah bagus, kelas mu gimana." Sahut Sari dengan lesunya
"Alhamdulillah bagus juga."
"Ooooooo."
"Kamu nggak ke kantin Sari."
"Nggak."
"Hmmmmm Sari....kamu kenapa sih, kamu sakit ya."
"Nggak kok."
"Trus kenapa kamu nggak seperti biasanya yang humoris, kok jadi seperti aku sih pendiamnya ?" Tanya Dilla
"Nggak ada kok." Jawab Sari
"Sari.....kita udah berapa tahun sahabatannya masa kamu nggak mau cerita sama aku jadi sekarang kamu nggak anggap aku sahabat mu lagi ya ?"
"Bukan gitu La, tapi....."
"Tapi apa kamu kenapa?"
"Hmmmmm aku sedih karena kak Angga nggak ada lagi disini." Kata Sari
"Ya Allah Sari......kamu itu kenapa sih, itu namanya zina perasaan kak Angga nya kan pergi mengejar mimpinya, kamu juga nggak usah kwatir kak Angga nya pasti menjaga hatinya untuk kamu, ntar kalau udah waktunya pasti kak Angga akan melamar kamu kok, dia kan udah janji, kamu nggak boleh gitu Sar....ntar Allah marah lo." Jawab Dilla
"Astagfirullah.....maaf kan hamba ya Allah, maksih ya Dilla kamu udah ngingatin aku."
"Iya itu la namanya sahabat, e btw kalau kak Angga nggak ada disini lagi jadi Danielnya nggak akan kesini juga dong." Kata Dilla
"Ya Allah Dilla.......kamu ni zina perasaan tau, hahahaha, ntar Allah marah lo." Sahut Sari
"Iya-iya de itu kan kata-kata aku."
"Hahahaha."
"Woi kamu tau nggak kemaren gimana."
"Nggak, hahahaha."
"Yaealah udah mulai lagi ni ya humorisnya."
"Hahahahaha."
"Gitu dong aku kan senang."
"Emangnya kemaren kamu kenapa pasti kamu salah lihat lagi ya, pasti kamu lihat kak Daniel lagi ya, hahahaha."
"Emmmm nggak tau......"
"Hahahahah trus apa dong."
"Mas Farild ngechet aku lagi."
"Trus apa untungnya buat aku."
"E....kamu tau nggak apa yang dibilangnya sama aku."
"Emangnya apa?" Tanya Sari sambil meminum air yang dibawa di rumahnya
"Dia bilang kalau suatu saat nantik dia mau ngelamar aku." Jawab Dilla
"Pussssssssssss." Air yang diminum Sari pun keluar, dan menyembur wajahnya Dilla karna sangking kagetnya
"Aduh......Sari wajah aku kan jadi basah." Teriak Dilla
"Ya Allah maaf-maaf sini aku bersihin." Jawab Sari dengan mengambil tisu didalam tasnya, dan membersihkan wajah Dilla
"Ah.....kamu nggak asik Sar."
"Ya sorry aku kan kaget, masa sih akhi Farild bilang itu sama kamu."
"Iya kalau kamu nggak percaya ni kamu baca." Kata Dilla sambil menyodorkan chetnya Dilla dengan Farild
"Coba lihat, ni bersihin sendiri wajahmu." Sahut Sari sambil memberhentikan membersikan wajah Dilla
"Yaelah.......sahabat yang sadis amat sih."
"Trus kok kamu nggak jawab."
"Aku nggak tau mau bilang apa."
"Kamu bilang aja dong, nggak bisa karna aku udah ada yang mau ngelamar."
"E......itu kan menurut kamu, aku kan masih punya perasaan dengan dia, seandainya Azmi juga bilang itu sama kamu gimana."
"Ya....aku....."
"Aku apa, aku tau pasti kamu udah kagum juga kan sama Azminya."
"N...Nggak kok."
"Ala...udah de ngaku aja aku tau kok, nggak mungkin
Belum selesai berbicara bel pun berbunyi.
Tet.....tet.....tet
(Bel masuk pun berbunyi)Semua siswa pun memasuki kelasnya.
"Sar....aku ke kelas dulu ya, kamu jangan sedih lagi ya." Kata Dilla
"Iya....la makasih." Sahut Sari
"Iya."
Dilla pun ke kelasnya.
8 jam pun telah berlalu bel panjang pun berbunyi.
Tet.....tet.....tet
(Bunyi bel pulang)Sudah waktunya semua siswa-siswi untuk pulang ke rumahnya masing-masing.
Sari pulang dengam sepeda motornya, dan Dilla dengan sepeda motornya.
Maaf ya sampai disini dulu, jangan lupa baca, dan votemend ya😊😁😁😁👌supaya aku leboh semangat lagi menyiapakan wattpadnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REMAJA HIJRAH
ПоэзияMenceritakan seseorang gadis yang cantik, pintar, homoris, tapi sayang nya sangat polos........, dan juga kurang dengan agama maksud nya terkadang dia keluar menggunakan hijab, terkadang tidak, dia memiliki beberapa sahabat tapi waktu pun memisahkan...