Sebulan berlalu semenjak kejadian Arkan, ulang tahun Diego, dan beberapa kejadian lainnya. Rieyan menghela napas, ternyata berat juga menyimpan segala hal sedirian. Mendengar cerita temannya tanpa menceritakan masalahnya belakangan ini. Padahal ia selalu bersama Arkan, mulai dari acara 17-an, saat tes anggota baru osis, namun Rieyan sama sekali tidak bercerita pada Arkan.Biasanya Rieyan juga akan mengatakan apa yang ia rasakan pada Bulan. Tapi Bulan selalu sibuk. Menjadi perwakilan kelas sosial dalam berbagai olimpiade, dan laki-laki itu juga mendaftarkan dirinya menjadi duta bahasa sekolah---yang akan latihan hingga petang setiap hari.
Rieyan tidak hadir ke sekolah hari ini, badannya sedikit tidak sehat. Dari pada menghabiskan waktu di sekolah namun hanya tidur ataupun sama sekali tidak ada pelajaran yang masuk, lebih baik Rieyan di kos. Tidur ataupun melakukan hal yang tidak membuat badannya semakin lemas.
Yang Rieyan kerjakan tidak lebih dari menggulir layar ponsel, baik aplikasi burung biru ataupun kamera ungu, merah muda, yang bercampur oranye. Jika mulai bosan, Rieyan memilih untuk menonton secara acak video-video yang ada di rekaman ponselnya ataupun membuka aplikasi untuk menonton.
Anak-anak kos kembali sekitar pukul tiga, jika tidak ada pelajaran tambahan ataupun urusan organisasi dan ekstrakurikuler. Dan sekarang masih pukul sebelas. Empat jam bukanlah waktu yang lama, namun Rieyan pasti bosan. Biasanya, anak kos tidak pernah sendiri, pasti ada yang lain. Misalnya ketika Diego di kos, pasti Dipta juga. Ataupun deretan kelas sebelas : Rieyan, Bulan, dan Arkan.
Makanya rasa bosan pasti terasa. Rieyan bukan tipikal orang yang banyak bicara, namun dia tidak suka diam. Orang yang suka saat sekitarnya tidak hening, tapi dia jarang menjadi penyebab keributan tersebut. Orang yang walaupun diam, tetap bisa membaur.
Mau menghidupkan musik rasanya belakangan ini, semenjak intensitas kedekatannya dengan perempuan bernama Zyan itu mulai renggang, semua lagu yang ada di daftar lagu Rieyan selalu berhubungan dengan Zyan.
Tidak benar-benar berhubungan, hanya Rieyan saja yang melebihkan.
Akhirnya Rieyan memutuskan untuk menghidupkan lagu dan memejamkan lagi matanya, tidak peduli jika tiba-tiba ia teringat akan keberadaan Zyan. Rieyan memutar lagu you were beautiful dari grup band asal negeri ginseng, namun dengan versi inggris. Rieyan sesekali ikut menyanyikan lagu.
Beautiful,
Just the way that you were calling my name,
But without you it won't be the same,Ya, Zyan cantik. Terutama ketika melihat sosoknya secara langsung. Tubuh tinggi dan berisi membuat Zyan sebenarnya dapat dikategorikan sebagai tubuh ideal. Tipe perempuan yang sebenarnya mendapatkan banyak perhatian dari laki-laki.
Namun, Zyan tidak pernah menunjukkan hal tersebut dan menutupinya dengan jarang berinteraksi dengan orang lain selain teman sekelasnya. Orang-orang juga jadi jarang terfokus pada Zyan dan tidak menghiraukan keberadaan perempuan itu. Zyan terlalu tertutup di dunia nyata, namun, Zyan tidak tertutup saat di dunia maya.
Zyan tak jarang membalas komentar-komentar orang lain pada kutipan ataupun sesuatu yang ia kirim di aplikasi burung putih biru.
Something that other people don't know is, Zyan has a beautiful voice. Just like her face.
Dan ini yang buat Rieyan suka.
Wajar jika fisik dapat menjadi alasan kita menyukai orang, terutama ketika melihat pertama kali.
Rieyan tidak mengelak kok. Toh, kenyataannya ia awalnya menyukai wajah Zyan yang bisa dibilang setara dengan siswi-siswi cantik dan cukup terkenal di sekolah mereka.
Tapi Zyan beda. Ya, Zyan mungkin beda.
Sampai membuat Rieyan tidak habis pikir mengapa isi pikirannya selalu berputar pada gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
semesta tujuh warna
FanfictionKisah ini ditulis agar kisah manis dari tujuh pemuda ini tidak hilang dimakan waktu. Manis pahit yang mereka lalui sangat berarti. Tujuh anak manusia dengan kepribadian yang berbeda, pengalaman, masa lalu, dan tentunya perasaan yang berbeda. Mereka...