Cukup Lelah

45 6 1
                                    

Minuman dingin yang didapat Percy segera ia sruput karena semakin panas suhu di kepalanya.

"Weh gila, nggak bilang makasi napa" Kekeh Min Hee yang tidak mendapat ucapan terimakasih dari Percy.

"Hehe, iya-iya.... Makasi Min Hee cantik... Minumannya seger banget, apalagi minumnya liat wajah kamu" godaan Percy membuat pipi Min Hee memerah, yang dibalas dengan sedikit senggolan kecil dari Min Hee untuk Percy.

Mereka yang terus berjalan hingga memutuskan untuk duduk di pinggir taman.

"Bagaimana kelasmu hari ini Min Hee?" tanya Percy yang sebenarnya ingin bertanya hal yang lain.

"Ahhh hari ini lumayan melelahkan, apalagi aku sedang sibuk dengan beberapa tugas yang diberikan di extrakulikuler. Sungguh melelahkan, bagaimana denganmu?"

"Aku? Ahhhh... rasanya sangat lelah dan membingungkan. Tadi aku mengikuti kelas modelling, katanya mulai dua hari lagi setiap pulang sekolah aku harus ke ruang modelling untuk pemotretan, bukankah itu aneh?"

Percy yang bimbang, menjawab pertanyaan Min Hee sambil menghadap ke atas, menikmati awan di sore hari kala itu.

Mendengar jawaban dari temannya membuat Min Hee menatap wajah teman yang ada di hadapannya ini dengan seksama. Sampai ia mengeluarkan kata-katanya.

"Maksudmu, foto mu tadi di kelas modelling terpilih menjadi salah satu siswa yang akan diajak pemotretan, begitu?" dengan nada sedikit tergesa-gesa membuat Percy membalas dengan sedikit anggukan sambil menikmati minumannya.

" Whoaaaa, daebag. Jinjja? ini sungguh luar biasa, harusnya kamu senang dengan itu"

Mendengar itu Percy bertanya, kenapa dia harus senang. Bukankah itu berarti kita akan mendapat kelas tambahan.

"Ani-aaaa, dengan terpilih di kelas modelling untuk mewakili sekolah, berarti kamu akan segera populer di sekolah. Bisa saja kamu terpilih untuk menjadi trainee sebuah agensi. Whaaa aku tidak salah pilih teman".

Karena terlalu asik membahas tentang Percy yang ikut dipilih untuk menjadi model busana yang mewakili sekolah. Percy hampir lupa akan hal yang ingin ia tanyakan kepada teman sebayanya ini.

"Min Hee..." dengan nada yang lembut membuat Min Hee menoleh ke arah Percy.

"Nde? Wae?"

"Apa kamu akan pergi ke acara musik akhir tahun?"
Pertanyaan Percy disambut hangat oleh Min Hee.

"Tentu, acara akhir tahun adalah acara wajib. Kenapa? Apa kamu tidak pergi?"

Mendengar jawaban Min Hee membuat Percy merenung dan kembali menatap teman yang ada di sampingnya itu.

"Aaaah, aku tidak yakin. Aku sangat sibuk akhir-akhir ini. Mungkin kalau ada waktu aku akan pergi".

Itulah jawaban yang diberikan Percy kepada temannya.

"Hmmm, jika kamu akan pergi jangan lupa kabari aku, kita pergi bersama, okay?"

Semangat Min Hee dibalas senyuman oleh Percy.

"Okay".

Hari yang semakin sore, membuat kedua gadis ini meninggalkan bangku persinggahan mereka dan kembali ke dorm untuk mengistirahatkan diri.

°°°°

Waktu sudah menunjukan pukul 7 malam. Dan Percy baru saja selesai mandi.
Merasa perlu adanya refresing ia pergi keluar dari kamar dorm. Dengan menggunakan pakaian sederhana untuk membuat dirinya terasa nyaman.

"Begini rasanya jadi anak rantau, ingin menghabiskan duit seperti biasa tidak bisa. Apa yang harus aku lakukan sekarang"
Percy bergumam dalam hatinya.

Why? You is My Angel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang