Was-was

21 6 4
                                    

Pukul 14.00 waktu Korea Selatan. Percy dan Min Hee sedang menuju Hongdae setelah pergi dari taman dekat Hongdae untuk mengambil foto.

Mereka pergi berjalan kaki, dengan kamera yang masih menyala merekam kegiatan mereka di siang hari menjelang senja itu. Tak terasa mereka sudah tiba di depan toko swalayan Hongdae.

"Ayo kita lihat toko sebelah sana dulu" Min Hee menarik tangan Percy menuju toko baju bernuansa klasik. Dengan dinding putih berbalut dengan dekorasi yang cantik. Mereka menginjakkan kakinya di depan pintu, dan membuka pintu toko itu. Mereka disambut oleh pelayan toko disana.

Mata Percy langsung tertuju pada gaun pengantin berwarna pink yang ada di sana. Ia bahkan tidak memperhatikan yang dikatakan Min Hee. Ia berjalan melihat gaun itu. Gaun Pink dengan balutan bunga di beberapa titik yang menjadikan gaun itu semakin anggun.

"Percy".

Min Hee yang menyadarkan lamunan Percy dari hadapan gaun pink itu, membuat Percy sedikit terkejut.

"Min Hee, ini cantik bukan?".

Tanpa tau apa yang dikatakan Min Hee sebelumnya, ia langsung menanyakan hal yang ada di benaknya.

Min Hee yang teralihkan perhatiannya, langsung melihat sekilas gaun itu. Ia melihat gaun itu, kemudian melihat Percy, bulak balik hingga beberapa kali.

Mata Percy bertanya ada apa dengan temannya itu. Min Hee kemudian mendekati petugas yang berada di dekat mereka.

Ia mengajaknya mendekati Percy. Min Hee menunjukan senyuman kepada Percy. Mata Percy yang berkedip-kedip heran dengan senyuman Min Hee.
Tiba-tiba pelayan yang bertugas mengambil gaun yang tadi Percy lihat.

"Ayo Mbak, ikut saya".

Min Hee mendorong Percy agar mengikuti petugas itu. Percy menoleh ke belakang dengan raut wajah terheran-heran.

Percy diajak ke ruang ganti. Ternyata Min Hee meminta bantuan agar Percy bisa mencoba gaun itu. Min Hee yang menunggu di depan ruang ganti dan duduk di atas kursi kayu berlapis cat warna coklat dan memainkan ponselnya.

Ia mendengar notif dari dalam tas Percy. Kepo dengan hal itu, ia melihat ke arah ruang ganti, memastikan Percy belum keluar.

Ia melihat dari layar depan ponsel Percy, walaupun dia tau password ponsel temannya itu, tapi dia tidak bisa membukanya tanpa izin. Pasti mereka memiliki beberapa privasi yang tidak bisa dikatakan satu sama lain.

Min Hee hanya melihat isi pesan tanpa tau yang mengirimnya, karena Percy baru saja keluar dari ruang ganti dan mengalihkan pandangannya.

"Bagaimana? Apa ini bagus untukku?"

Percy bertanya pada temannya, yang sibuk mengelilinginya, padahal Percy sedang menatap dirinya ke arah cermin.

"Mbak, ini adalah baju dengan rancangan yang elegan namun tetap memberikan kesan manis pada pemakainya. Terlebih gaun ini sangat pas dengan body yang mbak punya, tentu ini sangat bagus".

Marketing seorang penjual, pasti mengatakan hal yang ditanyakan pembeli dengan lembut, dan meyakinkan.

"Min Hee, aku tidak ingin membeli gaun. Kamu tau bukan, kita kemari mencari gaun sederhana untuk pergi dan kita kemari hanya untuk jalan-jalan".

Percy kembali memperjelas tujuan mereka datang kemari. Tapi Min Hee malah terkekeh dengan perkataan Percy.

Bahkan petugas yang mendampinginya tersenyum mendengar sedikit percakapan mereka.

"Ya...! Percy, kamu pikir aku tidak berpikir sebelum melakukan sesuatu? Lihat itu".

Dengan bangga Min Hee menunjuk sebuah kertas yang berisikan tulisan.

Why? You is My Angel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang