06

264 17 0
                                    

Masih dengan tatapan kosong, aku berjalan menapaki anak tangga dengan perasaan aneh

Rasa takut dan ingin memaki terus saja berputar-putar di benakku

Aku membuka pintu kamar hati-hati lalu menutup dan menguncinya setelah masuk ke dalam

Aku tak menghiraukan keberadaan kak leo yang sedari tadi berjalan menguntitku sampai hanya diam mematung di depan pintu kamar karena aku menutupnya dengan kasar tepat di depannya

Aku merebahkan tubuhku di atas kasur.

Ah, banyak sekali kejadian mengejutkan beberapa hari terakhir sejak malam itu

Entah ini firasat baik atau buruk, tapi aku tau kalau untuk pertama kalinya aku bisa benar-benar merasa hidup dan mengenal lingkungan di sekitarku

Cowo itu... Aneh. Tapi keberadaannya membuatku sadar kalau aku masih memiliki kehidupan yang berharga. Duduk di boncengannya dengan kecepatan penuh, membuat aku lebih ingat kalo aku masih ingin hidup

Gila emang. Tapi emang itu yang aku pikirkan dari tadi

Dia gila. Dia aneh. Dia sinting. Tapi ganteng :v

Mungkin lain kali aku ga akan mau berurusan dengannya lagi kalau ujung-ujungnya harus bertaruh nyawa

Hmm... Aku pikir aku bisa memulai semuanya dari awal lagi

Tok. Tok. Tok.

Ketukan di pintu kamar membuyarkan lamunan panjangku tentang cowo tak dikenal itu

“ Sy... You okay? Kakak boleh masuk nggak? ” tanpa menunggu jawabanku, pintu kamar terbuka dengan sosok kak leo yang masuk dengan terburu-buru

“ What's wrong? ” aku hanya tersenyum saat kak leo duduk di tepi tempat tidur tepat di sebelahku

“ Kakak tau kapan terakhir kali aku ketemu cowo coklat itu? ” pertanyaanku tersebut membuat kak leo membulatkan kedua matanya

“ Kamu ketemu sama dia lagi? ” aku hanya menggeleng sambil tersenyum

“ Aku belom ketemu dia lagi. Tapi tadi ada yang ngasih aku tumpangan pulang dan ternyata dia tetangga depan rumah kita. Tingkahnya dari awal ketemu bikin aku inget dan kangen lagi sama cowo coklat itu lagi, ” aku tersenyum lebih lebar

“ Sekarang dia lagi apa, ya? Dia lebih tua setaun dari aku kan, kak? ” tanpa aku sadari air mataku mulai membasahi pipi

Tanpa aba-aba, kak leo segera merengkuh tubuh mungilku. Membawaku ke dalam pelukan hangatnya

“ Ini kedua kalinya kakak liat kamu punya harapan hidup lagi setelah selama ini selalu dingin dan bersikap kekanakan seolah semuanya baik-baik aja, ” jeda membunuh cukup banyak waktu

“ Maafin kakak. Kakak tadi ga sadar kalo kamu belom naik. Kakak baru sadar pas sampe rumah, tapi terus kakak mikir asyik juga ngejailin kamu bentar. Kakak nggak tau kalo ini semua bakal kejadian. Kakak nggak tau kalo dengan kesalahan kakak tadi kamu jadi ketemu sama orang yang punya tingkah mirip dengan cowo coklat itu, ” aku hanya menenggelamkan diri di pelukannya sambil terisak pelan

“ Sstt... Uda, jangan nangis. Kakak jadi sedih lagi. Kamu tau kan, kakak juga masih berduka? ” aku diam, sesekali masih terisak pelan

Dengan sedikit memaksakan diri aku menghentikan tangisku lalu membalas pelukan kak leo,

“ Aku sayang banget sama kak kania, kak ”

Aku bisa merasakan pundakku yang basah setelah ucapan itu terlepas begitu saja dari bibirku

I'M WITH YOU✔ #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang