Drrtt. Drrttt.
Getaran panjang dari atas nakas berhasil membuatku mengalihkan perhatian dari drama yang sedang ku tonton di tv. Aku mengambil ponsel kesayanganku itu dengan sedikit bersungut.
Aku mengangkat dan menerimanya tanpa melihat ID caller di layar lebih dulu
“ Ya, halo ”
“ Halo, ini dari pihak rumah sakit. Tolong datang ke rumah sakit xxx karena pasien atas nama Glenn membutuhkan wali ”
“ Kenapa nggak sama ortunya aja? Maaf bukannya ga sopan tapi saya cuma temennya ” aku merotasikan bola mata malas. Yah, meskipun aku juga jadi cemas sama dia tapi yahh mo gimana lagi? Kan udah ga ada hak.
“ Kedua orang tua pasien tidak bisa dihubungi sedangkan pasien membutuhkan penanganan segera. ”
“ Hhh... Baiklah. Saya makan segera kesana. ”
Aku matiin telpon sepihak lalu ngambil hoodie dari dalam lemari.
“ Mo kemana, sy? ” tanya Mama saat kita papasan di ruang keluarga.
“ Ke rumah sakit ma. Temen Crysy lagi darurat harus segera ditangani tapi ortunya gabisa dihubungi, Ma. ” jelasku tanpa menutup-nutupi apa pun.
“ Terus kamu mau jadi walinya? ”
“ Mau nggak mau sih ma. Kasian juga dianya. ”
“ Mama sama Lexa ikut, ya? Biar mama yang jadi walinya. ”
Aku menimang-nimang sebentar lalu mengangguk. “ Yauda kamu panggil adek kamu dulu sana biar Mama siap-siap dulu. ”
Aku pun berjalan ke kamar Lexa yang ada di lantai atas lebih tepatnya di depqn kamarku lalu membuka pintunya.
“ Yee uda ngebo ae anak orang ” dengusku lalu berjalan keluar kamar. Tak lupa aku kembali menutup rapat pintu kamarnya.
Aku kembali ke ruang keluarga dan mendapati Mama yang sudah menunggu.
“ Mana Lexa? ”
“ Udah tidur, Ma. ” jawabku seadanya. Mama mengangguk paham. “ Yaudah langsung berangkat aja. Kak Leo uda nunggu di mobil. ” ucap Mama sembari menarik lenganku keluar rumah. Mama mengunci pintu dan kembali menyeretku ke mobil tanpa sempat bertanya ataupun protes.
“ Ke rumah sakit mana, kak? ” tanya Mama. Ah, lebih tepatnya mewakilkan Kak Leo karena aku liat Kak Leo sesekali menutup matanya. Aku jamin tadi Mama maksa Kak Leo bangun buat nganterin aku xixixi.
“ Rumah sakit xxx ”
“ Siap meluncur!! ” seru Kak Leo meskipun dengan muka bantalnya.
‘ Muka bantal aja ganteng asdhgkdjkkzljkl ’
Lima belas menit kemudian kami tiba dan aku segera keluar tanpa menunggu Kak Leo benar-benar berhenti. Entah kenapa hatiku jadi cemas padahal tadi tak secemas ini. Aku berlari lebih dulu menuju ruang ICU dan melihat dokter juga suster yang masih menunggu di depan ruangan.
“ Dok, saya yang tadi diminta jadi wali pasien atas nama Glenn. ” ucapku dengan terengah karena lelah berlari.
“ Oh, dengan Nona Crystal? Baik. Pasien saat ini membutuhkan transplantasi ginjal karena tadi sempat tertusuk di bagian itu. Kami sudah menemukan pendonor yang cocok tapi belum disetujui oleh pihak wali karena tak ada yang datang. Apa Nona bersedia menjadi walinya? ” jelas sang Dokter panjang lebar.
‘ Berasa diajak nikah gue_- ’
Aku mengangguk setuju.
“ Sus, tolong ambilkan surat persetujuannya. ”
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M WITH YOU✔ #1
RomansaDia selalu bersamaku. Selalu berada jauh dariku tapi tetap memperhatikan diriku. Tak peduli apa, dia yang paling tidak ingin diriku tersakiti. Dari awal kami berjumpa, itu adalah kebetulan. Kedua kalinya mungkin takdir. Tapi di tengah masalah keluar...