21

104 10 0
                                    

Ting

Denting ponsel mengalihkan perhatian dari dinding abu kamarku. Aku meraih ponsel dari atas meja belajar yang tepat berada di depanku lalu melihat siapa yang mengirim pesan.

Mike?

Aku segera membuka ruang obrolan whatsapp Mike dan membaca pesan yang ia kirim.

Michael💕
Online

|Ad acr?

Nggk|
Knp?|

|Sp2 cpt kt jln

Mo kmn?|

|Jln bntr kk nggk lm
|tr jg tw ndr

Ok|

|gc

Aku hanya membaca pesan terakhir Mike lalu segera menyambar sweeter bercorak abstrak abu-putih —kaya bajunya sapi— yang akan aku padukan dengan celana jeans hitam dan sepatu converse putih. Setelah selesai aku segera meraih ponsel dan tas selempangku lalu memutuskan menunggu Mike di ruang tamu.

Baru saja tiba di tangga terakhir aku sudah mendengus karena mendengar suara kak Leo yang bercengkerama dengan seseorang yang familier di sofa ruang keluarga. Aku menghentakkan kaki kesal ke arah sofa lalu menghempaskan bokongku di setelah kak Leo dengan kesal. Gatau kenapa aku jadi sensi gini.

“ Jadi pergi apa nggak? ” tanyaku dengan nada yang tidak enak didengar saking kesalnya.

“ Ga sabaran banget jadi cewek. Tuh, Mike si Crysy buru-buru banget pengen dating sama lo. ” ledek Kak Leo yang makin membuatku sebal.

Aku mencebikkan bibir sebal melihat mereka yang kini tertawa-tawa.

“ Tau ah! ” aku bangkit berdiri dan baru saja akan melangkah pergi kalau saja Mike tidak buru-buru menahanku dan ikut bangkit dari posisi duduknya.

“ Jangan marah donk. Berangkat sekarang, hm? ”

Aku menoleh lalu menatapnya lama. Akhirnya aku mengangguk melihat kesungguhan di wajah tampan Mike.

“ Ayo. ”

Aku dan Mike berjalan beriringan keluar rumah dengan dibuntuti kak Leo.

“ Kak, aku pergi dulu. Titip ijinin ke Mama, ya? Mama uda tidur kayaknya. ” salamku sebelum masuk ke mobil Mike.

“ Iya tar aku bilangin. Ati-ati kalian. Mike, jagain adek gue. Awas kalo sampe lecet. Lecet sesenti gue gorok leher lo. ” ancam Kak Leo sadis sampai bulu kudukku ikut meremang.

“ I-iya bang. Hehe... Gue sama Crystal berangkat dulu ” pamit Mike kaku sambil mengelus leher belakangnya.

Setelah mendapat anggukan dari Kak Leo, Mike segera berlari kecil memutari mobil lalu duduk di belakang kemudi.

“ Aku berangkat, kak. Tataaaaa ” pamitku sembari melambaikan tangan yang dibalas kak Leo sebelum mobil yang ku tumpangi mulai melaju keluar halaman rumah.

“ Kamu nggak mau nanya kita mau kemana? ” tanya Mike memecah keheningan.

“ Nggak. ”

“ Kenapa? ”

“ Tar pasti kamu jawab nanti juga tau. ”

“ Uda terlalu mainstream kalo gitu doank mah ” lanjutku.

I'M WITH YOU✔ #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang