Tiga sosok remaja menyusuri hutan lebat bersama beberapa polisi meninggalkan keributan pada bangunan mewah di tengah hutan yang tidak hanya dikepung oleh polisi tapi juga tentara. Bimo yang baru kembali dari luar langsung tertangkap tanpa sempat membela diri bahkan Leo sempat menyematkan pukulan yang nyaris menghilangkan nyawanya jika saja Glenn dan Dean tidak segera menariknya. Sementara itu Mike terbukti dijadikan anak buah secara paksa setelah Leo, Glenn dan Dean memberikan kesaksian dan menjamin bahwa Mike tidak sepenuhnya ikut andil dalam kejahatan ini, kesaksian ini juga berdasar pada bukti keluarga Mike akhir-akhir ini tidak stabil seolah ditekan oleh sesuatu. Berbeda dengan kericuhan di belakang sana, area hutan ini sangat luas namun sunyi. Hanya beberapa hewan liar berkeliaran. Paling banyak yang mereka temui adalah ular menggantung di ranting mau pun dahan pohon.
Mereka sudah lama menyusuri tempat ini sejak tiga hari lalu karena Glenn baru sempat membuka ponselnya dan membaca pesan dari nomor yang dikenal sebagai nomor tersembunyi Crysy. Dia sempat tidak bisa percaya gadis itu lebih memilih mengirim pesan padanya sehingga pada awalnya ia hanya meminta bantuan beberapa anak buah ayahnya yang kemudian menemukan hal ini bahkan bukan hanya benar tapi juga meninggalkan jejak Crysy. Mungkin jika ia tidak mengenal Crysy ia tidak akan menganggap bros kecil itu berharga, tapi ia sangat mengenal gadis itu sampai ke akar hingga ia tau hanya Bros ini yang pernah Crysy kenakan secara tersembunyi di balik ikat pinggangnya.
Sejak kejadian terakhir Glenn tidak pernah meninggalkan ponselnya menanti pesan Crysy dengan harapan kecil.
Sejak awal mereka tiba di tempat ini tidak ada yang memgangkat pembicaraan hingga suara dering ponsel berhasil mengagetkan mereka. Tak perlu menunggu lebih lama ia segera membuka pesan dari nomor sama dengan yang tiga hari lalu ia baca.
Crys.y
|Glenn, jangan kesini, aku baik-baik aja
|Sekarang kamu tolong bilang Mama sama Papa dua hari lagi aku balik
|Kalo aku belom balik sampe hari berikutnya kamu boleh langsung kesini.
“ Bang, De, ini... ” Glenn secara tidak sabar memperlihatkan layar ponselnya pada Leo dan Dean yang mendekat.
Leo mengernyitkan dahi setelah membaca pesan dengan rinci. “ Lacak ponselnya kita kesana sekarang. ” ucapnya langsung.
Glenn tidak membantah, segera melacak posisi Crysy kemudian bersama dengan dua rekan lain berjalan menuju mobil dimana si kembar menunggu. Tidak lupa Glenn memberitahu orang tua Crysy yang mencari di sisi lain hutan dan meminta mereka untuk segera kembali ke mobil.
.
.
.
Aku merengut memandang pria kurang belaian tak tau malu yang dengan kurang ajarnya memakan buah apel yang baru saja aku kupas. Bahkan buah itu belum aku porong hey! Bukankah ini keterlaluan? Sebenarnya siapa yang sakit disini? Lupakan. Bahkan jika aku benar-benar sakit aku tidak yakin dia akan memikiki cukup hati untuk membantuku lagi lain kali. Pikiran awalku tentangnya telah berubah ke titik paling rendah nyaris masuk ke dalam daftar hitam.
Ugh. Benar-benar!
“ Untuk apa melamun, cepat kupas buah dan makan dengan lahap agar tidak sakit. ” tegurnya melihatku berhenti mengupas mangga.
Oke, jangan bilang buah itu untuk ku makan karena sejauh ini semua buah yang terkupas bersih akan langsung ia lahap untuk menyimpannya di dalam tangki perut yang anehnya tidak berbentuk bulat malah berbentuk kotak-kotak. Ah, lupakan pikiran konyolku ini. Bahkan kenapa jika perutnya kotak-kotak kalau kepalanya bahkan tanpa otak? Ini sungguh menjengkelkan merasa dirimu diperdaya orang lain namun tidak berdaya melawan orang itu. Apalagi saat ini aku dalam kondisi tidak memungkinkan untuk sekedar mencubit lawan ditambah lawan kali ini adalah seorang pria dewasa dengan tampilan tampan dan angkuh ditambah dalam kondisi lebih baik bahkan sehat sentosa daripada aku. Memikirkan cara menyiksanya saja sudah cukup membuatku senang jadi aku tidak berniat sungguhan menyiksa penyelamat hidupku ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M WITH YOU✔ #1
RomanceDia selalu bersamaku. Selalu berada jauh dariku tapi tetap memperhatikan diriku. Tak peduli apa, dia yang paling tidak ingin diriku tersakiti. Dari awal kami berjumpa, itu adalah kebetulan. Kedua kalinya mungkin takdir. Tapi di tengah masalah keluar...