11

190 12 0
                                    

Uda sebulan terlewat dan aku uda biasa liat tingkah glenn dan kebiasaan glenn yang suka ikut tawuran sama sekolah lain. Makanya itu aku sering ngomelin dia dan maksa dia ikut aku jalan. Awalnya aja nolak, setelah aku ngambek seminggu gamau ketemu dan ngomong sama dia akhirnya dia nurut daripada dingambekin.

Kayak siang ini. Sebenernya sekolah belom selesai, tapi dia ada rencana nyerang sekolah lain, makanya aku paksa nemenin ke gramed. Biarin bolos, lagian kata ketua kelas tadi gurunya ga masuk. Jadi ga terlalu kentara kalo bolos. Gatau lagi kelasnya glenn. Tu cowok sekarang lagi berdiri diantara rak berisi komik. Aku pura-pura fokus pada novel di depanku padahal lagi mantau dia dari sini. Kan ga lucu kalo dia tiba-tiba ilang

Glenn ngeluarin ponselnya yang tadinya bergetar lalu ditempelkan ke telinganya. Mataku memicing memperhatikannya. Setelah beberapa lama dia ngangkat telpon dari sebrang sana, dia jalan tergesa ke tempatku duduk

“ Cryst, aku harus pergi ” katanya buru-buru. Aku langsung berdiri

“ Mau kemana? ” tanyaku datar

“ Aku harus bantuin anak-anak. Please jangan ngehalangin aku buat kali ini. Anak-anak butuh aku ”

Tanganku langsung menggenggam lengannya erat

“ Kamu pilih aku atau mereka? ”

“ Cryst, tolong ngerti buat kali ini aja ”

“ Nggak. Jawab dulu. Aku atau mereka? ” nadaku naik satu oktaf. Tapi aku nggak peduli karena kali ini aku gamau dia pergi buat bantuin anak berandalan itu

“ Cryst... ”

“ KAMU JAWAB AKU DULU!! ” bentakku tak sabaran. Tak ku hiraukan wajah cemasnya

“ Oke. Tapi maaf, kali ini aku pilih mereka. Aku gabisa ngebiarin mereka mati konyol ” finalnya membuat cekalan tanganku terlepas. Kemudian aku tertawa kecil

“ Aku uda tau kalo akhirnya bakal kayak gini. ” aku menghirup udara dalam-dalam sambil menahan getaran rasa di hatiku

“ Makasih buat sebulan terakhir. Aku harap ini kali terakhir aku ketemu sama cowok kayak kamu. ” aku tersenyum tipis

“ Kita putus ya? Maaf kalo selama kita pacaran aku egois dan seenaknya maksa kamu ga tawuran lagi. Maaf kalo aku maksa kamu berubah. Makasih ” setetes air mata berhasil menerobos keluar pertahananku

Aku langsung berjalan keluar setelah mengusap lelehan air mataku kasar. Tanpa memperdulikan wajahnya yang masih kaget, aku sudah melengang pergi tanpa membawa novel yang baru aku beli

“ Taksi!! ”

Panggilku lalu masuk ke dalam taksi yang sudah berhenti di depanku

.
.
.

Aku hanya diam menatap kosong keluar jendela dengan perasaan kacau. Nggak pernah terbayang kalau aku akan merasakan sesakit ini putus sama glenn. Huh. Emang dasar cowok keras kepala. Aku harap aku bisa cepet ngelupain dia

Tok. Tok. Tok.

“ Sy? Ayo makan ”

Terdengar ketukan di pintu bersamaan dengan suara lembut kak leo. Aku menghembuskan napas pelan dan mengendalikan ekspresiku menjadi kembali riang

“ Iya kak!!! Bentar! Jangan ninggalin!! ” teriakku dengan buru-buru berjalan ke arah pintu

Cklek

“ Makan malam? ” tawarnya membuatku mengangguk dengan semangat meskipun sebenarnya aku tidak lapar

“ Gimana hari ini? ” tanyanya sepanjang perjalanan menuju tangga

I'M WITH YOU✔ #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang