22

95 11 1
                                    

“ Crysyy bangun, nakk uda siang!! ”

Tok tok tok

“ Crysy!! ”

“ Iya ma!! Bentar aku lagi mandi!! ” dustaku padahal aku sudah mandi sejak satu jam lalu, hanya saja aku membunuh waktu pagi ini dengan menonton Drama Korea yang tidak bisa menanti.

Kalian pasti heran tumben aku bisa bangun pagi. Ya kan?? Ngaku kalian haha. Jadi semalem aku sama sekali ga tidur guys. Insom ku kambuh lagi. Ya berakhirlah aku menghabiskan sepanjang malam dengan gabut di ig, post Foto ga jelas atau membalasi beberapa DM dari teman-temanku di Swiss sana.

Aku bergegas bangkit lima menit kemudian karena Drama yang ku toton sudah habis. Tinggal episode terakhir emang yang belom aku liat makanya cuma sejam.

“ Morning, ma, Kak Leo, Kak Bima, Lexa!! ” sapaku pada semua orang.

“ Bi-ma? ”

Aku segera menepuk mulutku. Aku keceplosan! Aku nyengir mandangin Mama dan Kak Leo yang menatapku penasaran.

“ Salah ngucap Ma, Kak hehe ” dustaku lagi. Duh. Sudah nambah berapa dosaku pagi ini???

Mama memilih mengangguk saja lalu kembali melakukan pekerjaannya, membawa cucian basah dari mesin cuci ke atap dengan keranjang besar.

Selamat ’ batinku.

“ Pagi everybodyh!! Bang Dean yang tampan sudah tiba siap menjemput tuan putri! ”

Aku memutar bola mata malas saat Dean sudah mengambil duduk di sebelahku.

“ Lo dateng maen nyelonong bae cem jelangkung wkwk. Kembaran lo mana? Tumben pangerannya ga ngejemput tuan putri kebo ini? ”

“ Kakak!! Enak aja bilang aku putri kebo! Kakak tuh pangeran lalat! ” ketusku.

“ Wkwk. Gatau bang. Mendadak lost contact sama dia sejak kemaren malem. Terakhir chatan pas dia bilang mau ngajak Crysy jalan sama nitipin Crysy ke gue. Berasa barang aja si putri. ” jelasnya dengan sedikit komentar di akhir.

Aku meringis.

“ Oohh... Mungkin lagi sibuk. Tar juga balik sendiri tu anak dugong. ”

Mama kembali lalu tersenyum menyapa Dean. “ Halo, temennya Crysy, ya? ”

“ Halo, tan. Eh, iya hehe. ” ucap Dean malu-malu.

Cih. Padahal biasanya suka malu-maluin umat manusia_-

Tumben Lexa diam tak berkutik dari makanannya sejak tadi. Aku menoleh dan menghela napas kesal melihatnya sangat serius dengan sarapannya. Dia kalo uda serius emang suka gitu. Lupa sama dunia nyata.

“ Lexa, kakak mau berangkat nih, kamu bareng nggak? ” tanyaku sambil meraih sepotong roti isi jumbo dan memakannya. Niatku hanya mengetes dia menyahut atau tidak.

“ Iya kak, bentar lagi aku selese. ”

Aku mengangguk, menunggu piring Lexa tandas. Gadis itu mengangkat kepalanya menatapku. “ Ayo, kak. ”

Lagi. Responku hanya mengangguk. Aku bangkit diikuti Dean dan Lexa.

“ Ma, kami berangkat dulu. ” pamitku.

Mama mengangguk. “ Iya, hati-hati kalian. Dean bawa mobil kan? ”

Dean mengangguk.

“ Tante titip kedua putri tante ya. ”

“ Siap tan!! ”

.
.
.

Aku berlari-lari kecil menuju loker untuk mengambil baju olahraga. Baru saja aku membuka loker, aku melihat amplop merah muda tergeletak di dekat baju olahragaku. Aku meraihnya, perlahan mengelus permukaannya.

I'M WITH YOU✔ #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang