Chapter 2

322K 30.3K 10.5K
                                    

P E M B U K A A N

Cerita Juan & Agatha=> Little SisterSudah terbit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Cerita Juan & Agatha=> Little Sister
Sudah terbit.
Cerita Daniel & Damian=> Incredible Journey
Sudah terbit

***

Waktu menunjukkan pukul 01.20 saat Damian terjaga paksa karena mimpi buruk itu kembali datang mengusiknya. Sejak kepergian Juan, mimpi itu selalu datang. Menggerus habis ketenangannya dan membuatnya terus merasa bersalah.

Setelah meneguk air putih, Damian mengusap peluh yang membanjiri wajahnya. Jika sudah terjaga seperti saat ini, Damian paling tidak bisa untuk tidur lagi. Cowok itu turun dari ranjang. Kaus putih yang tersampir di kursi belajar di raih, dikenakan dengan cepat sebelum keluar dari kamarnya.

Langkah kaki membawanya sampai ke kamar Angel. Pintu yang tidak dikunci seperti biasa, membuatnya leluasa masuk ke sana. Seperti biasa, Daniel dan Rizal menemani Angel. Daniel berbaring di lantai beralas spring bed dan di ranjang ada Angel dan Angel yang tertidur bersama 7 celengan milik Angel yang tertata rapi di sana. Samar-samar Damian menyunggingkan senyum bangga pada Daniel yang selalu bisa diandalkan. Daniel selalu siap pasang badan untuk adik-adiknya. Berdiri paling depan dengan gagah untuk melindungi adik yang merupakan amanah dari mendiang Juan.

Damian langsung bergerak cepat merapikan kamar Angel yang cukup berantakan. Saat Daniel dan Rizal numpang tidur di kamar Angel, saat itulah kamar Angel seperti kapal pecah. Berantakan. Bungkus makanan dan mainan berserakan di mana-mana. Dengan telaten, Damian memunguti sampah. Hanya ini yang bisa ia lakukan untuk adiknya. Ia yang terlalu kaku tidak bisa bertindak seleluasa Daniel dalam memperlakukan adik-adiknya.

Gerakan Damian terhenti saat menyadari kertas putih yang menempel di dinding. Tulisan belum rapi terukir di kertas itu. Tak perlu bertanya, Damian tahu. Itu tulisan Angel.

Tuhan ... titip papanya Angel, ya.
Dari Angel yang sayang papa Juan.

Damian terdiam sesaat lalu menatap ke arah Angel yang tertidur pulas.
Andai saja saat itu ....
Mungkin adik-adiknya tidak akan pernah kehilangan sosok papa.
Andai saja saat itu ....
Mungkin adik bungsunya bisa melihat bagaimana rupa papa terhebatnya. Damian menelan salivanya. Terlalu banyak perandaian yang tidak mengubah apapun.

"Damian?" Daniel dengan wajah kantuknya menatap ke arah saudara kembarnya yang berdiri tak jauh dari tempatnya berbaring.

"Gue cuma mau beresin ini daripada suntuk," ucap Damian cepat lalu kembali mengembalikan barang-barang milik Angel ke tempatnya.

Daniel melirik jam yang menempel di dinding. Ia tahu apa yang terjadi. Soal mimpi buruk yang Damian alami, Daniel juga mengalami. Kepergian Juan memang menjadi mimpi buruk. Seolah-olah kepergian Juan baru terjadi kemarin.

Tears In HeavenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang