P E M B U K A A N
***
"Hahaha."
Mendengar suara tawa dari luar, kedua kakinya lemas. Lagi? Mengapa semua orang menyakitinya? Begitu tidak pantaskah ia untuk menyelami kebahagiaan. Angel tidak mengusik, menghancurkan, apalagi mengambil kebahagian mereka. Mengapa mereka menghancurkannya?
Tidakkah mereka sadar, tanpa mereka hancurkan pun Angel sudah hancur.
"Kalian pikir ini lucu hah?!"
"Siapa yang berani gangguin cewek gue, sini!"Angel tidak salah dengar. Itu suara Aksa. Lagi. Aksa menyelamatkannya.
Tak sampai satu menit menunggu, pintu dibuka dan Aksa berdiri dengan raut penuh kekhawatiran yang begitu kentara. Tak mengatakan apapun, Aksa menerobos masuk ke kamar mandi untuk merengkuh Angelnya. Memberikan perlindungan terkokoh dan menawarkan tempat yang menenangkan untuk Angel yang sedang tidak baik-baik saja.
"Jangan takut, gue di sini." Bisikan itu disusul dengan gerakan tangan Aksa untuk merapikan rambut Angel yang sedikit berantakan.
"Terimakasih," ujar Angel atas apa yang Aksa lakukan untuknya.
Aksa mengangguk kecil. Satu tangannya meraih tangan Angel untuk ia genggam erat. Meyakinkan Angel, Aksa mengajak cewek itu untuk keluar dari kamar mandi dan menghadapi semua orang yang mengusik Angel.
"Siapa yang tadi ngunci pintunya?" tanya Aksa berusaha untuk tenang karena lawannya saat ini adalah lima cewek. Jika yang berurusan dengannya adalah cowok, Aksa tidak mungkin membuang-buang waktu untuk basa-basi busuk. Ia pasti sudah menghajar tanpa ampun. Beruntung lawannya cewek, Aksa memberikan kelonggaran tanpa kekerasan fisik.
"Mau gue bikin beneran bisu hah?!" bentak Aksa pada kelima cewek yang terus saja bungkam dan menunduk takut padanya.
"Gue hitung sampai tiga kalau nggak ada yang mau ngaku, gue bakalan pake kekuasaan bokap gue. Satu ... dua ..."
Belum selesai Aksa menghitung, satu cewek didorong oleh dua rekannya untuk diumpankan. Cewek dengan rambut digerai itu menoleh ke belakang, menatap keempat temannya yang pecundang dengan tatapan penuh peringatan.
"Jadi lo yang gangguin cewek gue? Gue penasaran sesempurna apa, sih, lo ini," cibir Aksa.
"Sorry. Gue nggak ada maksud gangguin Angel. Gue sama yang lain cuma bercanda aja. Sorry kalau bercandaan kita kelewatan," ujar cewek dengan tag nama Devina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tears In Heaven
Teen Fiction"Kudanil, Tuhan nggak sayang Angel, ya?" "Kok ngomongnya gitu?" "Buktinya papanya Angel diambil. Angel, kan, jadi sedih." "Nggak gitu, Ngel. Semuanya sayang Angel. Nanti kalau udah gede Angel bakalan ngerti. Sekarang Angel bobok, ya?" Angel meng...