Chapter 23

169K 22.7K 13.7K
                                    

P E M B U K A A N

Aksa Keanu Januar ❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aksa Keanu Januar ❤

Tim siapa, nih?

Tim siapa, nih?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aksa?

Sean?

Siap ramein lagi? 🙌
Terimakasih untuk yang vote dan komen di chapter ini maupun chapter sebelumnya 😍

Selamat membaca.
***

Pria bernama Sean cukup mengusik hati Aksa. Apalagi setelah pria itu datang untuk menemui dan menenangkan Angel. Ternyata pria bernama Sean adalah pria yang sama dengan pria yang menyematkan cincin di jari Angel. Hal itu membuat Aksa menarik kesimpulan jika hubungan Angel dan Sean tidak sesederhana yang Aksa kira. Ikatan keduanya cukup kuat dengan adanya cincin itu. Dari cara pria itu memperlakukan Angel, Aksa bisa merasakan seberapa dalam rasa sayangnya. Respons Angel atas sikap Sean pun mampu memukul mundur Aksa sebelum melangkah lebih jauh.

Berbeda dengan Sean, ikatan antara Aksa dan Angel tidak jelas. Bisa saja ini hanya kesalahpahaman. Harusnya Aksa tidak menjadikan janji masa kecil Angel sebagai sebuah alasan untuk bertahan. Dulu, Angel hanya anak-anak yang ucapannya mungkin hanya angin lalu.

"Atau mau pulang hm?"

Merasa perannya tidak penting lagi karena sudah ada Sean, Aksa melangkah meninggalkan UKS. Membawa kecewanya seorang diri.

Di sepanjang langkahnya, Aksa masih sibuk memikirkan Angel. Sungguh, ia masih sangat penasaran dengan apa yang terjadi pada Angel di masa lalu. Angel yang ia kenal dulu begitu ceria dengan senyum menggemaskan yang selalu menghiasi bibirnya. Kemana  perginya senyum itu? Mengapa Angel seolah kehilangan senyum. Pribadinya begitu tertutup dan apa yang terjadi satu jam yang lalu menambah rasa penasarannya. Aksa mengingat persis bagaimana tubuh Angel bergetar ketakutan dengan keringat yang membanjiri wajahnya hanya karena melihat pecahan vas bunga.

Sepeninggal Aksa, Sean langsung menutup pintu UKS, menutup akses siapapun yang bisa saja mengganggunya untuk mengembalikan ketenangan Angel.
Pria itu menarik kursi merapat ke ranjang tempat Angel duduk dengan tatapan kosong.

Tears In HeavenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang