Romantis versi gue itu ketika, lo sama
orang yang disayang bisa nikmatin waktu berdua.
Simpel 'kan?Marshel yang ngeselin, tapi ngangenin. Iya 'kan? Ngaku deh :v
Entah karena mendapat pencerahan dari mana, kini Aresha sibuk mengacak-acak lemari pakaiannya. Beberapa kali bercemin memadukan pakaian yang sekiranya cocok untuk bisa dikenakan nanti malam. Tingkahnya membuat banyak baju berhamburan di atas dan sekitar tempat tidur.
"Aduh! Baju gue kok tiba-tiba nggak ada yang bagus sih? Masa gue pakai baju ini?" tanya Aresha pada diri sendiri. Tanpa sengaja dia menemukan sebuah gaun terusan bewarna biru muda dengan motif bunga-bunga kecil.
Gaun itu dia simpan kembali dengan asal. Mengacak rambutnya dengan kesal. Mondar-mandir tampak risau dengan halis yang saling bertautan serta telunjuk tangan ada di dagu. "Ah! bodo amatlah. Ngapain juga gue ribet mikirin penampilan buat ketemu sama Si Bulu Ketek yang nyebelin itu? Sadar, Sha. Sadar!"Beberapa saat cewek itu merutuki kebodohannya. Setelah itu dia beralih ke pada sebuah jam dinding yang telah menunjukan pukul setengah tujuh malam. Seketika matanya membola, ingat bahwa dia belum mandi dan lupa makan, semenjak pulang sekolah tadi.
"Marshel! Lo bikin gue lupa makan!" katanya, lalu bergegas mengambil handuk berwarna biru dan masuk ke kamar mandi.
~•••~
Lelaki betopi dan mengenakan kaos putih polos dengan balutan jaket levis dan celana hitam panjang itu telah menunggu di ruang tamu kediaman keluarga Aresha. Menanti dengan sabar dan berharap semua akan berjalan sesuai rencana. Ia melakukan semua itu tidak lain hanyalah sebagai bentuk permintaan maaf untuk Aresha setelah kejadian tadi pagi.
Ravan yang tengah mengerjakan tugas di depan laptop memperhatikan Marshel yang menduduki sofa sebelah dirinya. "Lo sama adik gue mau kemana sih? Gue boleh ikut nggak?"
"Mau kemana aja deh, Bang. Yang penting bisa buat Aresha nya seneng. Lo nggak boleh ikut. Kerjain aja tugasnya, tapi jangan kelebihan, Bang. Nanti tugasnya nangis gara-gara dikerjain mulu," timpal Marshel menjawab asal pertanyaan lelaki yang lebih muda satu tahun darinya.
Ravan mendelik seraya menutup laptopnya. "Dih! Pelit lo! 'Kan gue juga mau jalan-jalan. Emang lo udah punya pacar, Shel?"
Marshel melayangkan cengiran andalannya. Dengan semangat ia berkata, "IYA!" setelah itu ia langsung terdiam sambi cengengesan. "Iya ... nggak punya sih, Bang. Gue 'kan maunya sama adik lo, tapi dia jutek mulu gue salah apa ya, Bang?"
"Kamu salah, kalo nggak cicipin kue kering buatan Bunda. Nih, dicoba dulu ya!" Ana datang dari dapur dengan sebuah toples berisi kue kering dan segelas teh manis hangat. "Udah lama nih kamu nggak main ke sini. Sering-sering nggak apa kok. Dimakan dulu kuenya."
Termasuk hal langka, ketika Ana ada di rumah seperti saat ini. Biasanya dia akan pulang larut malam karena disibukkan dengan segala macam urusan kantor milik suaminya yang sedang berada di luar negri.
Melihat kedatangan Ana, Marshel langsung mendekat dan mencium punggung tangan wanita itu dengan sopan. "Iya, Bunda. Nanti Marshel sering-sering dateng ke sini. Wah kue kering, pasti enak."
![](https://img.wattpad.com/cover/170869593-288-k420971.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ratu Jutek Vs Raja Bego (Completed) √
Novela Juvenil[ JANGAN LUPA FOLLOW YA ] ※_______________※ Jika mungkin kebanyakan wanita terpesona oleh cowok super keren dan pintar, lalu bagaimana jika dihadapkan dengan Marshel? Seorang cowok pecicilan, tukang gombal, terlampau percaya diri, dan telah kehilang...