Semua itu ada pasangannya.
Gendut sama kurus, tinggi sama pendek,
hitam sama putih, cantik ama jelek,
Dan aku sama kamu. Aamiin....Si ganteng yang ngangenin, Marshel.
Seorang wanita cantik penuh dengan aura keibuan, dibuat bingung oleh kehadiran seorang lelaki berpakaian SMA, yang saat kini sedang berbincang dengan Ravan. Ana, bunda bagi kedua anaknya itu berteriak dari dapur, suaranya tegas namun tetap terdengar lembut. "Aresha ayo sarapan! Ada teman kamu."
Sebelum keluar kamar, Aresha memperhatikan pantulan dirinya dari sebuah cermin. Dia telah siap dengan balutan seragam sekolah baru. Setelah itu Aresha bergegas menuruni anak tangga dengan sedikit berlari, menuju ruang makan. "Iya, Bunda. Bentar lagi."
"Ck, siapa sih pagi-pagi udah namu aja?"
Tidak berselang lama, rasa kesalnya bertambah ketika melihat musuh yang baru kemarin ia kenal sedang asik mengobrol. "Loh, ngapain lo ada di sini?"
Marshel menoleh ketika Aresha sudah ada di sampingnya. "Gue? Jemput calon pacar," timpal Marshel seraya tersenyum.
Ravan mencubit pipi Aresha yang sedari tadi cemberut atas kedatangan Marshel. "Widih, adik gue udah punya pacar nih ceritanya?"
Marshel membenarkan posisi duduk, menjadi tegak dan menghadap Ravan. Senyuman dengan lesung pipi itu hadir menghiasi wajahnya. "Bukan pacar Bang, masih calon. Lagi OTW nih Bang, tapi yang diperjuangin jutek mulu."
'Nih orang urat malunya udah putus kali, ya?'
Aresha tidak menyangka bahwa lelaki menyebalkan itu berani datang ke rumahnya sepagi ini. Jika tidak ada Ravan, mungkin ia sudah mengusir Marshel sejak tadi. "Mau pacar kek, mau calon pacar kek, gue nggak peduli! Nggak akan pernah mau sama lo! Makhluk nggak jelas!"
Sementara Marshel yang mendengarnya hanya tersenyum. "Kalo nggak mau ya udah, gue mau kok jadi imam lo." Marshel kembali mencoba berkelakar. Nyatanya dia belum menyerah atas perlakuan jutek Aresha.
Aroma sedap nasi goreng semakin tercium saat Ana membawa semangkuk masakan buatannya. Menaruh mangkuk itu di tengah-tengah meja makan, yang didampingi beberapa lauk lain. "Sekarang kita sarapan dulu, oke."
Marshel menghentikan Ana yang sedang menyiapkan nasi goreng untuk dirinya ke atas piring. Aresha mendelik melihat aksi Marshel yang hanya ingin mencari perhatian Bunda.
"Marshel udah sarapan, Bun. Makasih sebelumnya," tolak Marshel sopan.
'Dih, pake manggil Bunda lagi!'
KAMU SEDANG MEMBACA
Ratu Jutek Vs Raja Bego (Completed) √
Genç Kurgu[ JANGAN LUPA FOLLOW YA ] ※_______________※ Jika mungkin kebanyakan wanita terpesona oleh cowok super keren dan pintar, lalu bagaimana jika dihadapkan dengan Marshel? Seorang cowok pecicilan, tukang gombal, terlampau percaya diri, dan telah kehilang...