PROLOG

2.5K 115 3
                                    

Tutt tuttt tutttt...

Sebuah panggilan masuk. Membuat fokus laki-laki yang duduk di tengah ramainya coffee shop siang ini pada layar laptopnya terpecah. Tangan kekarnya mengangkat panggilan tersebut.

"Assalamualaikum, Mas" sapa seseorang di seberang sana.

"Waalaikumsalam, ada apa, Ma?" Laki-laki penggemar kopi susu itu menjawab salam tanpa meninggalkan kesibukannya menarikan jari-jarinya menekan keyboard laptopnya

"Orang yang Mama kirim datang sore ini ya, Mas" pernyataan orang di seberang sana yang tak lain adalah Ibu kandungnya sendiri.

Dahinya berkerut. Jadi, Mamanya benar-benar akan mengirim orang itu?

'Mama percayakan kamu ke seseorang selama kamu masih di Jakarta, Mas Gentala'

Ia heran, Mamanya itu mau mengirim seorang penjaga untuk anak laki-laki nya yang berumur dua puluh satu tahun. Secupu itukah ia?

Sebelumnya memang ia tinggal di Jakarta bersama Ibunya. Setelah sebelumnya Ibunya kembali ke Jogjakarta tanah asalnya karena Ibunya sudah dipensiunkan dari perusahaan tempatnya bekerja.

Kini dia tinggal di Jakarta seorang diri. Tak akan lama karena ia akan menyusul Ibunya setelah wisuda. Ia sedang menyelesaikan skripsinya sekarang.

"Mas, Mas Gentala!!" panggilannya masih aktif. Dan Gentala tersadar dari lamunannya.

"Oke, Bu" putusnya diakhir pembicaraan.

Ckkk

Gentala Adiwangsa, si tampan berkulit putih dan dan bersih itu berdecak. Dia menutup laptopnya dan meninggalkan coffee shop.

Lagipula fokusnya sudah hancur. Mengingat utusan Mamanya akan datang sore ini ditambah coffee shop yang bertambah ramai. Padahal ia kira coffee shop akan sepi di siang bolong seperti saat ini.

Gentala melesat ke apartemen tempat nya tinggal saat itu juga.

*********

Alohaa!!!
Welcome to my first story
Jangan lupa vomment gaess, aku butuh dukungan kalian untuk melanjutkan Aratasha yang telah lama terpendam dibenakku tapi aku gak pernah punya nyali buat publikasikan. Vote kalian membantuku 🙏

ARATASHA (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang