Hai teman...Tertanda sejak awal Maret 2020 wabah yang disebabkan oleh virus corona ini telah menjangkit bumi pertiwi. Mungkin manusia yang beriman kerap bertanya, apakah ini ujian yang Allah berikan? Atau adalah sebuah teguran? Ya Illahi Rabbi, pantaskan manusia yang berlumpur dosa ini mengeluh akan apa yang tengah terjadi? Sedang semua adalah garis takdir-Nya.
Hari ini (3/26/20) kementrian agama mengeluarkan mandat agar perkuliahan bagi perguruan tinggi Islam dilakukan secara daring hingga akhir semester genap. Bahagia? Nyatanya semua adalah tentang lara, terbayang kampus hijauku sepi, halaman perpus berdebu, sekre ikatan kosong, masjid kampus hanya menyisa lantunan adzan, alun-alun kota dipenuhi dedaunan kering, warung-warung gulung tikar tanpa pembeli. Kota mati.
Aku berharap semua sekedar ilusi teman, tapi ... ayo kita bangun bersama-sama. Berhenti mengeluhkan takdir, tapi berjuanglah bersama. Berdiam diri membosankan memang, tapi ... bersabarlah kita ikuti sunnah habibana Muhammad shalallahu 'alaihi wassalam. Bukankah kekasih kita pernah menasihati dengan cara yang terbaik? "Apabila kalian mendengar wabah tha'un melanda suatu negeri, maka janganlah kalian memasukinya. Adapun apabila penyakit itu melanda suatu negeri sedang kalian di dalamnya, maka jangan kalian keluar dari negeri itu." (Muttafaq 'Alaih). Menetaplah teman, dengan bersabar. In syaa Allah, Allah akan menggantinya dengan pahala yang terbaik.
Mengutip perkataan seorang ulama, ajal itu bukan tentang corona, ajal kita tiba jika memang sudah waktunya tiba, dengan berbagai cara yang sudah Allah gariskan dalam takdir hidup kita. Bisa jadi memang lewat sebab corona, tapi bukankah sebab mati itu banyak? Tak memandang sakit, atau bahkan usia.
Jangan takut pada corona, tapi jangan pula menantangnya. Ikhtiar untuk tetap sehat itu perlu kawan.Stay at home and be healthy.
Tingkatkan takwa.Untukku dan juga untuk kita semua, kutulis surat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assyauqi
Spiritüel❕Sequel Ja Ich Bin Ein Muslim. Disarankan untuk membaca cerita pertama. Picture by: Pinterest * Senyap ... perlahan terkikis oleh sebuah pertemuan. Joseph Nollan, seorang pianis yang kehilangan sebuah makna kehidupan. Laki-laki yang dengan lancangny...