23

11.3K 1.7K 211
                                    


"Kak?"

"Apalagi sih? Masa iya gue nganterin lo masuk ke dalem?"

Malem ini Dandy ngajak ketemu. Gue tuh masih gak tenang sebenernya mau ketemu sama Dandy. Tapi Kak Jano bilang supaya gue pergi ketemu Dandy, kalau gak sekarang, nanti malah kelamaan selesainya.

Untung aja Kak Jano nawarin nganterin gue. Dia bilang mau nunggu di mobil aja.

"Yaampun lo tuh bocah bener deh. Mantan lo gigit apa gimana deh?"

"Gak gigit tapi kalau udah badmood serem."

"Hmmm, tapi lo betah ya sama dia."

Gue langsung nabok tangannya Kak Jano.

"Iyalah, ganteng gitu siapa yang gak mau."

"Ganteng tapi bikin sakit hati ya percuma," sindirnya.

"Lo ganteng tapi suka ngasih tugas."

"Seenggaknya tugas gue bikin pinter, kalau Dandy bikin bego."

Tipikal Kak Jano, kalau ngomong kadang terlalu nembak di pointnya.

"Sana." Dia ngelepas seat belt gue kemudian ngedorong gue buat keluar mobil.

Ada ya cowok begini, pacarnya mau ketemu mantan malah dibiarin dan di dorong-dorong.

"Nanti gue ngomong apa?"

"Yaelah, masa minta gue yang ngajarin juga Fa?" Tangan Kak Jano ngusap muka gue gemes.

"Ya barangkali lo berpengalaman hahaha."

"Buruan, keburu laper. Gue mau makan indomie habis ini."

"Halah makan mulu." Cibir gue

***

"Dan?" Sapa gue canggung yang kemudian menarik kursi didepannya.

Dandy tersenyum, "Baik Fa?" tanyanya.

"Iya, lo gimana?"

Well, kita udah jadi orang asing rasanya. Dan gue ngerasa ini adalah hal bagus, karena Dandy pasti ngerasa gue udah terlalu jauh buat balik lagi.

"Mau aku orderin minum?"

Gue menggeleng, "Enggak Dan, eum..."

"Langsung aja," kata gue menatapnya canggung.

Dandy terdiam sejenak, matanya kemudian ngeliat ke jedela luar sebentar. Wajahnya berubah menjadi sendu, tatapannya juga penuh kesedihan.

"Fa?" panggilnya.

Jujur gue takut.

"Kita itu udah barengan lama, kita udah ngelewatin banyak hal bareng-bareng." Dia membuka suara.

Gue mendengarkan dengan seksama. Kata Kak Jano, gue harus tenang. Gue gak boleh emosi.

"Aku pikir kamu bakalan maklum, tapi enggak ya? Aku sering gak kasih kabar karena selain capek, kadang aku juga ngerasa ke ganggu sama kamu yang sering spamming. Tapi bukan berarti aku gak sayang sama kamu Fa."

Jadi selama ini Dandy suka keganggu?

Gue sibuk mengulang-ulang kata 'penganggu' di otak gue.

"Maaf ya kalau dulu aku suka ganggu."

"Tapi bukan itu yang mau permasalahin. Disini aku cuma pengen bilang, aku itu masih Dandy yang dulu, Dandy yang sayang sama kamu. Bedanya sekarang waktuku buat kamu gak banyak."

Gue termenung beberapa detik. Apa bener Dan? Kamu masih Dandy yang dulu? Tapi aku ngerasa kamu bukan Dandy yang dulu, dan aku juga bukan Refa yang dulu. Waktu merubah kita.

Senior [1] : Finding Mr. RightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang