Beberapa hari kerja di kantor baru, kerjaan kita semua masih santai. Beberapa yang sedang sibuk di mejanya karena mereka masih melanjutkan kasus dari kantor lama. Dan itu pun hanya satu dua advokat saja yang masih sibuk. Sementara yang lain terpantau santaj. Kerjaan orang-orang di kantor ini paling cuma nonton tv, main game, kalo gue paling mantengin komputer doang sambil menjelajahi online shop.
"Anak baru ntar dateng jam berapa?" tanya Kak Sam yang lagi duduk di sofa sambil nonton TV.
Ini kantor terkadang vibesnya kayak rumah sendiri di mana lo bisa ngerasa leluasa jalan ke sana ke mari dan ongkang-ongkang kaki di depan TV. Mungkin karena ketuanya juga santai banget, nggak seperti di kantor lama yang di awasin senior associate dan partner yang meskipun terkadang perlu ke lantai atas, tapi mereka suka mampir ke lantai gue.
"Katanya bentar lagi dateng," jawab Kak Jano yang dari dapur sambil bawa-bawa gelas, dia pagi-pagi udah minum es kalau kalian mau tau.
Kemaren Kak Jano baru hiring team IT dan admin gitu katanya. Ada dua orang baru yang bakalan gabung sama kantor ini.
"Permisi."
Dua orang cowok masuk ke dalam kantor. Semua penghuni kantor langsung mengalihkan pandangan ke dua orang itu.
"Nah orangnya dateng." Kak Jano langsung berdiri dan ngerangkul salah satu di antara mereka.
Kayaknya temennya Kak Jano sih.
"Dia Raka, dulu temen satu organisasi."
Ketebakkan.
"Ini David. Juniornya Raka di kantor yang lama, kebetulan waktu Raka nawarin buat gabung David langsung oke."
Raka sama David langsung nebar senyum ke kita semua. Lumayan ganteng sih mereka.
"Duduk," suruh Kak Jano
"Shar."
Tau nih, pasti gue disuruh bikin minum. Gue yang paham langsung berdiri gitu aja.
"Mau minum apa, Kak?" tanya gue.
Dua orang itu rada kaget.
"Kok, Kak?" tanya yang namanya Raka.
"Saya masih baru," jawab gue sopan.
"Dia baru aja kerja di kantor lama, trus gue ajakin gabung di sini."
"Ohh. Apa aja deh," jawab Raka
"Kakaknya?" tanya gue ke David.
"Iya sama terserah."
"Oh iya lo pada santai di sini. Gausah kaku-kaku," kata Kak Jano.
Nah denger kan? Ketua geng sudah bersabda nggak usah kaku.
Yang keliatan kaku cuma si David doang sih, Raka-nya sepertinya bisa langsung ngeblend sama suasana di sini. Waktu gue balik nganterin minum anak-anak kantor udah pada asik ngobrol sama anak baru itu. Tapi si David kelihatan diem, entah pendiem, sakit gigi, atau emang masih canggung?
Gue memilih untuk bodo amat dan balik ke meja kerja buat ngelanjutin aktifitas yang tadi sempet gue tinggal. Seperti hari-hari sebelumnya gue bakalan asik sendiri dari mulai bukain video paranormal activity sampai ke video klarifikasi gak jelas. Kadang gue sambil nge spam chat ke cowok gue juga sih.
Kret...
Gue noleh kearah suara. Ternyata di David. Kebetulan sih dua meja sebelah gue emang kosong. Gue ngelempar senyum sekilas ke David kemudian balik nontonin layar monitor lagi.
"Shar."
"Iya?"
"Ntar kalo Raka sama David butuh apa-apa bantuin. Gue mau cabut dulu." Pamit Kak Jano yang udah rapi pakek jas
KAMU SEDANG MEMBACA
Senior [1] : Finding Mr. Right
FanfictionCinta aja ternyata enggak cukup dalam sebuah hubungan. Secermerlang apapun karier juga ternyata enggak cukup kalau itu hanya untuk ajang pembuktian. Semuanya rumit bagi Sharefa Yushrin. Inginnya, sang kekasih selalu perhatian dan ada untuk dirinya...