Campus Club Requirement

1.6K 66 1
                                    


===


Siang terik itu tidak mengurungkan niat mahasiswa untuk keluar dari gedung kampus, tepatnya setelah para mahasiswa selesai mata kuliah sesi kedua. Mereka berhamburan di halaman Barat yang terbilang cukup luas. Tenda booth berwarna putih terpasang rapi dan tersusun sepanjang jalan, membantu para anggota klub kampus melindungi diri dari teriknya matahari dikala mereka mempromosikan klub yang dinaungi kepada mahasiswa baru.

Tahun ajaran baru sudah dimulai. Pada semester ganjil ini, hampir seluruh mahasiswa sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing. Mulai dari pengurusan jadwal kelas, persiapan program kerja, persiapan kompetisi, mengurus parkir bulanan, bahkan mungkin ada yang sibuk menghitung jumlah manusia yang berada di halaman Barat saat ini.

Seperti seorang Johnny Sergio dan salah satu temannya.

"Seratus tiga puluh-- Duh, sampe berapa ya tadi?"

"Seratus tiga puluh sembilan." jawab Johnny, membiarkan Jef kembali menghitung manusia yang rasanya tidak terhingga itu dari balkon lantai dua.

Kelas mereka baru selesai lima menit yang lalu. Setelah melewatkan 3 SKS full yang membuat otak mendidih, mereka memutuskan untuk mencari angin sejenak dengan nongkrong di balkon depan kelas. Lagipula, jika mereka langsung melipir ke kantin yang ada tidak akan dapat tempat duduk. Secara, banyak mahasiswa baru disana mungkin menghabiskan waktu makan siang mereka.

"Seratus empat puluh satu... Udah deh capek gue." 

Jef menyenderkan tubuh pada satu pilar di dekatnya. Tangan cowok itu meraih kaleng isotonik yang sejak tadi Johnny pegang, lalu meneguknya hingga habis dan membuang ke tempat sampah terdekat.

"Ke booth fotografi ngga nih?" tanya Johnny. 

Sejak tadi Johnny melihat booth itu cukup ramai, banyak mahasiswa baru yang singgah untuk mengambil brosur, dan ada juga yang terlihat berbincang dengan anggota klub fotografi. Yang tidak lain dan tidak bukan adalah teman-teman Johnny dan Jefrian.

"Ah, laper gue." rengek Jef layaknya anak kecil. Yah, jika dibandingkan dengan umur memang dia lebih muda dibandingkan Johnny. Gayanya aja sudah seperti senior.

"Gofood aja entar."

"Bayarin?"

Johnny memutar bola mata malas. "Ribet emang hidup sama gembel."

"Eeh itu mulut kurang ajar! Lo juga ya!"




===



"Nicole, kamu cari club apa lagi?"

"Mmm.. I don't know?

Perempuan dengan nama Nicole itu mengangkat bahu. Di tangannya sudah tersimpan banyak brosur dari setiap booth yang ia sambangi sejak tadi. Tapi dari semua itu, belum ada yang berhasil menarik perhatian gadis tersebut. Membuat Natasha mengembuskan nafas lelah. Jika Nicole mengambil semua brosur tiap klub kegiatan mahasiswa, maka Natasha hanya mengambil beberapa dari klub yang mungkin akan ia ikuti. Diantara 20 brosur di tangan Nicole, Natasha hanya mempunyai 3.

Kedua gadis itu berdiri di tengah-tengah kerumunan orang berlalu lalang. Bingung apa yang akan mereka lakukan saat ini. Tapi Nicole bilang, dia suka matahari. Jadi mungkin gadis ini sekalian melakukan tanning, berhubung ia menggunakan sleeveless top dan jaketnya sudah di lepas. Untungnya Natasha tidak masalah. 

Walau baru kenal pada saat ospek, mereka berdua cukup akrab karena satu hal; selera musik yang sama. Natasha senang, sekarang ini masih ada yang mendengarkan Fall Out Boy. Nicole juga senang, ada orang yang cinta mati dengan diskografi Maroon 5. 

The Cognitive || johnnyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang