[Bahasa] Completed
Definition of Cognitive: Relating to, being, or involving conscious intellectual activity (such as thinking, reasoning, or remembering).
Johnny survived his live with thinking, doing things with his reasons, and tried to remember...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"You lied to me this whole time?"
Andy menatap Johnny dan Natasha tidak percaya. Selama ini anak itu selalu mempertanyakan keberadaan satu-satunya kakak laki-laki yang ia punya. Semua anggota keluarga tidak pernah menjawab. Hingga ia lelah sendiri, sehingga menganggap Johnny sebagai seseorang yang memiliki tempat khusus dalam memorinya.
"Aku ngga maksud untung bohong ke siapapun, Andy. Aku dan Natasha belum lama ketemu." bela Johnny.
Laki-laki yang melapisi seragam sekolah dengan sweater hitamnya itu menunjukkan senyuman miring. "Tetap aja kalian bohongin gue. Disaat keluarga seharusnya saling membagi masalah satu sama lain, menjadi sandaran satu sama lain, mencari solusi bareng-bareng. Gue selalu cerita sama lo, Sha. Tapi lo apa? You left me hanging. I know nothing about our family!" ucap Andy.
"Peter-"
"Don't you dare to 'Peter' me! I don't know who you are anymore. I can't even believe you're making her lying to the whole family about your whereabouts." potong Andy saat Johnny ingin berbicara.
"I did not lie to you, Peter. You were the one who didn't see it coming!"
Johnny menghela nafas. Ia mengusap wajah dengan kedua tangan, melirik ke jendela kecil yang terdapat di pintu. Jef berdiri disana semenjak tiga puluh menit lalu, dalam diam mendengarkan bagaimana ketiga saudara itu saling mendebat satu sama lain. Atau lebih tepatnya, Natasha dan Andy berdebat tanpa ada bisa yang menghentikan. Termasuk Johnny dan Jef yang menjadi subjek dalam keributan mereka. Kedua lelaki itu hanya menjadi penonton debat antara dua anak manusia lainnya.
Sejujurnya, Jef merasa canggung. Tiga saudara di dalam salah satu ruangan tidak terpakai di ujung koridor, berdebat dengan saling berteriak satu sama lain, sementara ia berdiri di depan pintu seolah memastikan tidak ada orang lain yang lewat atau bahkan mendengarkan keributan ini.
"Andy, mendingan kamu pulang aja. Kita selesaikan semuanya di rumah. Pak Anwar sudah nunggu kamu di lobby."
Natasha berkata final. Sebagai respon, Andy hanya mengangkat bahu acuh lalu meraih ranselnya yang tergeletak di lantai. Ia melangkah menuju pintu keluar, dan berhenti tepat sebelum memegang kenop.
"We better continue on Golf course!" seru anak laki-laki itu sebelum menghilang di balik tembok.
"Whatever you say!"
Jef menampakkan diri di balik pintu yang dibanting Andy. "Udah?" tanyanya.
"Kalian berdua deket?" tanya Johnny.
Natasha menatap Johnny dengan raut tidak percaya. Belum sempat ia bernafas, Johnny sudah kembali menyulut emosi. Rasa ingin memberi sedikit hiasan pada wajah mulus sang pria sangat tinggi, ditambah emosinya yang belum stabil. Tangan gadis itu mengepal keras, berusaha untuk menahan keinginan itu.