The Forum

251 37 1
                                        


Sebenarnya mahasiswa di universitas ini termasuk ke dalam golongan mampu. Mereka bisa saja membayar biaya perkuliahan selama satu semester yang seharga ponsel keluaran terbaru Apple dengan uang jajan sendiri, mereka mampu membayar iuran parkir di kampus seharga satu juta setiap bulan, mereka mampu memborong isi gerai McDonald's di kantin.

Tapi mereka juga bisa menjual kendaraan masing-masing untuk menyamakan dana yang disumbang donatur komite baru di yayasan.

Tentu saja itu gila. Mahasiswa yang sedang berkumpul di aula malam ini, mereka yang menjabat sebagai ketua dari perwakilan klub masing-masing ini masih ingin makan malam dengan keluarga dengan tenang. Tanpa amarah dari -mungkin- Ayahnya yang berkata gila karena menjual kendaraan demi menolak gedung himpunannya di pindahkan.

"Sumpah, gue ngga tau apa-apa. Gue aja baru tau sekarang." ujar Khalil membela diri.

Oh.. Khalil.

Satu komplotan dengan Sicheng. Sekarang menjabat sebagai Ketua Umum Klub Musik, sejak awal Dante memaparkan permasalahan dia menjadi bahan bisikan dan lirikan anak-anak lain. Beberapa orang menyetujui dan percaya Khalil, karena mereka pun tidak melihat Sicheng selama seminggu terakhir. Sebagian lainnya berdecih, berkata bahwa cowok itu hanya berpura-pura.

"Eh lo, komplotan Brian. Lo juga ngga ketemu dia kan selama seminggu ini? Kira-kira lo tau dia kemana?" tanya Jef kepada Jevano, mahasiswa baru yang ditumbalkan Luke sebagai perwakilan dari futsal, berhubung si brand ambassador kopi itu sibuk dengan kegiatan lain di luar kampus.

Si anak cowok dengan wajah polos itu mengusap tengkuk, agak canggung karena kini semua orang melihat ke tempatnya duduk.

"Kemaren sih liat Brian di depan gedung rektorat bareng Sicheng, sama Nicole dan Natasha juga, tapi ngga merhatiin banget lagi ngapain. Soalnya gue lagi main GrabWheels..." jawabnya polos, membuat Johnny dan Dante menghela nafas bersamaan.

Mungkin mahasiswa tingkat dua dan tingkat tiga sudah mengetahui alasan Johnny dan Dante mencari Brian dan Sicheng. Kedua lelaki itu menjadi satu alasan terkuat mahasiswa-mahasiswi disini ngotot menjual mobil mereka, mengumpulkan uang tersebut, dan memberikan kepada rektorat agar bisa bersanding dengan nominal sumbangan yang diberikan dari orangtua Brian dan Sicheng. Dan saat ini mereka butuh penjelasan langsung dari kedua lelaki itu.

"Prodi apaan lagi sih? Banyak amat pusing gue."

"Fashion Design." Dante menanggapi tentang prodi baru tanpa tau siapa yang bertanya.

"Anjeeeeng!"

"Wah gila..."

"Mau ngalahin Esmod apa?"

"Buset udah kayak LaSalle aja."

"Kenceng banget duitnya."

"Vokasi dianggurin lagi?!?"

"Ya Allah makin rame deh ah populasi di kampus."

"OH MY FUCKING GOD! Everyone go check your messages!!

Seruan Mario yang sambil melihat ponselnya sendiri itu mengalihkan atensi para mahasiswa yang tengah ribut usai Dante menyebutkan program studi baru yang akan hadir di universitas mereka. Semua yang ada dalam aula segera mengecek ponsel masing-masing, membaca pesan masuk dari operator universitas yang selalu memberikan informasi perkuliahan.

"Pembukaan dan peresmian program studi baru: Digital Media Design direncanakan pada awal tahun pelajaran. Informasi lebih lanjut hubungi hotline 119-127."

"...Gedung Kim yang saat ini digunakan sebagai ruangan UKM akan direnovasi menjadi auditorium dengan tampilan dan teknologi terbaru untuk menunjang kegiatan pembelajaran mahasiswa skala besar. Sementara Gedung UKM akan dialokasikan ke Gedung Prism.

The Cognitive || johnnyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang