Jeon Jungkook diam, menatap sosok Kim Sohyun yang tengah tersenyum bahagia sambil membantu ibunya memasak. Pemuda Jeon itu kini tengah duduk di salah satu kursi yang menghadap meja makan sehingga ia bisa melihat dengan jelas bagaimana interaksi antara ibunya dan gadis Kim kesayangannya itu.Belakagan, gadis Kim itu sudah menjadi lebih baik. Ia sudah lebih banyak bicara dan sudah lebih banyak tersenyum. Ia juga sudah terlihat pelan-pelan melupakan kejadian buruk yang telah menimpahnya. Intinya, hampir dua minggu sejak Jungkook menariknya yang hampir melompat dari jembatan, gadis itu sudah terlihat jauh lebih baik.
Tapi, membaiknya kondisi Sohyun bukan berarti membuat Jungkook tidak waspada. Nyatanya, pemuda Jeon itu menjadi lebih waspada dari sebelumnya. Menurut yang ia dengar, Kim Hanbin sudah keluar dari rumah sakit. Itu berarti kemungkinan pemuda itu kembali melakukan sesuatu pada Sohyun lebih besar. Dan lagi ada orang lain yang sepertinya punya rencana jahat pada Sohyun—juga Hanbin.
Tunggu sebentar!
Sepertinya, ada beberapa hal yang ia lewatkan di sini.
Pada hari di mana Sohyun akan melompat dari jembatan, pada malam sebelumnya, gadis itu menangis keras dan mengatakan bahwa orang yang menerornya empat tahun yang lalu kembali lagi. Orang yang meneror gadis itu empat tahun yang lalu mengatakan bahwa ia akan membunuh Sohyun.
Jungkook pikir, orang itu adalah Hanbin. Karena sejauh ini yang ia tahu, hanya Kim Hanbin yang ingin membunuh Sohyun.
Tapi, saat ia pergi ke rumah Hanbin hari itu, Yein mengatakan bahwa Hanbin masih di rumah sakit dan memang ada di rumah sakit. Beberapa hari yang lalu, gadis Jung itu mengatakan bahwa ia sering kabur dari tugas kelompok karena harus menemani Hanbin yang dirawat dua minggu lebih di rumah sakit—entah dengan alasan apa, karena setahu Jungkook, pukulannya pada pemuda Kim itu tidak separah hingga harus dirawat selama dua minggu di rumah sakit.
Hari itu, Hanbin di rumah sakit dan peneror itu datang lagi. Jelas bukan Hanbin orangnya.
Orang suruhan pemuda Kim itu?
Tidak! Jungkook ingat, hari itu Yein menghubungi Hanbin melalui kontak seorang dokter di rumah sakit. Bisa dipastikan jika pemuda Kim itu memang tidak memegang ponselnya.
Jadi, memang bukan Hanbin.
Orang yang mengatakan bahwa akan ia akan membunuh Sohyun adalah Hanbin, tapi peneror yang juga ingin membunuh Sohyun itu jelas bukan Hanbin.
Lalu, Koo Junhoe?
Mereka sekelas, tapi pemuda itu sangat tertutup di kelas. Ia tidak tahu banyak tentang pemuda Koo itu. Mereka hanya ada di kelompok yang sama saat ia bertengkar hebat dengan Yein sebelum kejadian naas yang menimpah Sohyun. Ia juga pernah melihat pemuda itu bicara dengan Yein sekali di halte dekat kampus. Dan ia pernah...
Ah, hari di mana Yein menyuruhnya untuk berbaikan dengan Sohyun. Hari itu ia memergoki Yein sedang duduk di bangku taman yang tak jauh dari pemuda Koo itu—padahal jam praktikum mereka sudah dimulai. Gadis itu sempat mengatakan—setelah menyuruhnya berbaikan dengan Sohyun—bahwa ada orang di ujung telpon Junhoe yang berniat jahat pada Sohyun—dan Hanbin—hal yang sama yang ia katakan pada Jaewon beberapa hari lalu.
Astaga, kenapa ia bisa melewatkan ini?
Sohyun masih dalam bahaya. Tapi bukan datang dari Hanbin, melainkan orang lain yang bisa jadi adalah bos dari Koo Junhoe itu.
Tapi siapa orangnya?
Dan kenapa ia begitu berhasrat untuk berbuat jahat pada Sohyun—dan Hanbin?
“Ingat saat aku mengatakan jika Hanbin dan Kim Sohyun mungkin sedang dalam bahaya?”
“Ya. Kenapa memangnya?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Scenario
FanficKim Sohyun membenci Kim Hanbin dengan sepenuh hatinya dan dengan segenap hidupnya. Apa yang pemuda itu lakukan padanya, membuat ia kehilangan segalanya dan merasa bahwa kematian adalah hal terbaik baginya. Tapi di sisi lain, ia merasa mati bukanlah...