Love Scenario

Love Scenario 4

“Apa?”

Jungkook mengerjab dua kali, lantas melempar tatapannya pada Sohyun yang kini duduk tenang di kursi yang menghadap meja makan sambil menikmati semangkuk sup ayam yang baru saja ibunya siapkan untuk mereka berdua. Tatapannya tetap terarah pada si gadis Kim yang terlihat acuh dan tetap merunduk menikmati sup ayam itu.

“Kyaa Kim Sohyun!”

Dapat Jungkook dengar jika gadis itu berdecak kecil di antara aksi makannya. Tiga detik kemudian, gadis itu mendongak dan melempar tatapan malas padanya, membuat Jungkook balas mendecak kecil.

“Apa?” tanya Sohyun malas.

“Kau tidak bercanda, kan?” tanya balik Jungkook dengan nada tak percaya.

“Memangnya kenapa? Kau tak percaya jika Kim Hanbin mengajakku berkencan?”

“Hahahahaha!” entah apa yang salah dari pertanyaan lain yang Sohyun ajukan, yang jelas pertanyaan itu sukses membuat Jungkook tertawa dengan nada mengejek. Ia bahkan menatap Sohyun dengan tatapan meremehkan, membuat gadis Kim itu hampir saja melemparnya dengan sendok yang ada di tangannya. “Kim Hanbin pasti sedang bermimpi saat mengajakmu berkencan,” ucap pemuda itu tanpa beban dan sukses membuatnya mendapat umpatan kasar dari Sohyun.

“Kyaa, kau menghinaku?” tanya Sohyun dengan nada tak terima.

“Tentu saja,” sahut Jungkook cuek. “Memangnya apa bagusnya kau, nona Kim? Sampai orang kaya raya macam Kim Hanbin mau denganmu?” lanjut Jungkook dengan lebih santai.

Sohyun mengumpat lagi dan itu sukses membuat Jungkook tertawa keras. Pemuda itu merasa sangat senang setiap ia bisa mengerjai Sohyun dan membuat gadis itu mengumpat padanya. Gila, memang! Tapi, memang seperti itulah sosok Jeon Jungkook sebenarnya.

“Eh, kau bilang apa tadi?”

Sohyun mengajukan sebuah pertanyaan, membuat Jungkook yang masih tertawa itu meredakan sedikit tawanya dan menatap sang sahabat dengan tatapan tak pahamnya.

“Bilang apa?”

“Kim Hanbin orang kaya raya?”

“Kau tak tahu?”

Jungkook menautkan kedua alisnya, menatap Sohyun dengan tatapan tak percaya. Ia dengar, sahabatnya itu berkenalan dengan pemuda Kim itu sebulan yang lalu dan belakangan mereka menjadi dekat. Kata teman-teman kampus Sohyun, pemuda Kim itu juga jadi sering mampir ke gedung kuliah mereka untuk bertemu dengan Sohyun sebelum mereka pergi bersama jika Sohyun memang sudah selesai dengan kuliahnya. Bahkan beberapa kali juga, saat ia menghubungi Sohyun, gadis itu mengatakan jika ia sedang bersama Hanbin. Jungkook pikir, seharusnya Hanbin dan Sohyun sudah lebih dekat. Lalu, kenapa Sohyun tak tahu hal paling dasar tentang Hanbin? Hal yang bahkan  telah diketahui seluruh Hansang National Univercity dan mungkin seluruh Seoul dan Korea.

Bahwa Kim Hanbin adalah orang kaya raya.

Bukan anak orang kaya. Karena nyatanya pemuda itu memang kaya. Walau tak menjalankannya secara langsung, tapi semua orang tahu jika pemuda itu adalah pemilik sah dari Hanjung Company—sebuah perusahaan multinasional yang termasuk dalam daftar perusahaan besar seKorea dan Asia.

Jungkook tak mengerti. Jika Sohyun dekat dengan pemuda itu, mengapa gadis itu sama sekali tak tahu itu?

Sohyun menggeleng kecil, menatap Jungkook dengan tatapan polosnya. “Aku memang tidak tahu?”

“Astaga, Kim Sohyun! Kupikir kau tahu?!” jawab Jungkook dengan nada tak percaya. “Bahkan semua orang tahu jika dia adalah pemilik Hanjung Company, bagaimana bisa kau tak tahu?”