PISANG

2.7K 319 153
                                    

PENGIKUT HAREM FELIX MANA SUARANYAAA :v








































Satu bulan terlewat begitu cepat, secepat perkembangan bakat para trainer di agensi ini. Hyunjin sendiri lebih difokuskan pada dance dan rap. Wajar saja, ia memang sudah menyukai dance sejak kecil sehingga saat sudah sebesar ini dia menjadi lumayan mahir.

Untuk menjadi rapper sendiri Hyunjin tak pernah mempunyai ekspetasi semacam itu. Tapi kata pelatihnya, Hyunjin mempunyai karakter suara yang cenderung serak dan tegas sehingga cocok untuk dijadikan sebagai rapper nantinya.

Tak masalah, asal cita-cita utamanya sebagai dancer terlaksana.

Selain fokus berlatih, yang Hyunjin lakukan satu bulan ini adalah mengamati pemuda aussie yang sedari awal telah berhasil menarik atensinya.

Entahlah, semua terjadi begitu saja. Hyunjin hanya penasaran dengan sikap asli pemuda mungil itu. Dimata Hyunjin semua tentangnya terasa abu-abu, tidak pernah menjadi jelas pada suatu titik tertentu.

Pemuda Aussie yang dimaksudkan disini adalah Felix Lee.

Hyunjin merasa, Felix sangat tertutup untuk ukuran pemuda pada umumnya. Dia hanya akan tersenyum dan bertingkah normal kala didepan Christoper Bang atau sekarang lebih dikenal dengan Bang Chan.

Selebihnya Felix benar-benar akan diam. Sesekali menjawab bila diberi pertanyaan, Hyunjin dibuat kualahan olehnya.

Namun bukannya menjauh ataupun menyerah, sikap tertutup Felix malah semakin membuat Hyunjin gencar. Semakin bersemangat untuk mengetahui lebih jauh perihal apapun tentang pemuda bernama Felix Lee tersebut.

Seperti saat ini, tepatnya pada kelas dance, lagi-lagi Felix hanya duduk menyandar seorang diri pada tembok dipojok ruangan. Pandangan Felix tak pernah lepas dari sosok Chan yang sedang menggerombol dengan teman lainnya.

Disini Hyunjin menyadari, juga merasakan apa yang sepertinya tengah Felix rasakan. Sorotnya terlihat sedikit kecewa, namun juga penuh harap disaat yang sama.

Hanya dengan melihatnya pun Hyunjin tau, bahwa Felix tengah berharap pada Chan, berharap pemuda itu mau menghampirinya dan mengajaknya mengobrol disela waktu istirahatnya.

Tapi Chan yang mulai terbiasa tanpa Felix disisinya seolah lupa, tidak lagi menganggap kehadiran Felix sebagai satu-satunya. Chan yang berperingai supel menjadikan dirinya sendiri disukai banyak orang. Bahkan tanpa adanya Felix, Chan bisa tertawa bersenda gurau bersama teman-teman barunya.

Tidak seperti Felix yang lagi-lagi seorang diri, berdiam diri, lebih memilih mengamati.

Dan Hyunjin sebagai pribadi yang baik berusaha menjadi teman untuk Felix, datang dengan dua es krim dalam genggaman, Hyunjin terduduk tepat disamping Felix.

Pemuda aussie itu belum menyedari kehadirannya, maka Hyunjin berinisiatif menempelkan benda dingin itu dipipi Felix.

Dia berjengit, mengundang kekehan ringan dari bibir berlebih milik Hyunjin.

"Maaf.... Kau melamun tadi." Dia mengulurkan satu es krimnya, "Mau es krim?"

Felix tersenyum singkat, sangat singkat dan malah terkesan seperti dipaksakan. "Aku tidak suka manis."

Satu poin penting. Felix tidak suka manis. Hyunjin mencatatnya dalam ingatan.

Dia lantas memandang bergantian dua cone es krim ditangannya. Ini sia-sia, Hyunjin bangkit, pergi begitu saja meninggalkan Felix yang merasa bersalah namun tidak tau bagaimana mengungkapkannya.

[BL] I-DOLLS ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang