Kebiasaan. Mulai bosen kalo chap menginjak 30-an. hem hem hem...
«Kamu pandai melarikan diri. Bersembunyi dibalik frasa; 'manusia adalah tempat dosa' agar segala kesalahanmu dianggap lumrah«
..
Hyunjin merasa luar biasa lega saat maniknya menemukan Felix tengah berjalan seorang diri ditrotoar. Langsung didekapnya pemuda itu dalam pelukan. Berbagai pikiran negatif kini menguar begitu saja digantikan perasaan lega.
"Syukurlah, kupikir... Kupikir kamu—"
"Aku baik-baik saja. Jangan berlebihan..." potongnya, dengan gumaman lirih mengingat keduanya masih berpelukan.
"Jangan pergi mendadak begitu, aku khawatir. Kamu tau kan.... "
Felix mengangguk singkat, melepas pelukan sebab posisi mereka masih berada ditempat umum.
Saat keduanya bertatap muka, disitu Hyunjin segera menangkup wajahnya.
"Sudut bibirmu, kamu dikeroyok lagi?"
Felix menggeleng. Tersenyum kecil walau kemudian meringis akibat perih.
"Lalu, kenapa?"
"Tidak papa, aku tidak papa. Hanya menolong orang tadi..."
"Kamu yakin?" dan Felix mengangguk mantap sebagai jawaban. "Yasudah, kita cari apotek. Ayo... "
"Em."
.
Itu dusta. Felix berbohong lagi. Untuk kesekian kali dia berpura-pura seolah semua baik-baik saja. Memang benar, lepas dari kebiasaan tidak pernah semudah itu.
Tapi mau bagaimana lagi? Lagipula, Felix memang baik-baik saja kali ini. Dia masih bisa mengatasinya.
Memang benar, saat ditoilet tadi dia sempat dicegat, seseorang hampir membiusnya dari belakang akan tetapi Felix berhasil menghindar.
Sepertinya dia berencana diculik. Sebab saat didaerah belakang kafe, ada satu mobil yang menunggunya disana.
Dan melihat rekannya yang gagal, dua orang didalam mobil segera keluar untuk membantu. Total empat orang, beruntung dua orang sebelumnya sudah Felix atasi.
Karena jika tidak, sudah pasti dia akan kalah dikeroyok begitu.
"Sialan, kenapa Presdir ngotot sekali ingin menjodohkan Hyunjin dengan Ryujin?! Apa orang itu tak menganggapku sebagai asetnya sampai-sampai wajahku dilukai begini?"
Hah. Felix menghela, menatap langit-langit kamarnya sembari sebelah tangan menyentuh sudut bibirnya yang terluka. Sudah diobati, tapi masih perih.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] I-DOLLS ✔
Fiksi Penggemar[FIN] I-DOLLS. Dimana dirimu menjadi boneka yang diatur sedemikian rupa. Menjadi tak berdaya, sebab orang tercintamu adalah taruhannya. Hyunlix Chanlix BxB Gay Shounen Ai No Yaoi-maybe. Typo(s)