Mari sejenak lupakan kejadian di game center kemarin. Hyunjin tak kuat membayangkannya lagi. Felix benar-benar tidak ada peka-pekanya sama sekali.
Untung sayang.
Untuk hari ini, mulai sore nanti semua trainer akan dikumpulkan. Hyunjin dengan senyuman pada wajahnya menghampiri Felix.
"Sudah siap?"
"Ugh, sejujurnya tidak. Kenapa aku parno begini sih?"
Hyunjin terkekeh, "Calm down. Ini bukan acara eliminasi atau semacamnya. Kita hanya akan di— apa ya sebutannya? Klasifikasi? Ya, anggap saja begitu. Intinya, kita akan dibagi menjadi beberapa grup. Jadi, apa yang kau takutkan?"
"Justru itu yang aku takutkan." pemuda Lee itu menggigiti bibir resah, membuat hyunjin total terbingung. "Bagaimana kalau nanti aku dipisahkan dari Chris? Bagaimana kalau kita ditempatkan dikelompok yang berbeda? Bagaimana kalau nantinya gedung yang kita tempati juga terpisah? Bagaiman—"
Oke, "Stop." terlalu banyak bagaimana. Soal si pemuda blonde itu pula. Hyunjin muak sekali sebenarnya. Jika dibilang Felix bucin Chris, maka Hyunjin lebih bucin lagi pada Felix.
"Apa maksudmu dengan 'stop'? Apa kau juga akan bilang jika aku Bucin Chris?"
Oh Ya ampun. Bahkan Hyunjin telah mengatakannya tadi, didalam hati.
"Maksudnya— kau terlalu banyak berasumsi. Itu tidak baik. Nah, untuk sekarang... Ayo pergi ke ruang berkumpul."
"Tapi—"
"Ayolah Lee Felix.... Tak akan ada yang terjadi pada kalian berdua."
Ya, semoga kalian berdua berpisah sejauh mungkin.
.
Hell— namun apa yang terjadi sekarang?
Hyunjin ingin menangis saja rasanya. Kedua pemuda aussie itu disatukan dalam satu grup. Dan malah Hyunjin yang terpisah dari mereka. Dari Lee felixnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] I-DOLLS ✔
Fanfiction[FIN] I-DOLLS. Dimana dirimu menjadi boneka yang diatur sedemikian rupa. Menjadi tak berdaya, sebab orang tercintamu adalah taruhannya. Hyunlix Chanlix BxB Gay Shounen Ai No Yaoi-maybe. Typo(s)